Kazakhstan Mencentak Pengaruh Baru di Asia Tengah, Trump Umumkan Normalisasi dengan Israel
Kasus ini mengulang kembali upaya Amerika Serikat untuk memperluas pengaruhnya di Asia Tengah. Sebelumnya, Trump bertemu dengan empat pemimpin Asia Tengah lainnya, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan, di Gedung Putih. Pertemuan itu dinilai sebagai upaya AS menyeimbangkan pengaruh Rusia dan China di kawasan tersebut.
Kazakhstan telah membenarkan bahwa proses negosiasi untuk bergabung dengan Abraham Accords sedang memasuki tahap akhir. Pemerintah Kazakhstan mengatakan bahwa aksesi mereka ke Abraham Accords merupakan kelanjutan alami dari kebijakan luar negeri Kazakhstan, yang didasarkan pada dialog, saling menghormati, dan stabilitas regional.
Dengan demikian, Kazakhstan akan segera bergabung dengan klub strength di samping Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko. Langkah ini dinilai memiliki makna politik yang lebih luas. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyebut keputusan tersebut akan membuka peluang kerja sama ekonomi dan keamanan baru.
Trump juga menyiratkan optimismenya bahwa Arab Saudi akan bergabung di masa mendatang. Namun, Riyadh menegaskan belum akan melangkah tanpa adanya komitmen terhadap pembentukan negara Palestina. Putra Mahkota Mohammed bin Salman dijadwalkan berkunjung ke Gedung Putih pada 18 November.
Dengan demikian, Kazakhstan akan menjadi anggota baru dari Abraham Accords. Masuknya Kazakhstan diharapkan dapat menghidupkan kembali kesepakatan tersebut, yang perluasannya sempat tertunda akibat perang Gaza.
Kasus ini mengulang kembali upaya Amerika Serikat untuk memperluas pengaruhnya di Asia Tengah. Sebelumnya, Trump bertemu dengan empat pemimpin Asia Tengah lainnya, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan, di Gedung Putih. Pertemuan itu dinilai sebagai upaya AS menyeimbangkan pengaruh Rusia dan China di kawasan tersebut.
Kazakhstan telah membenarkan bahwa proses negosiasi untuk bergabung dengan Abraham Accords sedang memasuki tahap akhir. Pemerintah Kazakhstan mengatakan bahwa aksesi mereka ke Abraham Accords merupakan kelanjutan alami dari kebijakan luar negeri Kazakhstan, yang didasarkan pada dialog, saling menghormati, dan stabilitas regional.
Dengan demikian, Kazakhstan akan segera bergabung dengan klub strength di samping Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko. Langkah ini dinilai memiliki makna politik yang lebih luas. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyebut keputusan tersebut akan membuka peluang kerja sama ekonomi dan keamanan baru.
Trump juga menyiratkan optimismenya bahwa Arab Saudi akan bergabung di masa mendatang. Namun, Riyadh menegaskan belum akan melangkah tanpa adanya komitmen terhadap pembentukan negara Palestina. Putra Mahkota Mohammed bin Salman dijadwalkan berkunjung ke Gedung Putih pada 18 November.
Dengan demikian, Kazakhstan akan menjadi anggota baru dari Abraham Accords. Masuknya Kazakhstan diharapkan dapat menghidupkan kembali kesepakatan tersebut, yang perluasannya sempat tertunda akibat perang Gaza.