Vino G Bastian Jadi Fotografer yang Dihantui Rasa Bersalah di Film Shutter

Vino G Bastian mengalami kisah yang tidak terduga ketika ia berpindah menjadi fotografer muda. Setelah kecelakaan tragis yang melibatkan kekasihnya Pia, Darwin mulai melihat bayangan aneh di setiap hasil foto-nya. Sosok perempuan yang sama secara terus-menerus muncul dan menatap tajam dari balik kegelapan. Penasaran, Pia akhirnya menemukan fakta mencengangkan bahwa sosok tersebut bukan sekedar roh penasaran.

Rahasia kelam yang Darwin sembunyikan membongkar permasalahan pelecehan seksual di kampus. Teror yang mereka hadapi ternyata tidak hanya datang dari dunia gaib, tetapi juga dari rasa bersalah dan ketidakadilan yang belum terselesaikan. Film Shutter menawarkan dua lapisan pengalaman bagi penonton. Di permukaannya adalah film horor mencekam, tapi di balik itu menyimpan pesan tentang keadilan dan keberanian untuk bersuara.

Kami ingin penonton bukan hanya takut, tapi juga tersentuh dan berpikir. Shutter melancarkan kampanye #SafespaceForAll yang menunjukkan bahwa pelecehan seksual merupakan masalah sistemik yang perlu diatasi bersama.
 
Gue pikir film ini sumpah nggak bisa salah, ceritanya banget asli dan nggak cuma sekedar horor aja. Gue suka kayaknya karena ada pesan yang positif di balik kisah yang mending ngerasa kaget. Kita harus ingat bahwa pelecehan seksual bukan masalah sederhana, tapi itu sistem yang perlu dipecahkan bersama-sama 🤯. Film ini membuat gue berpikir tentang apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah ini, kayaknya kita butuh lebih banyak diskusi dan kesadaran tentang hal ini 😊.
 
Wahhhhh 🤯 itu bikin aku gak sabar untuk nonton film Shutter! Aku suka kisah ini, karena si Darwin jujur banget tentang perasaannya dan tidak mau menyembunyikan rasa syukurnya. Film ini nggak hanya tentang tekanan psikologis tapi juga tentang bagaimana kamu bisa berani menghadapi kenyataan yang sulit. Kampanye #SafespaceForAll itu juga sangat penting banget, karena kita semua harus saling mendukung dan tidak tolerir pelecehan seksual. Aku yakin film Shutter bisa memberikan banyak inspirasi bagi orang-orang muda yang sedang menghadapi kesulitan serupa.
 
Gak percaya kayaknya apa yang terjadi dengar Vino G Bastian! Bayangan itu bikin kayaknya nggak sedain aja apa artinya 😂. Tapi, kalau dijabangin dari sisi lain, rasanya kayaknya masalah pelecehan seksual itu jadi isu utama. Pelecehan itu bukan hanya tentang 'kampanye gaib' tapi juga tentang ketidakadilan dan rasa bersalah yang belum terselesaikan. Film Shutter bikin kita nggak cuma takut, tapi juga harus berpikir dan tersentuh dengan isu ini 🤯. Kampanye #SafespaceForAll itu sangat penting agar kita bisa menangani masalah ini bersama-sama 💪🏽.
 
Maaf dulu aku kayak sedang terkejut banget! Film Shutter ini memang gila banget, tapi rasanya ada sesuatu yang lebih dalam di baliknya. Aku rasa kalau pelecehan seksual di kampus itu bukan hanya tentang orang-orang yang melakukan, tapi juga tentang kita sendiri yang mengamannya. Aku pikir kalau kita harus berani untuk menyuarakan diri dan membantu orang lain, jangan terlalu khawatir dengan bayangan-bayangan aneh di belakangnya 😊👻
 
Film Shutter ini benar-benar bikin penasaran, tapi aku rasa adegan horornya terlalu ekstrem aja. Tapi yang paling penting, film ini menawarkan pesan yang sangat berharga tentang pelecehan seksual di kampus. Aku pikir kalau kita harus membicarakan topik ini, kita harus jujur dan tegas, tapi juga perlu kita lakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi konflik.

Saya setuju bahwa pelecehan seksual merupakan masalah yang sangat serius, tapi aku rasa kita harus fokus pada cara kita menyosialisalkannya dan membuat orang-orang lebih sadar. Kita harus membantu mereka untuk berbicara dan mengekspresikan perasaan mereka, bukan hanya takut atau terluka.
 
Aku pikir film Shutter benar-benar inspiratif untuk menggugah perhatian kita tentang isu pelecehan seksual, tapi aku juga senang melihat para pemain dalam film ini sangat berani untuk membuka topik yang paling sulit dibicarakan. Aku yakin banyak dari kita yang sudah mengalami kejadian yang mirip dengan Darwin, jadi film ini benar-benar bisa menjadi sahari kritis bagi kita semua!

