Trump di Depan Pemimpin Dunia KTT Gaza: Prabowo Sosok Luar Biasa dari Indonesia

Indonesia's Representative in International Forums Lacks Representation

The recent visit of former US President Donald Trump to the Middle East, specifically to the Gaza Strip during the KTT (Kembara Timur-Tengah) meeting, has sparked attention once again. A notable figure from Indonesia was absent from this significant event - former Indonesian President Prabowo Subianto.

Trump's visit to the Gaza Strip, a region with high geopolitical tensions, is seen as a strategic move by the US to demonstrate its support for Israel. The former US President met with Israeli officials and reaffirmed the United States' commitment to ensuring Israel's security in the face of potential threats from Iran and other regional actors.

However, Indonesia's representative in international forums was noticeably absent from this high-level gathering. Prabowo Subianto, who served as Indonesian Defense Minister under former President Joko Widodo, has become a prominent figure on the global stage due to his outspoken views on regional security issues.

Prabowo's absence during Trump's visit to the Gaza Strip raises questions about Indonesia's engagement in international affairs and its commitment to promoting regional peace. As a key player in Southeast Asian politics, Indonesia should have had a stronger representation at this meeting, especially considering its historical ties with Israel and its role as a mediator in regional conflicts.

While Prabowo has been vocal on security issues in the Middle East, his absence during Trump's visit highlights Indonesia's need to strengthen its diplomatic presence in high-profile international gatherings. This absence also underscores the country's reliance on individual leaders to represent its interests abroad, rather than fostering a more collective and coordinated approach to international diplomacy.

Indonesia's foreign policy strategy should prioritize engaging with key regional players, such as Israel and Iran, to promote stability and security in the Middle East. By strengthening its diplomatic presence at high-level gatherings like the KTT meeting, Indonesia can reassert its role as a respected player on the global stage.
 
kira-kira kalau Indonesia mau jadi sukses di tengah-tengah konflik di Timur Tengah kita harus bisa mendampingi dan mempromosikan kepentingan kita sendiri secara kolaboratif bukan hanya bergantung pada satu orang saja kayaknya kita harus lebih fokus memperkuat infrastruktur komunikasi dan diplomatis kita agar bisa koordinasikan dengan lebih baik dalam menghadapi tantangan di masa depan
 
Haha gak bisa percaya kalau Indonesia yang terbesar di Asia ini ternyata tidak ada di ajang-ajang penting gitu... sih kalau kita lihat pada prakarsa Trump ke Gaza Strip, itu kan strategis banget buat Amerika. Maka dari itu, siapa yang menyesualin kalau Indonesia bisa absen seperti itu? ๐Ÿค”

Kalau Prabowo Subianto itu suka bicara tentang keamanan di Timur Tengah, kenapa dia tidak hadir dalam pertemuan penting gitu? Makanya justru bisa diharapkan Indonesia harus lebih kuat dan koordinatif dalam menyampaikan pendapatnya. Kita harus fokus pada mendukung stabilitas di wilayah ini, kan sih? ๐ŸŒŽ
 
gaes, kalau prabowo tidak ada di acara itu kayaknya kita juga harus ngomong apa lagi indonesia punya banyak pengaruh di asia timur kan? mungkin aku rasa joko yang masih di dalam pemerintah pasti sudah siap untuk berbicara tentang isu isu ini, tapi sepertinya masih banyak keraguan tentang kemampuan mereka. aku harap nanti kita bisa lihat perubahan dari indonesia di masa depan, misalnya Indonesia bisa menjadi salah satu pemain utama dalam menyelesaikan masalah konflik di asia timur ๐Ÿค”
 
gak bisa percaya siapa lagi yang absen di kembara timur tengah nih... kalau tidak juga mau jadi diplomatik yang profesional bareng Prabowo kira-kira mana aja giliran ya? kalau kita ingin jadi player di level internasional, harus bisa tampil lebih baik dari ini ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ. dan kalau kita sibuk banget dengar orang lain berbicara di stage, toh siapa dia yang berbicara? kita harus fokus buat sendiri, gak perlu bergantung pada individu satu orang aja ๐Ÿ™„. kira-kira Indonesia bisa jadi player serius kalau kita mulai dari belajar cara diplomasi yang lebih baik dan tidak terlalu bergantung pada siapa pun โš–๏ธ.
 
