Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami 2 kali erupsi pada Rabu, 15 Oktober 2025. Erupsi pertama terjadi pukul 09.21 WITA dengan tinggi kolom abu sekitar 8 km di atas puncak. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.
Sementara itu, erupsi kedua terjadi pukul 01.35 WITA dengan tinggi kolom abu sekitar 10 km di atas puncak. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya, barat dan barat laut.
Berdasarkan laporan MAGMA Indonesia, lebih dari 7 ribuan warga dilaporkan mengungsi akibat erupsi tersebut. Warga sekitar maupun pengunjung direkomendasikan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dan sektoral barat daya-utara-timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi.
Kemudian, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara, barat dan barat laut.
Menurut laporan harian MAGMA Indonesia, terjadi 1 kali gempa letusan/erupsi, 2 kali gempa hembusan, 1 kali gempa tremor non-harmonik, 3 kali gempa low frequency, serta 73 kali gempa vulkanik.
Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Selain itu, masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Sementara itu, erupsi kedua terjadi pukul 01.35 WITA dengan tinggi kolom abu sekitar 10 km di atas puncak. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya, barat dan barat laut.
Berdasarkan laporan MAGMA Indonesia, lebih dari 7 ribuan warga dilaporkan mengungsi akibat erupsi tersebut. Warga sekitar maupun pengunjung direkomendasikan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dan sektoral barat daya-utara-timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi.
Kemudian, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah utara, barat dan barat laut.
Menurut laporan harian MAGMA Indonesia, terjadi 1 kali gempa letusan/erupsi, 2 kali gempa hembusan, 1 kali gempa tremor non-harmonik, 3 kali gempa low frequency, serta 73 kali gempa vulkanik.
Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
Selain itu, masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.