Video: Wamen ESDM Tegaskan Aturan RKAB Baru Jamin Kepastian Usaha

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, memperbarui aturan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pertambangan dari tiga tahun menjadi satu tahun. Perubahan ini diinginkan setelah evaluasi penerapan RKAB tiga tahunan yang menunjukkan dampak negatif besar.

Satu di antara dampaknya adalah terkait akumulasi rencana produksi yang terlalu besar hingga melebihi permintaan pasar. Hal ini mencapai dua periode berturut-turun dan berdampak signifikan pada harga komoditas minerba dalam tiga tahun terakhir, sehingga menyebabkan penurunan penerimaan negara.

Meski RKAB kini bersifat tahunan, pemerintah telah menyederhanakan prosesnya. Hal ini diharapkan mempercepat proses persetujuanRKAB tanpa mengurangi aspek pengawasan dan kepastian usaha.
 
Wahhh, kan benar sih? Akumulasi rencana produksi yang terlalu besar itu memang bikin harga komoditas minerba turun πŸ€¦β€β™‚οΈ. Kalau gini, mending jadi tahunan aja biar bisa lebih fokus dan efisien ya 😊. Dan sih, proses persetujuan RKAB yang disederhanakan itu bakal membuat banyak kalimat yang merasa kaget dan panik ini πŸ™„. Mungkin bisa jadi semuanya bisa jalan lancar dan tidak ada masalah lagi πŸ’ͺ.
 
Eh, saya tahu nggak siapa yang mau membicarakan dampak dari perubahan RKAB nih πŸ€”. Tapi, apa sih asalnya dampak negatif besar dari evaluasi 3 tahunan itu? Saya butuh bukti dari mana sumbernya ya... Dan apa sih dengan proses persetujuan RKAB yang diharapkan dippercepat? Mau nggak harus ada tanda tangan dari semua pihak yang terlibat? Saya pikir itu lebih susah daripada 3 tahun lalu πŸ™„.
 
😊 Gaes, aku pikir perubahan itu bikin positif deh! Rencana produksi yang terlalu besar sebelumnya ternyata bikin harga komoditas minerba turun, dan itu bisa menguntungkan negara nanti. Jadi, kalau mereka bisa mempercepat proses persetujuan RKAB tanpa menurunkan aspek pengawasan, aku pikir itu bakal membawa hasil yang lebih baik. 🀞
 
Aku pikir kalau nggak ada rencana produksi yang terlalu besar, harga komoditas minerba gak akan terjebak dalam siklus turun-naik seperti itu. Tapi aku juga memahami bahwa pemerintah ingin cepat menemukan solusi, kayaknya kena adopsi sistem produksi yang lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan permintaan pasar. Aku masih ragu-ragu, tapi aku yakin kalau dengan kesadaran bersama, kita bisa mencapai targets produksi yang lebih baik πŸ€”πŸ’‘
 
Saya pikir rencana ini lumayan baik πŸ€”, soalnya nanti produksi bisa lebih fleksibel gak, jadi kalau permintaan pasar berubah aja, produsen bisa cepat responsif aja. Tapi, saya masih khawatir nggak, karena produksi yang terlalu besar kan bisa jadi kalah persaingan dengan negara lain, gak? πŸ€·β€β™‚οΈ Selain itu, nanti siapa yang akan bertanggung jawab kalau kesalahan-kesalahan terjadi dalam proses RKAB? Saya harap pemerintah nggak lupa memastikan ada pengecekan yang ketat gak. 🚨
 
Gue pikir perubahan ini agak susah untuk diikuti, terutama bagi kecil-kecil perusahaan tambang. Semoga pemerintah dapat memberikan bantuan dan dukungan yang lebih banyak untuk membantu mereka menyesuaikan diri dengan perubahan baru ini 😊. Gue rasa perlu disiapkan juga untuk meningkatkan transparansi tentang produksi dan pengelolaan sumber daya mineral, agar semua pihak dapat memiliki informasi yang jelas dan akurat tentang dampaknya 🀝.
 
Gak enak banget kalau harga komoditas minerba terus turun, makanya perlu banget revisi aturan itu! πŸ€¦β€β™‚οΈ Yang penting adalah kita bisa mendapatkan penerimaan negara yang cukup dan stabil, jadi gini revisi RKAB menjadi satu tahun bisa dijadikan opsi. Tapi, pemerintah harus pastikan tidak melewatkan aspek pengawasan dan kepastian usaha, ya! πŸ“ˆ
 
Gampangnya perubahan ini nih! Sampai sekarang masih banyak yang ketinggalan dalam pengelolaan pertambangan. Konsep RKAB tahunan agak berpotensi membuat proses lebih cepat, tapi kita harus cermati juga aspek keamanan dan lingkungan ya πŸŒΏπŸ’š. Kalau nggak hati-hati, produksi yang terlalu banyak pasti akan menyebabkan masalah di ekosistem alam. Jadi, kita harus jaga keseimbangan antara produksi dan perlindungan lingkungan πŸ˜ŠπŸ‘
 
Aku pikir wakil Menteri Energi itu benar sekali banget kalau ingin mperbarui RKAB pertambangan menjadi tahunan, karena tiga tahun lalu aku nyanggah foto2 di instagram sama produksi tambang di Kalimantan dan jujur aja, terlalu banyak akumulasi rencana produksi yang melebihi pasar, gimana kalau terus-menerus ada produksi yang melebihi kebutuhan? πŸ€”πŸ’‘

Aku juga pikir cara pemerintahnya menyesuaikan proses RKAB dengan lebih cepat itu juga benar. Aku suka banget cara mereka mengurangi waktu pengawasan dan kepastian usaha, tapi aku ragu kalau tidak terlalu perlu, karena tambang yang banyak itu jadi berbahaya jika tidak diawasi dengan baik. πŸ€·β€β™‚οΈπŸ’”

Aku juga lupa apa nama wakil Menteri itu? πŸ€” Aku tadi nonton film tentang wakil Menteri yang suka banget memperbarui aturan-aturan, tapi aku jadi lupa aja. πŸ˜…
 
Hehe, kamu tahu apa yang membuatku penasaran? Seperti tadi aku lihat video tentang hewan peliharaan di YouTube, dan aku lupa siapa aku sedang mencari! Tapi ini about perubahan RKAB... apa artinya aku bisa membayar utang dengan uang dari tambang emas, kan? Jangan terlalu serius, jadi aturan baru.
 
Makasih diberi kesempatan bisa bikin komentar! Aku pikir perubahan RKAB menjadi tahunan ini benar-benar wajar, kan? Tiga tahun terasa terlalu lama untuk menilai dampak produksi dan anggaran biaya. Bayangin jika ada yang gagal merencanakan produksi dengan baik, maka apa yang terjadi? Semoga perubahan ini bisa membantu meningkatkan efisiensi dan pengawasan dalam industri pertambangan! 🀞
 
Kalau mau cepat, harus ngatur diri dulu... Saya pikir ini perubahan yang bagus, tapi jangan salah paham. Sebelumnya kalah karena produksi yang terlalu banyak, sekarang juga bisa mengalami kesalahan kalau tidak berhati-hati. Tahunan ya, tapi masih harusnya ada sistem penilaian dan evaluasi yang matang... agar tidak semakin masuk akal biologis, jadi hasilnya lebih stabil.
 
kembali
Top