Kira-kira apa yang salah dengan Prabowo nih? Beliau udah punya kesempatan sekali lagi untuk jadi wakil Indonesia di kongres internasional, tapi beliau malah bilang tidak ada. Itu bukan cara yang baik sekali lagi. Beliau harus fokus pada apa yang sebenarnya perlu dilakukan Indonesia agar kita bisa menjadi player yang lebih kuat di dunia. Jangan hanya bicara-bicara aja, tindakan itu yang penting! ๐Ÿค”๐Ÿ’ก
 
gak ngerti siapa yang membuat prabowo terlewat di pertemuan itu ๐Ÿค” kalau nanti israel dan Amerika serius banget, jadi Indonesia harus ada juga nih di sana untuk ngatur apa-apa. apa aja strategi lama ini yang buat pemerintah Indonesia terus lepas dari hal-hal penting? selalu nggabungin dengan kepentingan individu kalau tidak itu sih giliran kita sebagai bangsa ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ
 
Aku pikir kalau gak ada Prabowo di acara ini, kita nanti akses ke Middle East sama Israel bakal lebih mudah dulu. Tapi sekarang aku lihatin kalau gak banyak yang berbicara soal Indonesia yang diwakili di sana. Mungkin karena kalah bicara sama Prabowo, atau mungkin karena kalau di Indonesia nanti gak ada lagi Prabowo di panggung internasional. Aku rasa jadi kalau kita mau jadi pemain utama di dunia internasional, kita harus punya strategi yang lebih kuat dan tidak tergantung pada satu orang ya. ๐Ÿค”
 
Gue penasaran kenapa kembali-kembali, perwakilan Indonesia di ajang internasional ini selalu absen. Siapa yang bilang kalau kita bisa mewakili negara kita sendiri di ajang-ajang penting seperti ini? Kalau bukan karena sistemnya serba individualistic banget aja ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ. Gue rasa pribadi Prabowo Subianto lebih populer daripada perwakilan Indonesia di ajang internasional ini, tapi apakah itu benar-benar representasi kita di dunia?
 
Gak jelas sih, kenapa Jepang bisa jadi pemain utama di negara-negara Asia Timur sementara Indonesia masih nggak bisa fokus dan koordinasikan keseluruhan strategi luar negeri. Kalo ingin menjadi pemain senior, Indonesia harus belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya seperti saat Prabowo Subianto pulang ke negaranya saja tanpa ada hasil yang signifikan. Sekarang kalah lagi karena tidak ada rekan di lapangan...
 
๐ŸŒฟ๐ŸŒธ kalau kita lihat keadaan ini, rasanya kita jadi pikir bahwa perwakilan kita di dunia internasional malah lupa hadir... apa yang diharapkan siapa? ๐Ÿค” sebenarnya Indonesia harus mau memainkan peran yang lebih penting dalam diplomasi internasional, bukan hanya tergantung pada satu orang keping. ๐ŸŒŸ
 
Gue rasa Prabowo siap banget ngebawa Indonesia ke depane dunia internasional. Padahal kabarnya dia berasa lemah di forum internasional. Makanya kalau Indonesia mau jadi pemain besar, harus ada strategi yang matang ya, bukan hanya sekedar satu orang. Kalau ingin dihormati oleh barat, kita harus menunjukkan konsistensi dan keseriusan dalam diplomasi. Kita tidak bisa bergantung pada satu orang, tapi perlu koordinasi yang baik antara semua pemain.
 
Aku pikir kalau Prabowo Subianto tidak hadir di pertemuan itu karena dia sedang fokus pada kegiatan lain yang lebih strategis. tapi secara umum, ini menunjukkan bahwa Indonesia masih belum memiliki representasi yang kuat di internasional, meskipun kita punya banyak penggemar dan penonton di YouTube.

Aku rasa perlu kita bereksperimen dengan cara baru dalam mempromosikan kepentingan Indonesia di luar negeri. Kalau nggak mau Prabowo Subianto, mungkin ada bapak-bapak lain yang bisa dijadikan wakil kita di internasional.

