Beijing Pilih Menyerang Amerika, Mengutamakan Harga di Pasar Dunia
Dalam sebuah video yang melibatkan pernyataan langsung dari pejabat tinggi di Beijing, China menunjukkan ketekunan mereka dalam menentang tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS). Menurut sumber-sumber yang tidak dapat dikonfirmasi, kebijakan ini diterapkan untuk menghindari "penundaan dan perubahan" di pasar global.
Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah meningkatkan tarif impor pada berbagai produk, termasuk besi dan aluminium. Respon dari China sangat cepat, dengan menetapkan tarif impor sendiri sebesar 100% terhadap produk Amerika Serikat. Ini merupakan titik akhir dalam perdebatan antara kedua negara tentang imbalan perdagangan yang tidak seimbang.
Mengutarnya, Beijing juga telah memutuskan untuk menyerang industri pertambangan Amerika Serikat dengan meningkatkan tarif impor pada produk seperti batu bara dan bijih besi. Sumber-sumber di China mengatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk "melindungi" industri domestik dan mencegah "penyusupan" produk Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, AS telah menetapkan tarif impor sendiri terhadap produk China, termasuk elektronik dan otomotif. Pada awalnya, kebijakan ini diterapkan dengan tujuan untuk menghindari "penundaan dan perubahan" di pasar global, namun sekarang jelas bahwa AS ingin menekan industri domestik yang dianggap "lebih kompetitif".
Dengan demikian, konflik tarif antara Amerika Serikat dan China terus memanas. Kedua negara menekankan pentingnya kebijakan proteksi untuk menghindari "penundaan dan perubahan" di pasar global, namun juga khawatir akan dampak yang signifikan bagi ekonomi domestik.
Dalam sebuah video yang melibatkan pernyataan langsung dari pejabat tinggi di Beijing, China menunjukkan ketekunan mereka dalam menentang tarif impor yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS). Menurut sumber-sumber yang tidak dapat dikonfirmasi, kebijakan ini diterapkan untuk menghindari "penundaan dan perubahan" di pasar global.
Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah meningkatkan tarif impor pada berbagai produk, termasuk besi dan aluminium. Respon dari China sangat cepat, dengan menetapkan tarif impor sendiri sebesar 100% terhadap produk Amerika Serikat. Ini merupakan titik akhir dalam perdebatan antara kedua negara tentang imbalan perdagangan yang tidak seimbang.
Mengutarnya, Beijing juga telah memutuskan untuk menyerang industri pertambangan Amerika Serikat dengan meningkatkan tarif impor pada produk seperti batu bara dan bijih besi. Sumber-sumber di China mengatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk "melindungi" industri domestik dan mencegah "penyusupan" produk Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, AS telah menetapkan tarif impor sendiri terhadap produk China, termasuk elektronik dan otomotif. Pada awalnya, kebijakan ini diterapkan dengan tujuan untuk menghindari "penundaan dan perubahan" di pasar global, namun sekarang jelas bahwa AS ingin menekan industri domestik yang dianggap "lebih kompetitif".
Dengan demikian, konflik tarif antara Amerika Serikat dan China terus memanas. Kedua negara menekankan pentingnya kebijakan proteksi untuk menghindari "penundaan dan perubahan" di pasar global, namun juga khawatir akan dampak yang signifikan bagi ekonomi domestik.