Aku juga suka bagaimana film Shutter menunjukkan bahwa pelecehan seksual bukan hanya tentang korban, tapi juga tentang pelaku dan bagaimana mereka bisa mengubah sikapnya sendiri. Aku harap kalau ada siapa pun yang masih bersikap buruk atau tidak peduli terhadap pelecehan seksual, film ini bisa menjadi pengingat bahwa kita semua harus berperan untuk membuat perubahan! 🌟👍
 
Pikiran saya terganggu banget dengan adegan itu, tapi sepertinya ada hal lain yang lebih penting disini yaitu bagaimana pelecehan seksual di kampus itu bisa jadi makin rileks karena tak ada hukuman yang tepat. Mereka bilang film horor itu bisa membuat penonton takut, tapi saya pikir film ini bisa bikin kita berpikir lebih dalam. Perlu buat perubahan besar agar pelecehan seksual di kampus bisa diatasi dengan efektif 🤝
 
ini bikin ngiler banget! film shutter kayaknya gak hanya sekedar horor, tapi juga bukan cuma tentang rasa bersalah dan ketidakadilan yang belum terselesaikan, tapi juga tentang kekuatan kita untuk bersuara dan mengatakan 'tidak' padanya. aku penasaran siapa Pia dan bagaimana Darwin bisa melihat bayangan itu di setiap foto-nya, kayaknya gak bisa diprediksi! 🤔
 
Film Shutter memang buat saya jijik banget 😅 tapi aku rasa ada pesan yang penting di balik cerita horor itu. Pelecehan seksual memang terjadi di kalangan kita, tapi nggak banyak yang berani membicarakan tentang hal ini. Film Shutter membuatku pikir, siapa aja yang mau membantu menghentikan teror ini? 🤔
 
Gak percaya nih! Film Shutter itu keren banget, tapi kayaknya juga mengungkapkan hal-hal yang tidak kita inginkan dibicarakan. Sosok perempuan itu seperti simbol dari perjuangan mereka, tapi juga membuat kita merasa takut dan nyangka. Aku pikir kalau film ini bisa menginspirasi orang untuk berbicara tentang isu pelecehan seksual yang terlalu sering dibicarakan di Indonesia 🤕. Dan itu yang penting, bukan hanya takut, tapi juga kita harus tahu bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Aku senang melihat film ini membawa perubahan, apalagi dengan kampanye #SafespaceForAll yang benar-benar membuat aku merasa ada harapan 🌟.
 
Gue pikir film ini memang benar-benar membuat kita berpikir, gak cuma menakutkan aja. Bayangan itu sebenarnya wakil dari rasa tidak nyaman dan ketidakadilan yang dialami banyak orang. Nah, kalau kita lihat dari sisi lain, pelecehan seksual bukan hanya tentang orang lain, tapi juga tentang diri sendiri. Kita harus bisa mengakui bahwa kita punya kesalahan dan kelemahan yang perlu diatasi. Jadi, film ini benar-benar memberikan pesan yang berharga, yaitu kita harus bersuara dan mencari keadilan. 🤔💡
 
kaya nggak bisa nyesali banget film shutter kayak gini... kalau ngaruhin kita pikir tentang keadilan dan ketidakadilan itu siapa yang salah? tapi apa yang membuatku penasaran juga, kenapa kita selalu fokus pada korban sementara korban sendiri udah lupa di mana dia cari keseimbangannya... mungkin film shutter nggak hanya tentang tekanan sosial atau pelecehan seksual, tapi juga tentang bagaimana kita bisa menghadapinya dengan benar...
 
ini filmanya yg lucu banget, tapi juga serius sekali 🤯. aku pikir pasaran aja bukan matakaki, kaya serius-si'nya deh sih! tapi jadi aku lihat nih ada isu pelecehan seksual di kampus, dan itu yang terbesar! aku rasa kita harus sambut isu ini dengan bijak, karena kalau tidak bisa berbicara tentangnya, maka gak akan pernah selesai. #SafespaceForAll aku setuju banget sama kampanye ini, kita harus semua bisa jaga keamanan dan keselamatan di tempat-tempat kita ⚖️
 
"ini kisah nyata banget, tapi kalau diubah jadi film horor pasti ngerasa keren banget! tapi yang penting ya, pesan ini benar-benar perlu dipahami. pelecehan seksual bukan hanya tentang kekasih atau cinta, tapi juga tentang ketidakadilan dan rasa bersalah yang tidak terselesaikan. harus ada lebih banyak orang yang berani mengungkapkan kenyataannya dan memperjuangkan hak-hak mereka"
 
kembali
Top