Update Jenazah Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: 48 Teridentifikasi

Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo: 48 Jenazah Santri Ditemukan

Sejak kejadian ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, terdapat 67 kantong jenazah yang diterima di RS Bhayangkara Surabaya. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi total 48 korban dari 67 kantong jenazah tersebut.

Proses identifikasi dilakukan siang dan malam dengan melibatkan dokter forensik, ahli DNA, serta berbagai instansi terkait untuk memastikan keakuratan data korban. Dalam konfrensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Kamis (9/10/2025), Kombes Pol Dr. M. Khusnan Marzuki mengatakan bahwa tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 48 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima.

Korban terbaru yang teridentifikasi masih berusia 12 tahun, menunjukkan bahwa proses identifikasi ini tidak hanya membantu menemukan identitas korban, tetapi juga memberikan harapan bagi keluarga mereka. Namun, proses identifikasi masih dilakukan untuk menemukan identitas korban lainnya.

Kini, total ada 48 jenazah santri yang telah berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah yang masuk ke RS Bhayangkara Surabaya. Proses identifikasi ini masih berlangsung untuk menemukan identitas korban lainnya.
 
Hanya bisa berdirilah konfirmasi bahwa kejadian ambruk tersebut benar-benar membunuh banyak santri ๐Ÿค•. Tapi, apa yang kita lihat sekarang adalah proses identifikasi yang dilakukan dengan sangat profesional, dengan tim yang terdiri dari dokter forensik, ahli DNA, dan banyak instansi lainnya. Itu bagus sekali, tapi aku masih ingat ada banyak kantong jenazah yang belum diidentifikasi. Kita harus berharap agar proses identifikasi ini bisa segera selesai dan memberikan ketenangan bagi keluarga korban.
 
Hmm, gue rasa ponpes itu kayaknya terjadi bencana yang ngerasa sangat tragis... 48 jenazah santri yang meninggal dalam kejadian itu, itu sangat berat di hati... proses identifikasi ini agak lama, tapi gue senang bahwa tim gabungan berhasil mengidentifikasi korban-korban itu... tapi masih banyak yang belum diketahui tentang apa yang terjadi sebenarnya... gue harap keluarga korban bisa mendapatkan kepastian dan harapan untuk melihat kembali sosok mereka... ๐Ÿค•
 
Gue pikir kalau ini salah satu contoh bagaimana kita harus menjaga agar identitas kita tetap utuh, gak perlu ada orang yang bisa mengubah atau mempengaruhi identitas kita. Kita harus waspada dan siap untuk melindungi identitas kita dari semua arah, khususnya dari luar negeri.
 
Ini benar-benar tragic, bangkrutnya Ponpes Al Khoziny membuat banyak korban jiwa dan kemanusiaan. Saya rasa perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi. Apakah ada kesalahan dari pihak sekolah atau apa? Kita juga harus berharap agar keluarga korban dapat mendapatkan keadilan dan bantuan yang mereka butuhkan.
 
Kesedihan sangat besar banget gini, 48 santri anak-anak terlantar itu bisa dibawa pulang, tapi masih ada yang harus ditemukan identitinya... Saya rasa ini perlu diperhatikan oleh pihak berwenang dan masyarakat umum untuk membantu proses identifikasi yang masih berlangsung. Mungkin bisa disusun tim search dan rescue yang lebih luas untuk mencari informasi tentang korban-korban ini, sehingga identitinya bisa dibawa pulang ke keluarga mereka...
 
Akhirnya benar-benar sadar bahwa konsep 'satu negara, satu kebangsaan' itu tidak bisa diabaikan. Ini bukan cuma tentang identifikasi jenazah, tapi juga tentang cara kita memandang diri sendiri sebagai komunitas. Kalau kita lihat hanya dari perspektif individu, maka ini mungkin hanya sebuah tragedi kecil untuk ditempatkan di luar jurnal akademikku ๐Ÿ˜Š. Tapi kalau kita lihat dari sudut pandang sistem, maka ini benar-benar 'buku tabungan' untuk memperkuat struktur sosial kita. Kita harus mengakui bahwa Pondok Pesantren Al Khoziny bukan cuma tempat pendidikan, tapi juga komunitas yang memiliki kepentingan dan konflik internal sendiri. Kita harus belajar dari kejadian ini dan tidak hanya fokus pada identifikasi jenazah, tapi juga mencari jalan keluar untuk mencegah hal seperti ini terjadi lagi di masa depan ๐Ÿค”.
 
Ini tragedi yang sangat sayang, anak-anak muda yang terluka dalam kejadian tersebut semoga cepat pulih dan tidak ada yang parah ๐Ÿ˜”. Proses identifikasi ini pasti sangat sulit, tapi saya senang melihat tim DVI Polda Jawa Timur berusaha keras untuk menemukan identitas korban lainnya. Semoga cepat dan aman, proses identifikasi ini untuk memberikan harapan bagi keluarga korban ๐Ÿคž.
 
๐Ÿ˜• Ini benar-benar sangat memprihatinkan, ponpes dan bangunan di sini bukanlah tempat yang aman banget... siapa tahu apa asal usul dari keselamatan yang dibangun di sana? ๐Ÿค” Selain itu, proses identifikasi ini juga perlu diawasi lebih ketat agar semua korban bisa teridentifikasi dengan cepat dan akurat. ๐Ÿ•ฐ๏ธ
 
Aku bingung gimana keajaiban sih siapa yang bisa mengidentifikasi 48 korban dalam waktu 1 hari?๐Ÿคฏ Di sini, aku rasa harapan lebih penting dari identitas korban, kan? Keluarga korban juga bisa merasakan harapan ketika terus mendapatkan kabar tentang nasib keluarganya. Aku harap proses identifikasi ini selesai cepat, sehingga keluarga korban bisa menemukan kebahagiaan di sisi lain.
 
