Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa cadangan beras Indonesia saat ini mencapai 4 juta ton, merupakan catatan terbaik dalam sejarah. Pendapat tersebut diutaruhkan setelah pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Prabowo) di Istana Negara, Jakarta, kemarin (9/10).
Menurut Amran, sektor pertanian menjadi penyumbang utama roda pertumbuhan ekonomi tertinggi saat ini. Namun, dia juga menyatakan bahwa ada cadangan beras yang kualitasnya rusak dan hanya berjumlah kecil.
Dalam kesempatan tersebut, Amran menjelaskan bahwa kadangan beras yang rusak tersebut dapat dialihkan untuk pakan ternak. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi keterbatasan cadangan beras dan memastikan kestabilan pasokan beras bagi masyarakat.
Menariknya, Amran juga menyatakan bahwa sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang utama roda pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah telah mengakui pentingnya sektor pertanian dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
Pertemuan Amran dengan Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, kemarin menjadi kesempatan untuk membahas tentang kebijakan dan strategi pemerintah dalam menangani keterbatasan cadangan beras.
Menurut Amran, sektor pertanian menjadi penyumbang utama roda pertumbuhan ekonomi tertinggi saat ini. Namun, dia juga menyatakan bahwa ada cadangan beras yang kualitasnya rusak dan hanya berjumlah kecil.
Dalam kesempatan tersebut, Amran menjelaskan bahwa kadangan beras yang rusak tersebut dapat dialihkan untuk pakan ternak. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi keterbatasan cadangan beras dan memastikan kestabilan pasokan beras bagi masyarakat.
Menariknya, Amran juga menyatakan bahwa sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang utama roda pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah telah mengakui pentingnya sektor pertanian dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
Pertemuan Amran dengan Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, kemarin menjadi kesempatan untuk membahas tentang kebijakan dan strategi pemerintah dalam menangani keterbatasan cadangan beras.