Usman Hamid: Pahlawan Harus Jadi Cahaya, Bukan Kegelapan
Muhadjir Effendy, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, telah menekankan pentingnya menghargai jasa-jasa tokoh bangsa Indonesia yang telah berkontribusi dalam perjalanan negara. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.
Menurut Muhadjir, langkah tersebut sejalan dengan semangat menghargai jasa besar tokoh bangsa. Ia juga menyebutkan bahwa Muhammadiyah telah menyampaikan dukungan resmi terhadap pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto.
Dukungan ini sama seperti saat Muhammadiyah mendukung pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden pertama, Soekarno, pada 2012 silam. Keduanya memiliki jasa luar biasa yang tidak bisa dipungkiri terhadap bangsa dan negara.
Muhadjir juga menjelaskan bahwa baik Bung Karno maupun Pak Harto memiliki alasan objektif yang kuat untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Ia mengajak masyarakat untuk menilai secara seimbang dan tidak hanya memperhatikan kekurangan, tetapi juga menghargai kebaikannya.
"Maka dari itu, kita harus objektif dalam menilai jasa-jasa para pahlawan," kata Muhadjir. "Jika kita melihat keburukan, tentu banyak. Tapi jika kita lihat kebaikan, juga sangat besar."
Muhadjir Effendy, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, telah menekankan pentingnya menghargai jasa-jasa tokoh bangsa Indonesia yang telah berkontribusi dalam perjalanan negara. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.
Menurut Muhadjir, langkah tersebut sejalan dengan semangat menghargai jasa besar tokoh bangsa. Ia juga menyebutkan bahwa Muhammadiyah telah menyampaikan dukungan resmi terhadap pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto.
Dukungan ini sama seperti saat Muhammadiyah mendukung pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden pertama, Soekarno, pada 2012 silam. Keduanya memiliki jasa luar biasa yang tidak bisa dipungkiri terhadap bangsa dan negara.
Muhadjir juga menjelaskan bahwa baik Bung Karno maupun Pak Harto memiliki alasan objektif yang kuat untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Ia mengajak masyarakat untuk menilai secara seimbang dan tidak hanya memperhatikan kekurangan, tetapi juga menghargai kebaikannya.
"Maka dari itu, kita harus objektif dalam menilai jasa-jasa para pahlawan," kata Muhadjir. "Jika kita melihat keburukan, tentu banyak. Tapi jika kita lihat kebaikan, juga sangat besar."