Kebakaran Apartemen Hong Kong Meninggalkan 7 WNI Korban, Siapa Mereka?
Konsulat Jenderal RI (KJRI) Hong Kong baru-baru ini mengumumkan bahwa sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kebakaran apartemen di kawasan Wang Fuk Court, Hong Kong, meninggal dunia. Menurut KJRI, total korban meninggal adalah 7 orang.
Semua korban korban tersebut merupakan perempuan pekerja migran Indonesia (PMI) di sektor domestik. Dari hasil konsolidasi data ketenagakerjaan serta verifikasi lapangan secara langsung yang dilakukan KJRI Hong Kong, tercatat sekitar 140 WNI yang semuanya merupakan PMI sektor domestik bekerja di kawasan pemukiman tersebut.
Saat ini, otoritas setempat masih melakukan proses identifikasi jenazah. KJRI terus berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk memastikan penanganan jenazah dilakukan sesuai prosedur.
Selain itu, KJRI juga telah memberikan dukungan berupa bantuan logistik ke sejumlah lokasi penampungan. Untuk mempermudah pelayanan bagi masyarakat, KJRI menyediakan posko kedaruratan dan dukungan logistik di gedung kantor KJRI Hong Kong.
Penyebab awal kebakaran masih dalam proses investigasi oleh aparat setempat. Namun, menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Hong Kong, Andy Yeung Yan-kin, stirofoam menjadi salah satu penyebab kebakaran hebat yang melahap komplek apartemen tersebut.
Stirofoam yang ditempelkan pada jendela di sepanjang koridor membuat api cepat menyebar ke berbagai penjuru bangunan apartemen yang sedang direnovasi tersebut.
Konsulat Jenderal RI (KJRI) Hong Kong baru-baru ini mengumumkan bahwa sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kebakaran apartemen di kawasan Wang Fuk Court, Hong Kong, meninggal dunia. Menurut KJRI, total korban meninggal adalah 7 orang.
Semua korban korban tersebut merupakan perempuan pekerja migran Indonesia (PMI) di sektor domestik. Dari hasil konsolidasi data ketenagakerjaan serta verifikasi lapangan secara langsung yang dilakukan KJRI Hong Kong, tercatat sekitar 140 WNI yang semuanya merupakan PMI sektor domestik bekerja di kawasan pemukiman tersebut.
Saat ini, otoritas setempat masih melakukan proses identifikasi jenazah. KJRI terus berkoordinasi dan menjalin kerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk memastikan penanganan jenazah dilakukan sesuai prosedur.
Selain itu, KJRI juga telah memberikan dukungan berupa bantuan logistik ke sejumlah lokasi penampungan. Untuk mempermudah pelayanan bagi masyarakat, KJRI menyediakan posko kedaruratan dan dukungan logistik di gedung kantor KJRI Hong Kong.
Penyebab awal kebakaran masih dalam proses investigasi oleh aparat setempat. Namun, menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Hong Kong, Andy Yeung Yan-kin, stirofoam menjadi salah satu penyebab kebakaran hebat yang melahap komplek apartemen tersebut.
Stirofoam yang ditempelkan pada jendela di sepanjang koridor membuat api cepat menyebar ke berbagai penjuru bangunan apartemen yang sedang direnovasi tersebut.