Komunitas pekerja migran Indonesia di Hong Kong terus meningkatkan rasa percaya diri mereka dengan bantuan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong. Dengan pendekatan yang unik dan program inovatif, KJRI berhasil mengubah paradigma acara sosialisasi yang seringkali dianggap membosankan.
Dalam beberapa bulan terakhir, KJRI Hong Kong telah bekerja sama dengan komunitas masyarakat Indonesia di kota itu untuk memberikan perlindungan dan edukasi hukum kepada para pekerja migran Indonesia (PMI). Pendekatan yang digunakan adalah komunikasi yang cair dan tanpa sekat dengan komunitas, serta program inovatif seperti "Melek Hukum On The Road" yang kemudian diadopsi menjadi program "KJRI On The Road".
Program ini berhasil merangkul para PMI dan menciptakan ruang dialog yang nyaman dan efektif. Dengan pendekatan yang humanis dan program inovatif, KJRI Hong Kong berhasil mengubah paradigma acara sosialisasi yang seringkali dianggap membosankan.
Dalam beberapa bulan terakhir, PMI telah terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan hiburan di Hong Kong, seperti makan bersama, ngobrol dengan komunitas, serta belajar tentang hukum dan perlindungan. Dengan pendekatan yang egaliter dan mudah berbaur, KJRI Hong Kong telah membangun silaturahmi yang kuat dengan komunitas PMI.
Dukungan serupa juga datang dari komunitas masyarakat Indonesia di Hong Kong, seperti Komunitas Masyarakat Tanggap Hukum (KMTH), yang telah bekerja sama dengan KJRI untuk memberikan konsultasi dan bantuan hukum kepada WNI di luar negeri.
Kolaborasi antara KJRI dan komunitas PMI di Hong Kong membuktikan bahwa pendekatan yang membumi, santai, namun tetap edukatif adalah cara efektif untuk merangkul dan memberdayakan pekerja migran Indonesia. Dengan program-program inovatif seperti "Melek Hukum On The Road" dan kerja sama dengan komunitas, KJRI Hong Kong telah berhasil meningkatkan rasa percaya diri para PMI dan menciptakan ruang dialog yang nyaman dan efektif.
Dalam beberapa bulan terakhir, KJRI Hong Kong telah bekerja sama dengan komunitas masyarakat Indonesia di kota itu untuk memberikan perlindungan dan edukasi hukum kepada para pekerja migran Indonesia (PMI). Pendekatan yang digunakan adalah komunikasi yang cair dan tanpa sekat dengan komunitas, serta program inovatif seperti "Melek Hukum On The Road" yang kemudian diadopsi menjadi program "KJRI On The Road".
Program ini berhasil merangkul para PMI dan menciptakan ruang dialog yang nyaman dan efektif. Dengan pendekatan yang humanis dan program inovatif, KJRI Hong Kong berhasil mengubah paradigma acara sosialisasi yang seringkali dianggap membosankan.
Dalam beberapa bulan terakhir, PMI telah terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan hiburan di Hong Kong, seperti makan bersama, ngobrol dengan komunitas, serta belajar tentang hukum dan perlindungan. Dengan pendekatan yang egaliter dan mudah berbaur, KJRI Hong Kong telah membangun silaturahmi yang kuat dengan komunitas PMI.
Dukungan serupa juga datang dari komunitas masyarakat Indonesia di Hong Kong, seperti Komunitas Masyarakat Tanggap Hukum (KMTH), yang telah bekerja sama dengan KJRI untuk memberikan konsultasi dan bantuan hukum kepada WNI di luar negeri.
Kolaborasi antara KJRI dan komunitas PMI di Hong Kong membuktikan bahwa pendekatan yang membumi, santai, namun tetap edukatif adalah cara efektif untuk merangkul dan memberdayakan pekerja migran Indonesia. Dengan program-program inovatif seperti "Melek Hukum On The Road" dan kerja sama dengan komunitas, KJRI Hong Kong telah berhasil meningkatkan rasa percaya diri para PMI dan menciptakan ruang dialog yang nyaman dan efektif.