Beijing Menuntut Kompensasi Setelah AS Mengutip Ucapan Soal Tarif Pergi-Elpa
Pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan pernyataan yang tegas setelah Amerika Serikat (AS) mengutip ucapan soal tarif pada perdagangan antara kedua negara. Menurut sumber-sumber Tiongkok, AS telah meniru kata-katanya dalam sebuah wawancara yang dilakukan beberapa tahun lalu.
Dalam pernyataannya, Beijing menuntut kompensasi dari Washington karena dianggap bahwa AS telah menggunakan ucapan tersebut untuk mendukung kebijakan tarifnya. Pemerintah Tiongkok juga menyatakan bahwa AS tidak memiliki hak untuk menggunakan ucapannya sebagai alibi dalam mengenai kebijakatan mereka.
"AS tidak dapat menggunakan kata-katanya sebagai alibi untuk mendukung kebijakan mereka," katanya dari sumber-sumber pemerintah Tiongkok. "Kita menuntut kompensasi dari mereka karena dianggap bahwa mereka telah melakukan hal tersebut."
Pernyataan ini dilakukan setelah AS mengutip ucapan Soeharto, mantan presiden Indonesia, dalam sebuah wawancara yang dilakukan beberapa tahun lalu. Dalam wawancara itu, Soeharto menyatakan bahwa jika AS ingin mengendalikan perdagangan antara kedua negara, mereka harus menawarkan tarif 100% kepada Tiongkok.
Pernyataan Beijing ini dapat dianggap sebagai tanggapan atas kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS terhadap Tiongkok. Kebijakan tersebut telah menyebabkan penurunan signifikan dalam perdagangan antara kedua negara.
Pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan pernyataan yang tegas setelah Amerika Serikat (AS) mengutip ucapan soal tarif pada perdagangan antara kedua negara. Menurut sumber-sumber Tiongkok, AS telah meniru kata-katanya dalam sebuah wawancara yang dilakukan beberapa tahun lalu.
Dalam pernyataannya, Beijing menuntut kompensasi dari Washington karena dianggap bahwa AS telah menggunakan ucapan tersebut untuk mendukung kebijakan tarifnya. Pemerintah Tiongkok juga menyatakan bahwa AS tidak memiliki hak untuk menggunakan ucapannya sebagai alibi dalam mengenai kebijakatan mereka.
"AS tidak dapat menggunakan kata-katanya sebagai alibi untuk mendukung kebijakan mereka," katanya dari sumber-sumber pemerintah Tiongkok. "Kita menuntut kompensasi dari mereka karena dianggap bahwa mereka telah melakukan hal tersebut."
Pernyataan ini dilakukan setelah AS mengutip ucapan Soeharto, mantan presiden Indonesia, dalam sebuah wawancara yang dilakukan beberapa tahun lalu. Dalam wawancara itu, Soeharto menyatakan bahwa jika AS ingin mengendalikan perdagangan antara kedua negara, mereka harus menawarkan tarif 100% kepada Tiongkok.
Pernyataan Beijing ini dapat dianggap sebagai tanggapan atas kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS terhadap Tiongkok. Kebijakan tersebut telah menyebabkan penurunan signifikan dalam perdagangan antara kedua negara.