Ahmad Sahroni, politisi Partai NasDem yang sedang menghadapi kasus penjarahan rumahnya, masih terjebak dalam cerita mengejutkannya sendiri. Kali ini, dia menjadi korban aksi massa di depan mata warga perumahan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sabtu lalu, ratusan massa berkumpul sejak pukul 15.00 Wib dan melakukan pelemparan batu ke arah rumah milik Sahroni yang terletak di Jalan Swasembada, Kebon Bawang, Tanjung Priok. Massa itu membakar semangat marahnya, meski ada bukti pergerakan massa ini sebenarnya mulai dari hari Sabtu lalu siang.
Ketika pelemparan batu terjadi, Sahroni mengaku sempat bertemu dengan Bapak Imam, Ibu Dini, dan pembantunya. Dia menyebut mereka mengungsi ke rumah tetangga sebelah. Pada saat itu, dia berada dalam keadaan tidak percaya kepada siapapun.
Sahroni menceritakan peristiwa mengejutkannya sendiri bak drama film. Dia bersembunyi dari amukan massa sampai menghancurkan plafon rumahnya. Akhirnya, plafon itu hancur sekalian, tapi pintu kamar mandi Sahroni buka.
"Saya jatuh ke dalam kamar mandi," katanya. "Pada saat itu, saya tidak bisa berdiri lagi."
Sabtu lalu, ratusan massa berkumpul sejak pukul 15.00 Wib dan melakukan pelemparan batu ke arah rumah milik Sahroni yang terletak di Jalan Swasembada, Kebon Bawang, Tanjung Priok. Massa itu membakar semangat marahnya, meski ada bukti pergerakan massa ini sebenarnya mulai dari hari Sabtu lalu siang.
Ketika pelemparan batu terjadi, Sahroni mengaku sempat bertemu dengan Bapak Imam, Ibu Dini, dan pembantunya. Dia menyebut mereka mengungsi ke rumah tetangga sebelah. Pada saat itu, dia berada dalam keadaan tidak percaya kepada siapapun.
Sahroni menceritakan peristiwa mengejutkannya sendiri bak drama film. Dia bersembunyi dari amukan massa sampai menghancurkan plafon rumahnya. Akhirnya, plafon itu hancur sekalian, tapi pintu kamar mandi Sahroni buka.
"Saya jatuh ke dalam kamar mandi," katanya. "Pada saat itu, saya tidak bisa berdiri lagi."