Bencana Banjir Bandang Sumatra Terus Meningkat, 969 Korban Meninggal
Angka korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsong di Sumatra hingga Rabu (10/12/2025) mencapai 969 jiwa. Menurut laporan BNPB, jumlah korban meninggal masih terus meningkat dan sekitar 262 jiwa masih dinyatakan hilang.
Total korban yang mengalami luka-luka sebanyak 5.000 jiwa. Sementara itu, sekitar 157,9 ribu rumah rusak akibat bencana tersebut dan berdampak terhadap 52 kabupaten di wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Dalam laporan terkini, korban meninggal paling banyak di Aceh Utara (138 orang) dengan diikuti oleh Aceh Tamiang (58 orang) dan Aceh Timur (48 orang). Sedangkan jumlah korban hilang di Aceh berada di angka 31 jiwa.
Di Sumatra Barat, korban meninggal sebanyak 238 jiwa, dengan paling banyak di Agam (181 orang). Sementara itu, di Sumut terdapat 340 korban meninggal, dengan jumlah tersebut paling banyak di Tapanuli Tengah (110 orang).
Dalam upaya menghadapi bencana ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga tanggal 22 Desember nanti.
Angka korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsong di Sumatra hingga Rabu (10/12/2025) mencapai 969 jiwa. Menurut laporan BNPB, jumlah korban meninggal masih terus meningkat dan sekitar 262 jiwa masih dinyatakan hilang.
Total korban yang mengalami luka-luka sebanyak 5.000 jiwa. Sementara itu, sekitar 157,9 ribu rumah rusak akibat bencana tersebut dan berdampak terhadap 52 kabupaten di wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Dalam laporan terkini, korban meninggal paling banyak di Aceh Utara (138 orang) dengan diikuti oleh Aceh Tamiang (58 orang) dan Aceh Timur (48 orang). Sedangkan jumlah korban hilang di Aceh berada di angka 31 jiwa.
Di Sumatra Barat, korban meninggal sebanyak 238 jiwa, dengan paling banyak di Agam (181 orang). Sementara itu, di Sumut terdapat 340 korban meninggal, dengan jumlah tersebut paling banyak di Tapanuli Tengah (110 orang).
Dalam upaya menghadapi bencana ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memutuskan untuk memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga tanggal 22 Desember nanti.