Kematian Terapis ABG di Spa di Jakarta: Muncul Dugaan Kejahatan
Tragedi kematian seorang terapis ABG (Anak Bulu Gengsi) di sebuah spa di Jakarta akhirnya menyebabkan penutupan pelindo, setelah dugaan kejahatan yang muncul. Menurut sumber dekat dengan penyelidikan, korban itu adalah seorang pria berusia 25 tahun.
Terjadinya kejadian ini masih dalam tahap awal penyelidikan, namun menurut sumber tersebut, korban ditemukan tidak bernyawa di sebuah kamar spa yang terletak di kompleks spa tersebut. Polisi sudah menyebutkan bahwa mereka akan melakukan pengecekan lebih lanjut kepada pemilik spa serta pelanggan lainnya untuk mengetahui apakah ada hubungan dengan kematian korban.
Saat ini, beberapa pelanggan spa yang dikatakan memiliki riwayat buruk dengan korban sedang dihubungi oleh petugas kepolisian. Dugaan yang muncul adalah bahwa korban mungkin telah dibunuh karena perbedaan harga antara yang berbelanja dan yang menawarkan. Namun, pihak spa tersebut mengklaim tidak ada hubungan dengan kematian terapis ABG itu.
Kemudian akan ditinjau kembali bukti-bukti yang ditemukan oleh petugas kepolisian untuk mengetahui sebenarnya apa yang terjadi kepada korban.
Tragedi kematian seorang terapis ABG (Anak Bulu Gengsi) di sebuah spa di Jakarta akhirnya menyebabkan penutupan pelindo, setelah dugaan kejahatan yang muncul. Menurut sumber dekat dengan penyelidikan, korban itu adalah seorang pria berusia 25 tahun.
Terjadinya kejadian ini masih dalam tahap awal penyelidikan, namun menurut sumber tersebut, korban ditemukan tidak bernyawa di sebuah kamar spa yang terletak di kompleks spa tersebut. Polisi sudah menyebutkan bahwa mereka akan melakukan pengecekan lebih lanjut kepada pemilik spa serta pelanggan lainnya untuk mengetahui apakah ada hubungan dengan kematian korban.
Saat ini, beberapa pelanggan spa yang dikatakan memiliki riwayat buruk dengan korban sedang dihubungi oleh petugas kepolisian. Dugaan yang muncul adalah bahwa korban mungkin telah dibunuh karena perbedaan harga antara yang berbelanja dan yang menawarkan. Namun, pihak spa tersebut mengklaim tidak ada hubungan dengan kematian terapis ABG itu.
Kemudian akan ditinjau kembali bukti-bukti yang ditemukan oleh petugas kepolisian untuk mengetahui sebenarnya apa yang terjadi kepada korban.