Pertemuan yang membuat gelombang di kalangan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, yaitu pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping, ternyata tidak hanya membahas tentang ketegangan perdagangan. Menurut laporan dari sumber yang terverifikasi, Trump telah mendapatkan jaminan dari Xi bahwa Beijing tidak akan mengambil tindakan terhadap Taiwan selama masa pemerintahannya berlangsung.
Pernyataan tersebut merupakan isu yang sudah ada sejak lama di kalangan Washington, karena kekuatan militer China makin kuat dan mulai menunjukkan serangkaian tindakan untuk memecahkan batas-batas yang telah ditetapkan oleh pihak Amerika Serikat. Kekhawatiran ini makin besar setelah serangkaian serangan di Taiwan pada tahun 2022, mengingat masih banyak perdebatan di kalangan pihak-pihak yang mendukung atau menentang kekuatan militer China terhadap Taiwan.
Sementara itu, klaim tersebut dilisankan dalam pertemuan Trump dengan Xi Jinping di Korea Selatan beberapa hari lalu. Meskipun demikian, pertanyaan mengenai apa yang dibicarakan selama pertemuan ini masih banyak yang berdiskusi dan berbagi pendapat, karena masih banyak yang tidak tahu tentang jaminan tersebut.
Jika kita lihat dari segi strategisnya, klaim seperti ini bisa menjadi kekuatan bagi pihak Trump dalam membangun kekuatan diplomatik di kalangan negara-negara lain. Namun, perlu diingat bahwa klaim-klaim seperti ini harus dibuktikan secara nyata agar tidak hanya menyesatkan masyarakat umum.
Menurut juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, Beijing tetap mempertahankan posisinya yang tegas, yaitu bahwa tidak ada pihak mana pun yang bisa memisahkan Taiwan dari China.
Pernyataan tersebut merupakan isu yang sudah ada sejak lama di kalangan Washington, karena kekuatan militer China makin kuat dan mulai menunjukkan serangkaian tindakan untuk memecahkan batas-batas yang telah ditetapkan oleh pihak Amerika Serikat. Kekhawatiran ini makin besar setelah serangkaian serangan di Taiwan pada tahun 2022, mengingat masih banyak perdebatan di kalangan pihak-pihak yang mendukung atau menentang kekuatan militer China terhadap Taiwan.
Sementara itu, klaim tersebut dilisankan dalam pertemuan Trump dengan Xi Jinping di Korea Selatan beberapa hari lalu. Meskipun demikian, pertanyaan mengenai apa yang dibicarakan selama pertemuan ini masih banyak yang berdiskusi dan berbagi pendapat, karena masih banyak yang tidak tahu tentang jaminan tersebut.
Jika kita lihat dari segi strategisnya, klaim seperti ini bisa menjadi kekuatan bagi pihak Trump dalam membangun kekuatan diplomatik di kalangan negara-negara lain. Namun, perlu diingat bahwa klaim-klaim seperti ini harus dibuktikan secara nyata agar tidak hanya menyesatkan masyarakat umum.
Menurut juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, Beijing tetap mempertahankan posisinya yang tegas, yaitu bahwa tidak ada pihak mana pun yang bisa memisahkan Taiwan dari China.