Kunjungan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, ke Kota Lhokseumawe, Aceh, telah mengeksplorasi kondisi penanganan darurat bencana banjir yang melanda daerah tersebut. Menurut informasinya, jembatan-jembatan yang menghubungkan antara Banda Aceh dan Medan terputus akibat banjir.
Mendagri ini juga bertugas memastikan bahwa kondisi bandar udara, dermaga, dan akses jalan di wilayah tersebut sudah berfungsi dengan baik. Selain itu, ia juga ingin meninjau proses perbaikan jaringan listrik yang masih berlangsung.
Tito menekankan pentingnya meningkatkan pasokan logistik di daerah tersebut, termasuk pangan, pakaian, dan kebutuhan lain-lain. Ia juga memastikan bahwa ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Lhokseumawe sudah memadai, meskipun ada antrean di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Pada kesempatan ini, Mendagri juga menyalurkan bantuan kepada para korban, termasuk susu bayi, minyak goreng, diaper, dan berbagai bahan makanan lainnya. Ia meminta pemerintah daerah setempat untuk segera menghitung kebutuhan logistik minimal untuk dua minggu ke depan.
Tito juga menginstruksikan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk membangun jembatan darurat, yang diharapkan dapat berfungsi dengan baik setelah pemutusannya. Jika pembangunan tersebut terlaksana dengan baik, maka distribusi logistik akan berjalan lancar.
Mendagri ini juga bertugas memastikan bahwa kondisi bandar udara, dermaga, dan akses jalan di wilayah tersebut sudah berfungsi dengan baik. Selain itu, ia juga ingin meninjau proses perbaikan jaringan listrik yang masih berlangsung.
Tito menekankan pentingnya meningkatkan pasokan logistik di daerah tersebut, termasuk pangan, pakaian, dan kebutuhan lain-lain. Ia juga memastikan bahwa ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Lhokseumawe sudah memadai, meskipun ada antrean di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Pada kesempatan ini, Mendagri juga menyalurkan bantuan kepada para korban, termasuk susu bayi, minyak goreng, diaper, dan berbagai bahan makanan lainnya. Ia meminta pemerintah daerah setempat untuk segera menghitung kebutuhan logistik minimal untuk dua minggu ke depan.
Tito juga menginstruksikan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk membangun jembatan darurat, yang diharapkan dapat berfungsi dengan baik setelah pemutusannya. Jika pembangunan tersebut terlaksana dengan baik, maka distribusi logistik akan berjalan lancar.