Total korban meninggal di tiga provinsi Sumatera terus bertambah hingga mencapai 604 orang, menurut laporan terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dengan rincian, Aceh dan Sumatera Utara mencatat 151 dan 283 korban meninggal, sementara Sumatera Barat mengakumulasi 165 korban jiwa.
Total korban hilang mencapai 464 jiwa, sedangkan korban luka-luka tercatat sebesar 2.600 orang. Selain itu, tercatat 1.500.000 warga yang terdampak oleh bencana ini. Menurut BNPB, 570.700 orang mengungsi akibat bencana di tiga provinsi tersebut.
Terdapat 50 kabupaten yang terkena dampak dan rusak, termasuk rumah-rumah, fasilitas pendidikan, dan jembatan. Jumlah korban meninggal ini telah meningkat 50 persen dari data sehari sebelumnya. Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, mengatakan bahwa total korban meninggal di tiga provinsi tersebut mencapai 442 jiwa hingga Ahad sore, 30 November 2025.
Di Sumatera Utara, tercatat 217 jiwa meninggal setelah tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) kembali menemukan korban yang kemarin dinyatakan hilang. Korban meninggal di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Nias.
Sementara itu, di Aceh tercatat 96 jiwa meninggal dan 75 jiwa hilang. Korban meninggal tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya.
Kemudian, korban meninggal di Sumbar mencapai 129 jiwa. Selain korban meninggal, 118 dinyatakan hilang, dan 16 luka-luka. Korban tersebar di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan.
Total pengungsi mencapai 11.820 KK atau 77.918 jiwa, dengan konsentrasi terbesar di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Total korban hilang mencapai 464 jiwa, sedangkan korban luka-luka tercatat sebesar 2.600 orang. Selain itu, tercatat 1.500.000 warga yang terdampak oleh bencana ini. Menurut BNPB, 570.700 orang mengungsi akibat bencana di tiga provinsi tersebut.
Terdapat 50 kabupaten yang terkena dampak dan rusak, termasuk rumah-rumah, fasilitas pendidikan, dan jembatan. Jumlah korban meninggal ini telah meningkat 50 persen dari data sehari sebelumnya. Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, mengatakan bahwa total korban meninggal di tiga provinsi tersebut mencapai 442 jiwa hingga Ahad sore, 30 November 2025.
Di Sumatera Utara, tercatat 217 jiwa meninggal setelah tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) kembali menemukan korban yang kemarin dinyatakan hilang. Korban meninggal di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Nias.
Sementara itu, di Aceh tercatat 96 jiwa meninggal dan 75 jiwa hilang. Korban meninggal tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya.
Kemudian, korban meninggal di Sumbar mencapai 129 jiwa. Selain korban meninggal, 118 dinyatakan hilang, dan 16 luka-luka. Korban tersebar di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan.
Total pengungsi mencapai 11.820 KK atau 77.918 jiwa, dengan konsentrasi terbesar di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.