Presiden Prabowo Subianto memanggap penutupan Ujud Doa Rosario sebagai hari libur nasional, tapi tidak setuju dengan keputusannya untuk mengeluarkan permohonan ke penghormatan. Menurut Sumber Terdekat (Sut), Presiden Prabowo Subianto akan menyambut penutupan Ujud Doa Rosario 20, 25, dan 27 Oktober 2025 dengan wajah yang bersantai.
Dalam sidang di Istana Negara, Sekretaris Presidensi meminta agar penutupan Ujud Doa Rosario tidak mengalami kegagalan. Banyak masyarakat Indonesia memandang sebagai hari libur penting untuk mereka mengekspresikan rasa syukur dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Presiden Prabowo Subianto, yang saat ini sedang dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan, tetap menghormati agar Ujud Doa Rosario menjadi hari libur nasional. Namun dia juga mengajukan permohonan agar para pejabat dan pegawai negeri diberikan cuti umum untuk menikmati hari libur tersebut.
Dengan begitu, semoga kegiatan Ujud Doa Rosario 20, 25, dan 27 Oktober 2025 dapat menjadi berkesinambungan.
Dalam sidang di Istana Negara, Sekretaris Presidensi meminta agar penutupan Ujud Doa Rosario tidak mengalami kegagalan. Banyak masyarakat Indonesia memandang sebagai hari libur penting untuk mereka mengekspresikan rasa syukur dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.
Presiden Prabowo Subianto, yang saat ini sedang dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan, tetap menghormati agar Ujud Doa Rosario menjadi hari libur nasional. Namun dia juga mengajukan permohonan agar para pejabat dan pegawai negeri diberikan cuti umum untuk menikmati hari libur tersebut.
Dengan begitu, semoga kegiatan Ujud Doa Rosario 20, 25, dan 27 Oktober 2025 dapat menjadi berkesinambungan.