Tren Belanja Gen Z dan Milenial: Apa Bedanya?
Dalam dunia berbelanja, generasi muda seperti Gen Z dan milenial memiliki preferensi belanja yang sangat berbeda. Mereka tidak lagi memandang belanja sebagai hal yang sekadar membeli barang-barang fisik, melainkan juga mempertimbangkan pengaruh lingkungan dan sosial.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Liputan6, Gen Z (lahir antara 1997-2012) lebih cenderung untuk berbelanja secara online, dengan rata-rata 60% dari mereka melakukan belanja e-commerce setiap bulan. Selain itu, mereka juga lebih suka membeli barang-barang yang berasal dari merek-merek yang memiliki reputasi baik dan berinvestasi dalam keberlanjutan lingkungan.
Sementara itu, milenial (lahir antara 1981-1996) memiliki preferensi belanja yang lebih konservatif. Mereka lebih cenderung untuk berbelanja di toko-toko fisik atau melalui platform e-commerce yang sudah ada sejak lama. Namun, mereka juga mulai memperhatikan faktor lingkungan dan sosial dalam keputusan belanjanya.
Beberapa hal yang mendorong perbedaan preferensi belanja antara Gen Z dan milenial adalah:
- Faktor teknologi: Gen Z tumbuh dewasa dengan internet dan teknologi yang lebih canggih, sehingga mereka sangat terbiasa dengan berbelanja secara online.
- Kebijakan lingkungan: Gen Z memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi dan lebih suka membeli barang-barang yang ramah lingkungan.
- Pengaruh sosial media: Sosial media memainkan peran penting dalam mempengaruhi keputusan belanja generasi muda ini, dengan banyak mereka menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk dan merek.
Dalam keseluruhan, perbedaan preferensi belanja antara Gen Z dan milenial menunjukkan bahwa generasi muda saat ini memiliki pandangan yang berbeda tentang cara berbelanja dan bagaimana mempengaruhi lingkungan.
Dalam dunia berbelanja, generasi muda seperti Gen Z dan milenial memiliki preferensi belanja yang sangat berbeda. Mereka tidak lagi memandang belanja sebagai hal yang sekadar membeli barang-barang fisik, melainkan juga mempertimbangkan pengaruh lingkungan dan sosial.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Liputan6, Gen Z (lahir antara 1997-2012) lebih cenderung untuk berbelanja secara online, dengan rata-rata 60% dari mereka melakukan belanja e-commerce setiap bulan. Selain itu, mereka juga lebih suka membeli barang-barang yang berasal dari merek-merek yang memiliki reputasi baik dan berinvestasi dalam keberlanjutan lingkungan.
Sementara itu, milenial (lahir antara 1981-1996) memiliki preferensi belanja yang lebih konservatif. Mereka lebih cenderung untuk berbelanja di toko-toko fisik atau melalui platform e-commerce yang sudah ada sejak lama. Namun, mereka juga mulai memperhatikan faktor lingkungan dan sosial dalam keputusan belanjanya.
Beberapa hal yang mendorong perbedaan preferensi belanja antara Gen Z dan milenial adalah:
- Faktor teknologi: Gen Z tumbuh dewasa dengan internet dan teknologi yang lebih canggih, sehingga mereka sangat terbiasa dengan berbelanja secara online.
- Kebijakan lingkungan: Gen Z memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi dan lebih suka membeli barang-barang yang ramah lingkungan.
- Pengaruh sosial media: Sosial media memainkan peran penting dalam mempengaruhi keputusan belanja generasi muda ini, dengan banyak mereka menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk dan merek.
Dalam keseluruhan, perbedaan preferensi belanja antara Gen Z dan milenial menunjukkan bahwa generasi muda saat ini memiliki pandangan yang berbeda tentang cara berbelanja dan bagaimana mempengaruhi lingkungan.