"Prabowo Mendukung Proyek Infrastruktur Hijau, Lanjutan dari Visi Masa Depan"
Dalam video yang viral di media sosial, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Muhiddin Yahya memerangi ketergantungan masyarakat Indonesia pada energi fosil. Mereka menekankan pentingnya transisi menuju energi terbarukan seperti listrik hijau, terutama dalam proyek infrastruktur yang akan menghubungkan kekuatan tenaga surya di Pulau Sumatra dengan pembangkit listrik tenaga panas buatan (PLTP) di Java.
Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah menetapkan 2025 sebagai target untuk mengurangi konsumsi energi fosil hingga 50%. Langkah ini mendukung Visi Masa Depan Indonesia yang berfokus pada pengembangan energenren dan infrastruktur hijau.
Dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo Subianto juga menekankan komitmen pemerintah untuk mengembangkan proyek-proyek infrastruktur yang terintegrasi dengan teknologi hijau. Ini termasuk pembangunan jaringan transmisi listrik yang lebih kuat dan efisien, serta peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya.
Dengan komitmen ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat bertransisi menuju energi terbarukan yang lebih aman dan ramah lingkungan. Proyek-proyek infrastruktur hijau ini juga diharapkan dapat meningkatkan keseimbangan energi nasional dan mengurangi polusi udara.
Dalam beberapa tahun ke depan, pemerintah Prabowo Subianto diharapkan dapat melanjutkan langkah-langkah ini dengan lebih efektif. Dengan demikian, Indonesia dapat mencapai tujuannya menjadi negara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Dalam video yang viral di media sosial, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Muhiddin Yahya memerangi ketergantungan masyarakat Indonesia pada energi fosil. Mereka menekankan pentingnya transisi menuju energi terbarukan seperti listrik hijau, terutama dalam proyek infrastruktur yang akan menghubungkan kekuatan tenaga surya di Pulau Sumatra dengan pembangkit listrik tenaga panas buatan (PLTP) di Java.
Pemerintah, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah menetapkan 2025 sebagai target untuk mengurangi konsumsi energi fosil hingga 50%. Langkah ini mendukung Visi Masa Depan Indonesia yang berfokus pada pengembangan energenren dan infrastruktur hijau.
Dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo Subianto juga menekankan komitmen pemerintah untuk mengembangkan proyek-proyek infrastruktur yang terintegrasi dengan teknologi hijau. Ini termasuk pembangunan jaringan transmisi listrik yang lebih kuat dan efisien, serta peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya.
Dengan komitmen ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat bertransisi menuju energi terbarukan yang lebih aman dan ramah lingkungan. Proyek-proyek infrastruktur hijau ini juga diharapkan dapat meningkatkan keseimbangan energi nasional dan mengurangi polusi udara.
Dalam beberapa tahun ke depan, pemerintah Prabowo Subianto diharapkan dapat melanjutkan langkah-langkah ini dengan lebih efektif. Dengan demikian, Indonesia dapat mencapai tujuannya menjadi negara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.