Saya pikir jadi bukti betapa kita harus peduli dengan keselamatan dan kesejahteraan santri-santi itu. Semoga proses identifikasi yang dilakukan tim DVI Polda Jawa Timur bisa memberikan harapan bagi keluarga korban ini. Saya rasa hal ini juga bikin kita jadi sadar betapa pentingnya keselamatan dan keamanan di tempat-tempat bersekolah seperti Ponpes Al Khoziny. Semoga suatu hari nanti kita bisa membuat sistem keselamatan yang lebih baik dan efisien di masa depan ๐Ÿ™
 
iya banget, proses identifikasi jenazah itu kayaknya agak susah, kan? kalau nanti aku baca di media, terdapat 67 kantong jenazah tapi hanya 48 yang bisa diidentifikasi... apa artinya ada yang tidak bisa diidentifikasi? apakah karena kondisi jenazahnya terlalu buruk atau apa? serasa kayak2 tahun lalu kejadian di Ponpes Trunojoyo, juga terjadi bencana bangunan dan korban yang banyak... siapa tahu, mungkin kita belajar dari kesalahan masa lalu untuk menghindari hal yang sama pada kasus ini ๐Ÿค”
 
Aku pikir ini sangat tragis banget, 48 korban santri yang terjebak di dalam bangunan Ponpes Al Khoziny ๐Ÿค•. Proses identifikasi yang panjang dan sulit, tapi sekarang sudah 48 jenazah yang bisa dikenal keluarga masing-masing. Aku rasa ini bukan hanya tentang identifikasi jenazah, tapi juga tentang memberikan harapan bagi keluarga korban ๐Ÿ’”. Proses ini harus berlanjut untuk menemukan identitas korban lainnya, agar tidak ada yang terlewatkan ๐Ÿ™.
 
Makasih PB, benar2 sedih ketika mendengar news ini ๐Ÿค•. 48 korban yang diidentifikasi dari kantong jenazah itu memang memberikan harapan bagi keluarga mereka, tapi 19 korban masih belum teridentifikasi sih... apa kata kita bisa menolak untuk membantu proses identifikasi ini? kita bisa juga menyebarkan informasi lebih lanjut tentang korban yang belum diidentifikasi sehingga keluarga mereka bisa terhubung dengan proses tersebut.
 
"Kurang juga nih, kenapa tim DVI bisa mengidentifikasi 48 korban dari 67 kantong jenazah? Apakah ada yang salah dengan proses identifikasi di sini? Kalau benar-benar serius, maka harus ada kemampuan untuk menemukan identitas korban lainnya. Semoga saja ini bisa memberikan harapan bagi keluarga korban, tapi kita juga harus jujur, apakah semua korban sudah bisa diidentifikasi?" ๐Ÿค”
 
Wahhh, gini lagi kecelakaan yang bikin hati kita berdebar-debar... 48 jenazah santri yang hilang di Ponpes Al Khoziny, betapa tragisnya... proses identifikasi sudah selesai untuk 48 korban, tapi masih banyak yang belum bisa ditemukan. Ini harus makin cepat aja, tidak mau keluarga mereka menunggu terus... dan kita harap proses ini tidak akan jadi contoh di masa depan.
 
Gini ya, kalau perlu memang ponpes kecil seperti Al Khoziny bisa memiliki banyak korban yang teridentifikasi... tapi apa khasiatnya? Semua korban diidentifikasi, tapi masih banyak yang tidak ada jawabannya... apakah sudah dipadukan dengan korban lain atau jadi ada yang masih dicari? Saya rasa yang penting adalah keluarga korban bisa menemukan kepastian tentang nasib anak mereka.
 
๐Ÿ˜• 48 korban itu bukanlah akhir dari segalanya, tapi malah pertanda bahwa masih banyak yang belum ditemukan... ๐Ÿค” Bagaimana jika ada keluarga korban yang terlupakan? Mereka juga harus merasakan kehilangan mereka... ๐Ÿ™ Selain itu, kenapa saja ini bisa terjadi di Ponpes Al Khoziny? Apakah ada kesalahan dalam pemeriksaan bangunan tersebut sebelumnya? ๐Ÿ˜•
 
Maksudnya siapa yang tidak terkejut gini? Ponpes yang makin bangkrut ini, malah buat korban-nya banyak sekali. Tapi siapakah yang mau tanya pasal apa yang salah dengan sistem identifikasi jenazah di Indonesia? Atau lebih jujur lagi, siapa yang mau tahu pasal bagaimana mereka bisa memasukkan 67 kantong jenazah ke RS Bhayangkara tanpa ada rasa takut. Wah, semoga mereka bisa menemukan identitas korban-nya yang masih berada di dalam kantong-kantong itu ๐Ÿ˜’.
 
Kasus ini benar-benar membuat perasaan kita sedih dan sakit hati... 48 jenazah santri yang hilang tapi ternyata ada, ini semua tentang proses identifikasi yang sangat panjang dan sulit. Proses ini membutuhkan waktu dan kesabaran dari tim DVI dan dokter forensik mereka. Semoga proses identifikasi ini segera berakhir dengan penemuan identitas semua korban dan memberikan harapan bagi keluarga mereka ๐Ÿ˜”๐Ÿ•Š๏ธ
 
kembali
Top