Mengenai strategi keamanan Barat yang baru dikeluarkan presiden Amerika Serikat Donald Trump, sebenarnya sudah ada beberapa petunjuk bahwa ini adalah langkah besar dalam menerapkan prinsip 'Amerika Pertama'. Dokumen strategi keamanan ini diterbitkan pada hari Senin dan berisi 29 halaman yang membahas tentang bagaimana Amerika Serikat akan berperilaku di dunia.
Dalam dokumen ini, Trump berbicara bahwa Amerika Serikat harus menjadi 'kuat' dan tidak takut untuk menanggung tanggung jawab atas kebijakan luar negerinya. Beliau juga menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak lagi ingin menjadi 'pemimpin dunia', melainkan ingin fokus pada kepentingannya sendiri.
Dokumen ini juga membahas tentang 'Trump Corollary' yang dirumuskan oleh Trump untuk memperbarui prinsip Monroe yang telah ada sejak 1823. Menurutnya, Amerika Serikat harus memiliki 'kuasa soft' di seluruh dunia untuk kepentingannya sendiri.
Reaksi dari negara-negara Eropa sangat meragukan terhadap dokumen ini, bahkan beberapa menuduh bahwa ini berada di 'sebelah kanan ekstrem kanan'. Menurut Carl Bildt, mantan Perdana Menteri Swedia, dokumen ini "menempatkan diri di sebelah kanan ekstrem kanan".
Dalam dokumen ini, Trump berbicara bahwa Amerika Serikat harus menjadi 'kuat' dan tidak takut untuk menanggung tanggung jawab atas kebijakan luar negerinya. Beliau juga menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak lagi ingin menjadi 'pemimpin dunia', melainkan ingin fokus pada kepentingannya sendiri.
Dokumen ini juga membahas tentang 'Trump Corollary' yang dirumuskan oleh Trump untuk memperbarui prinsip Monroe yang telah ada sejak 1823. Menurutnya, Amerika Serikat harus memiliki 'kuasa soft' di seluruh dunia untuk kepentingannya sendiri.
Reaksi dari negara-negara Eropa sangat meragukan terhadap dokumen ini, bahkan beberapa menuduh bahwa ini berada di 'sebelah kanan ekstrem kanan'. Menurut Carl Bildt, mantan Perdana Menteri Swedia, dokumen ini "menempatkan diri di sebelah kanan ekstrem kanan".