Pertemuan-pertemuan seperti itu pasti sangat berharga bagi kita untuk memahami situasi di luar negeri dan bagaimana kita bisa berkontribusi. Aku harap pemerintah bisa lebih proaktif dalam mencari cara untuk meningkatkan representasi Indonesia di internasional, biar kita bisa jadi seseorang yang lebih serius dalam memainkannya. ๐Ÿค”๐ŸŒŽ
 
Aku pikir gampang banget bagaimana Indonesia bisa diabaikan seperti itu, terutama ketika ada kesempatan untuk mempromosikan kepentingan nasional di panggung internasional ๐Ÿค”. Prabowo Subianto pasti memiliki banyak pengetahuan tentang keseimbangan regional, tapi kenapa gak jadi tim yang lebih besar untuk Indonesia? Aku berharap pemerintah bisa memperbaiki situasi ini dengan menggalang tim diplomatik yang lebih serius dan koordinatif. Kalau tidak, kita akan terus kehilangan kesempatan untuk mempromosikan kepentingan nasional di perenungan global ๐ŸŒŽ
 
Gak bisa dipungut alasan siapa lagi kalau tidak ada prabowo di sana... kayaknya kalau ingin jadi negara besar, harus punya wakil yang dapat mewakili kita di atas meja diplomatik ya! Tapi, aku rasa kalau Indonesia ini punya potensi yang cukup besar di dunia internasional, tapi perlu kita fokuskan strategi diplomasi kita agar tidak tergantung pada individu satu orang aja...
 
ya, kenapa gak ada Prabowo di situ? kalau Indonesia mau jadi pemain penting di tengah-tengah dunia, kita harus punya wakilnya yang bisa ngajak bicara dengan orang-orang penting seperti Trump & Israeli ๐Ÿค”. tapi apa kabar dari para menteri kita sekarang? kan mereka udah banyak bertemu sama Trump dulu, tapi masih belum ada hasil apa pun ๐Ÿ™„. kalau Indonesia mau ambil alih peran sebagai pemain berpengaruh di kalangan negara-negara Timur Tengah, kita harus meningkatkan kemampuan diplomatik kita. kan itu tidak bisa dilakukan hanya dengan salah satu wakil saja, tapi semua wakil kita yang ada di sana ๐Ÿค.
 
ini sangat tidak masuk akal dulu kalinya di Indonesia ada yang bisa menghadiri pertemuan penting ini. kalau kita buat kebijakan yang lebih baik kita harus nantikan apa saja kejadian yang akan terjadi dan siapkan strategi untuk menghadappunnya. tapi apa yang terjadi kalau kita punya kebijakan tapi tidak ada yang mau menerapkannya? kalau kita mau Indonesia tetap di latar belakang sementara negara-negara lain terus maju. aku rasa Indonesia perlu memperbaiki strategi kita agar lebih seragam dan saling mendukung, bukan hanya tergantung pada individu. ๐Ÿค”
 
kira-kira aku pikir kalau ada Prabowo di sana nih, dia pasti ngasih opini yang bikin kita bangga sebagai negara ๐Ÿ˜Š. tapi jadi dia tidak ada, itu berarti Indonesia harus bekerja lebih keras untuk memperkuat posisinya di dunia internasional. aku rasa kalau kantor luar negeri Indonesia harusnya mempersiapkan Prabowo atau anggota lain yang kompeten agar bisa hadir di acara-acara penting seperti KTT. itulah cara kita bisa menunjukkan bahwa Indonesia tidak sekedar negara kecil yang hanya memiliki seorang pemimpin ๐Ÿค.
 
Kalau gini, kenapa Indonesia kira-kira jadi orang nomor dua? Saya pikir Prabowo Subianto punya luar biasa bakat dalam ngurus urusan luar negeri. Nanti kita jangan tunggu dia kembali ambil kursi kepala pemerintahan lagi, tapi sekarang Indonesia udah butuhnya pengaturan yang lebih baik di bidang luar negeri. Jadi, apa yang salah dengan kita? ๐Ÿค”
 
ini bikin saya pingsan nih ๐Ÿ™„. kenapa kita udah lama nggak punya menteri luar negeri yang efektif? kita harus mendesain strategi diplomatik kita sendiri, jangan tergantung pada 1 orang. kalau wanna berdampingan dengan Israel dan Iran, kita harus bersatu-satunya, bukan 1 suara sambil 1 orang ngobrol dulu ๐Ÿค.
 
kembali
Top