Kejadiannya kembali, turis China yang tewas di Clandestino Hotel di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Korban Deqinzuoga ditemukan mati di tempat tidurnya dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar.
Pada awalnya, polisi mempertimbangkan kemungkinan kematian korban disebabkan oleh keracunan. Tapi, hasil pemeriksaan laboratorium kriminalistik menunjukkan tidak ditemukan senyawa beracun seperti pestisida, arsen, sianida, metanol, atau alkohol.
Dalam sebuah pernyataan, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Badung, AKP Azarul Ahmad, menyatakan bahwa bahasa racun tersebut tidak terdeteksi dalam pemeriksaan laboratorium kriminalistik. Artinya, kemungkinan kematian korban tidak disebabkan oleh keracunan.
Dokter Instalasi Forensik dan Pemulasaraan Jenazah RSUP Prof Ngoerah, Kunthi Yulianti, menjelaskan bahwa telah mengambil sampel dari beberapa organ korban untuk diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali. Hasilnya, tidak ditemukan senyawa beracun.
Meski tidak ditemukan senyawa beracun, dokter menyimpulkan bahwa penyebab kematian korban masih abu-abu. Namun, hasil pemeriksaan makroskopis menunjukkan adanya iritasi pada saluran pencernaan yang menyebabkan diare, kekurangan cairan, dan ketidakseimbangan elektrolit.
Kekerasan itu kemungkinan berperan dalam kematian korban. Oleh karena itu, polisi masih mempertimbangkan kemungkinan kekerasan sebagai penyebab kematian Deqinzuoga.
Pada awalnya, polisi mempertimbangkan kemungkinan kematian korban disebabkan oleh keracunan. Tapi, hasil pemeriksaan laboratorium kriminalistik menunjukkan tidak ditemukan senyawa beracun seperti pestisida, arsen, sianida, metanol, atau alkohol.
Dalam sebuah pernyataan, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Badung, AKP Azarul Ahmad, menyatakan bahwa bahasa racun tersebut tidak terdeteksi dalam pemeriksaan laboratorium kriminalistik. Artinya, kemungkinan kematian korban tidak disebabkan oleh keracunan.
Dokter Instalasi Forensik dan Pemulasaraan Jenazah RSUP Prof Ngoerah, Kunthi Yulianti, menjelaskan bahwa telah mengambil sampel dari beberapa organ korban untuk diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali. Hasilnya, tidak ditemukan senyawa beracun.
Meski tidak ditemukan senyawa beracun, dokter menyimpulkan bahwa penyebab kematian korban masih abu-abu. Namun, hasil pemeriksaan makroskopis menunjukkan adanya iritasi pada saluran pencernaan yang menyebabkan diare, kekurangan cairan, dan ketidakseimbangan elektrolit.
Kekerasan itu kemungkinan berperan dalam kematian korban. Oleh karena itu, polisi masih mempertimbangkan kemungkinan kekerasan sebagai penyebab kematian Deqinzuoga.