Dua Perusahaan Kapal Tanker Migas RI Diperkirakan Akan Mencapai Pasar Eropa-AS di Era Perang Dagang
Bisnis jasa pelayaran minyak dan gas (migas) masih memiliki potensi besar karena permintaan angkutan migas global tetap kuat. Menurut Wong Kevin, Direktur PT Buana Lintas lautan Tbk (BULL), kenaikan tarif sewa kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) dari USD 30.000-40.000 per hari menjadi USD 150 ribu setiap hari dianggap sebagai sentimen positif bagi bisnis pelayaran.
Pihak BULL melihat potensi ekspansi usaha bisnis kapal tanker ke lini bisnis baru seperti FPSO (Floating Production Storage and Offloading) dan FSO (Floating Storage and Offloading). Rencana ekspansi ini didukung dengan aksi korporasi yang melakukan private placement dan meraup dana Rp 254 miliar.
Bisnis kapal tanker migas RI diharapkan dapat menikmati kesempatan ekspansi ke pasar Eropa-AS di era perang dagang.
Bisnis jasa pelayaran minyak dan gas (migas) masih memiliki potensi besar karena permintaan angkutan migas global tetap kuat. Menurut Wong Kevin, Direktur PT Buana Lintas lautan Tbk (BULL), kenaikan tarif sewa kapal tanker Very Large Crude Carrier (VLCC) dari USD 30.000-40.000 per hari menjadi USD 150 ribu setiap hari dianggap sebagai sentimen positif bagi bisnis pelayaran.
Pihak BULL melihat potensi ekspansi usaha bisnis kapal tanker ke lini bisnis baru seperti FPSO (Floating Production Storage and Offloading) dan FSO (Floating Storage and Offloading). Rencana ekspansi ini didukung dengan aksi korporasi yang melakukan private placement dan meraup dana Rp 254 miliar.
Bisnis kapal tanker migas RI diharapkan dapat menikmati kesempatan ekspansi ke pasar Eropa-AS di era perang dagang.