Aceh mengalami bencana hidrometeorologi yang parah, sejak Rabu lalu hingga saat ini masih berlangsung. Banyak warga yang terdampak bencana ini, termasuk korban meninggal dunia. Hingga Selasa, 2 Desember, telah ditemukan 173 jiwa meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Aceh.
Sementara itu, jumlah pengungsi mencapai 828 titik dengan total 97.305 kepala keluarga atau 443.001 jiwa. Selain itu, tercatat 204 orang masih hilang dan dalam proses pencarian. Korban luka berat berjumlah 403 orang, sedangkan korban luka ringan mencapai 1.435 orang.
Sedangkan dari segi material, terdampak rumah warga sebanyak 77.049 unit, hewan ternak sebanyak 182 ekor, sawah seluas 139,4 hektare dan kebun seluas 12.012 hektare.
Menurut Ketua Tim Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, M. Nasir, tiga fokus utama yang harus diprioritaskan adalah evakuasi warga terisolir, bantuan logistik dan konektivitas. Kita semua berharap semua masalah ini selesai sehingga nantinya akan fokus ke tahapan rehabilitasi.
Dalam hal distribusi bantuan, jalur laut menjadi opsi paling terbuka karena banyaknya akses darat yang terputus. Sementara itu, untuk wilayah Bener Meriah dan Aceh Tenggara, pengiriman bantuan sementara ini dapat dilakukan melalui jalur udara.
Selain itu, Pemerintah Aceh juga membuka layanan pengaduan bagi warga yang kehilangan kontak dengan keluarga di daerah terdampak bencana. Layanan ini telah beroperasi sejak Minggu lalu dan dapat dilakukan secara online.
Sementara itu, jumlah pengungsi mencapai 828 titik dengan total 97.305 kepala keluarga atau 443.001 jiwa. Selain itu, tercatat 204 orang masih hilang dan dalam proses pencarian. Korban luka berat berjumlah 403 orang, sedangkan korban luka ringan mencapai 1.435 orang.
Sedangkan dari segi material, terdampak rumah warga sebanyak 77.049 unit, hewan ternak sebanyak 182 ekor, sawah seluas 139,4 hektare dan kebun seluas 12.012 hektare.
Menurut Ketua Tim Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, M. Nasir, tiga fokus utama yang harus diprioritaskan adalah evakuasi warga terisolir, bantuan logistik dan konektivitas. Kita semua berharap semua masalah ini selesai sehingga nantinya akan fokus ke tahapan rehabilitasi.
Dalam hal distribusi bantuan, jalur laut menjadi opsi paling terbuka karena banyaknya akses darat yang terputus. Sementara itu, untuk wilayah Bener Meriah dan Aceh Tenggara, pengiriman bantuan sementara ini dapat dilakukan melalui jalur udara.
Selain itu, Pemerintah Aceh juga membuka layanan pengaduan bagi warga yang kehilangan kontak dengan keluarga di daerah terdampak bencana. Layanan ini telah beroperasi sejak Minggu lalu dan dapat dilakukan secara online.