Presiden Prabowo memerintahkan Arif Satria, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan riset dan inovasi yang mendukung program pembangunan pemerintah. Tugas utama mereka adalah meningkatkan ketahanan pangan Indonesia dengan menerapkan teknologi pengolahan benih dan budidaya yang lebih efektif, serta meningkatkan kemandirian penyediaan protein hewani seperti ikan dan udang.
Arif Satria menyatakan bahwa riset dan inovasi BRIN adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi perubahan iklim. Ia berharap dengan pengembangan benih yang tahan terhadap hama dan kemiringan suhu, petani dapat meningkatkan produksi dan kestabilan pasokan pangan.
Selain itu, Arif Satria juga mengatakan bahwa BRIN akan fokus pada pengurangan emisi karbon dari industri pertanian. Mereka berencana untuk mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan dapat meningkatkan efisiensi produksi tanpa menambah emisi karbon.
Pengembangan inovasi ini diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai swasembada pangan. Arif Satria berharap dengan demikian, ketahanan pangan Indonesia menjadi lebih kuat dan tidak tergantung pada impor.
Arif Satria menyatakan bahwa riset dan inovasi BRIN adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi perubahan iklim. Ia berharap dengan pengembangan benih yang tahan terhadap hama dan kemiringan suhu, petani dapat meningkatkan produksi dan kestabilan pasokan pangan.
Selain itu, Arif Satria juga mengatakan bahwa BRIN akan fokus pada pengurangan emisi karbon dari industri pertanian. Mereka berencana untuk mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan dapat meningkatkan efisiensi produksi tanpa menambah emisi karbon.
Pengembangan inovasi ini diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai swasembada pangan. Arif Satria berharap dengan demikian, ketahanan pangan Indonesia menjadi lebih kuat dan tidak tergantung pada impor.