Liputan 6 menyebutkan, video yang berjudul "Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas | Patrick Kluivert Analisa Kekalahan Indonesia" telah menarik perhatian banyak orang. Patrick Kluivert, seorang bekasisaranya, memberikan analisis tentang kekalahan Indonesia dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, yang merupakan kelompok militan Palestina.
Menurutnya, kesepakatan gencatan senjata ini terjadi karena Israel ingin menghindari konsekuensi dari serangan Hamas terhadap Tel Aviv. Namun, Indonesia tidak berhasil memainkan peran sebagai mediator yang efektif dalam perundingan ini. Kluivert menuduh bahwa pemerintah Indonesia masih belum siap untuk memainkan peran diplomatik di tingkat internasional.
Kluivert juga membantu menjelaskan bagaimana kesepakatan gencatan senjata ini dapat berdampak pada keamanan regional dan global. Ia menyebutkan bahwa kesepakatan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan perhatian yang teliti untuk menghindari konsekuensi negatif.
Dalam kesimpulan, Kluivert memberikan analisis tentang kekalahan Indonesia dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Ia menekankan pentingnya Indonesia memperbaiki kemampuan diplomatiknya agar dapat memainkan peran lebih efektif di tingkat internasional.
Menurutnya, kesepakatan gencatan senjata ini terjadi karena Israel ingin menghindari konsekuensi dari serangan Hamas terhadap Tel Aviv. Namun, Indonesia tidak berhasil memainkan peran sebagai mediator yang efektif dalam perundingan ini. Kluivert menuduh bahwa pemerintah Indonesia masih belum siap untuk memainkan peran diplomatik di tingkat internasional.
Kluivert juga membantu menjelaskan bagaimana kesepakatan gencatan senjata ini dapat berdampak pada keamanan regional dan global. Ia menyebutkan bahwa kesepakatan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan perhatian yang teliti untuk menghindari konsekuensi negatif.
Dalam kesimpulan, Kluivert memberikan analisis tentang kekalahan Indonesia dalam kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Ia menekankan pentingnya Indonesia memperbaiki kemampuan diplomatiknya agar dapat memainkan peran lebih efektif di tingkat internasional.