Gunung Merapi, Gunung Berapi yang Meningkatkan Kekacauan Masyarakat
Pada Rabu lalu, kabar menyebar bahwa gunung berapi ini meletus dengan guguran awan panas dalam skala besar. Namun, setelah dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kabar tersebut terdapat kesalahan. Pada Rabu, 26 November 2025, gunung ini sebenarnya mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
Dalam beberapa bulan terakhir, Gunung Merapi memiliki tendensi meletus secara konstan, tetapi dampak yang dihasilkannya tidak dikategorikan sebagai berbahaya untuk nyawa masyarakat. Potongan video yang beredar itu merupakan video menyesatkan karena bukan kondisi terkini Gunung Merapi, melainkan potongan video letusan Gunung Merapi pada 2023 lalu.
Hingga sekarang, Gunung Merapi berada di status Siaga (level III) dan merupakan status yang diberikan kepada gunung berapi dengan aktivitas vulkanik yang meningkat dan berpotensi mengalami erupsi besar. Namun, level siaga bukanlah status untuk gunung berapi yang terus meletus.
Menurut laman MAGMA Indonesia, pada Rabu (3/12/2025) tercatat 19 kali gempa guguran dan 14 gempa hybrid (fase banyak) sepanjang pukul 12.00-18.00 waktu setempat. Potensi tersebut dikeluarkan usai data pemantauan menunjukkan adanya suplai magma yang berlangsung.
Pada Rabu lalu, kabar menyebar bahwa gunung berapi ini meletus dengan guguran awan panas dalam skala besar. Namun, setelah dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kabar tersebut terdapat kesalahan. Pada Rabu, 26 November 2025, gunung ini sebenarnya mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
Dalam beberapa bulan terakhir, Gunung Merapi memiliki tendensi meletus secara konstan, tetapi dampak yang dihasilkannya tidak dikategorikan sebagai berbahaya untuk nyawa masyarakat. Potongan video yang beredar itu merupakan video menyesatkan karena bukan kondisi terkini Gunung Merapi, melainkan potongan video letusan Gunung Merapi pada 2023 lalu.
Hingga sekarang, Gunung Merapi berada di status Siaga (level III) dan merupakan status yang diberikan kepada gunung berapi dengan aktivitas vulkanik yang meningkat dan berpotensi mengalami erupsi besar. Namun, level siaga bukanlah status untuk gunung berapi yang terus meletus.
Menurut laman MAGMA Indonesia, pada Rabu (3/12/2025) tercatat 19 kali gempa guguran dan 14 gempa hybrid (fase banyak) sepanjang pukul 12.00-18.00 waktu setempat. Potensi tersebut dikeluarkan usai data pemantauan menunjukkan adanya suplai magma yang berlangsung.