Beijing Berbaring, Amerika Serikat Mengancam Tarif Impor
Dalam video yang telah menyebar luas di media sosial, Kementerian Perdagangan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) diperintahkan untuk mengambil langkah-langkah kewenangan administratif untuk membalas serangan tarif impor dari Amerika Serikat.
Menurut sumber-sumber tertinggal di negara tersebut, Beijing telah memulai proses penyiapan untuk menegosiasikan penggantian tarif yang akan diterapkan terhadap produk AS. Ini dilakukan segera setelah Presiden AS, Joe Biden, meminta Kementerian Perdagangan Tiongkok untuk menghilangkan beban 100% tariff impor yang telah ditetapkan terhadap produk AS.
Pada bulan Januari lalu, Presiden Biden menandatangani undangan untuk pertemuan antara Kementerian Perdagangan Amerika Serikat dan Kementerian Perdagangan Tiongkok untuk membahas isu-isu perdagangan. Meskipun pertemuan tersebut telah dilakukan, kedua belah pihak masih belum mencapai kesepakatan tentang penggantian tarif yang akan diterapkan terhadap produk AS.
Dalam video yang diperintahkan, Kementerian Perdagangan RRT dapat dilihat menegosiasikan dengan para pejabat kehormatan dan petingka-tingkatan. Mereka diwajibkan untuk mengambil langkah-langkah kewenangan administratif untuk membalas serangan tarif impor AS, yang akan berdampak signifikan terhadap perdagangan antara kedua negara tersebut.
Diprediksi bahwa penegakan tarif baru ini akan menyebabkan harga barang-barang Amerika Serikat naik di Tiongkok, sementara itu, harga barang-barang Tiongkok di AS juga akan meningkat. Dengan demikian, kedua belah pihak harus berhati-hati dalam penegakan tarif ini agar tidak menyebabkan kerugian bagi rakyat-rakyat keduanya.
Dalam video yang telah menyebar luas di media sosial, Kementerian Perdagangan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) diperintahkan untuk mengambil langkah-langkah kewenangan administratif untuk membalas serangan tarif impor dari Amerika Serikat.
Menurut sumber-sumber tertinggal di negara tersebut, Beijing telah memulai proses penyiapan untuk menegosiasikan penggantian tarif yang akan diterapkan terhadap produk AS. Ini dilakukan segera setelah Presiden AS, Joe Biden, meminta Kementerian Perdagangan Tiongkok untuk menghilangkan beban 100% tariff impor yang telah ditetapkan terhadap produk AS.
Pada bulan Januari lalu, Presiden Biden menandatangani undangan untuk pertemuan antara Kementerian Perdagangan Amerika Serikat dan Kementerian Perdagangan Tiongkok untuk membahas isu-isu perdagangan. Meskipun pertemuan tersebut telah dilakukan, kedua belah pihak masih belum mencapai kesepakatan tentang penggantian tarif yang akan diterapkan terhadap produk AS.
Dalam video yang diperintahkan, Kementerian Perdagangan RRT dapat dilihat menegosiasikan dengan para pejabat kehormatan dan petingka-tingkatan. Mereka diwajibkan untuk mengambil langkah-langkah kewenangan administratif untuk membalas serangan tarif impor AS, yang akan berdampak signifikan terhadap perdagangan antara kedua negara tersebut.
Diprediksi bahwa penegakan tarif baru ini akan menyebabkan harga barang-barang Amerika Serikat naik di Tiongkok, sementara itu, harga barang-barang Tiongkok di AS juga akan meningkat. Dengan demikian, kedua belah pihak harus berhati-hati dalam penegakan tarif ini agar tidak menyebabkan kerugian bagi rakyat-rakyat keduanya.