Transaksi Judol Menurun 57%, Komisi I DPR: Bukti Sinergi Komdigi-PPATK-Aparat

Sinergi dari Kemenkomdigi, PPATK, dan APH menekan aktivitas ilegal judol online. Dalam kurun waktu Oktober 2024- November 2025, situs dan konten terkait judl olenee ditinggal lebih dari 2,45 juta.

Penurunan transaksi hingga 57 persen bukan hanya capaian statistik, tetapi bukti nyata tentang efektivitas sinergi antar-lembaga. Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono mengapresiasi langkah kolaborasi yang diambil dalam menekan praktik judl olenee.

Dave Laksono menyebutkan bahwa pendekatan lintas sektor yang berbasis data dan penegakan hukum dapat memberikan dampak nyata. Dia juga menyoroti pentingnya peran PPATK dalam memetakan aliran dana dan mengidentifikasi pola transaksi mencurigakan.

Sinarasi ini merupakan bukti bahwa pendekatan yang berbasis data dan penegakan hukum dapat memberikan dampak nyata. Dave Laksono menilai bahwa sinergi antara Kemenkomdigi, PPATK, dan APH merupakan model kolaborasi yang patut dijadikan acuan dalam penanganan kejahatan siber lainnya.

Dia mendorong agar pendekatan ini diperkuat dengan regulasi yang adaptif dan sistem pengawasan yang lebih terintegrasi. Keberhasilan ini harus menjadi momentum untuk membangun ekosistem digital yang sehat, aman, dan berdaya saing.
 
Gue rasa kalau aksi ganda lembaga itu berhasil banget! 2,45 juta situs dan konten judol online ditinggal, itu aksi nyata dari kerja sama lembaga yang baik. Gue senang sekali dengar bahwa PPATK, Kemenkomdigi, dan APH bekerja sama untuk menekan praktik judl olenee.
Gue rasa perlu agar pemerintah memperkuat regulasi dan sistem pengawasan lembaga ini juga, jangan sampai semuanya tidak beres lagi.
 
Akhirnya ada gencatan senjata judol online! 😅 Pertimbangkan saja siapa yang suka ngobrol dengan lawan secara online, pasti rasanya capek banget. Nah, ini benar-benar jalan yang tepat. Data 2,45 juta situs dan konten yang dihapus itu bukan main kecil. Kita lihat langsung efektivitas sinergi antara Kemenkomdigi, PPATK, dan APH.

Saya setuju dengan Dave Laksono, pendekatan lintas sektor yang berbasis data dan penegakan hukum ini benar-benar memberikan dampak nyata. Apalagi kalau ditunjang dengan regulasi adaptif dan sistem pengawasan yang lebih terintegrasi. Jangan lupa, tujuan dari semuanya adalah membangun ekosistem digital yang sehat dan aman.

Tapi, kita harus coba untuk tidak kecewa banget jika ini bukan akhir dari segalanya. Ada banyak hal lain yang masih perlu diperhatikan seperti efektivitas pengawasan internet di daerah-daerah tertentu. Sayangnya, ada banyak faktor yang berbeda di setiap daerah. Kita harus terus berusaha untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga privasi online.
 
Gampang banget nih, kalau kita koordinasikan lembaga-lembaganya dengan data dan penegakan hukum, maka efektivitasnya akan lebih cepat tercapai 📊🔒. Tapi, aku pikir perlu diingat bahwa ada banyak faktor lain yang mempengaruhi judol online, seperti kebutuhan masyarakat dan kemampuan teknologi, jadi tidak bisa sembarangan saja menekan praktik ini 💡💻.
 
Pagi kawan 🕰️, akrabin! Saya pikir pemerintah makin luar biasa banget deh. Mereka berhasil menghancurkan judol online dalam waktu 2,45 juta situs dan konten. Saya setuju dengan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono, pendekatan lintas sektor yang berbasis data dan penegakan hukum memang sangat efektif. PPATK dan APH juga seru banget deh dalam memberikan dampak nyata. Saya harap pemerintah bisa membawa momentum ini ke tahap selanjutnya, seperti membuat regulasi yang adaptif dan sistem pengawasan yang lebih terintegrasi. Kita harus menantang kita sendiri untuk menjadi orang yang bijak dan inovatif dalam menggunakan teknologi. Semoga digital Indonesia bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain 📈💻
 
Aku pikir itu baik sekali, tapi juga ada kemungkinan yang menimbulkan ketakutan, ya? Apabila kita terlalu fokus pada penekanan aktivitas ilegal judol online, maka mungkin kita lupa tentang sisi positifnya. Judol online bisa menjadi platform bagi orang-orang untuk berbagi dan bersosialisasi, kan? Dan apakah kita benar-benar siap mengatasi dampak dari efektivitas ini?

Dan aku juga curious, bagaimana dengan kasus-kasus yang lebih kompleks? Apakah kita siap menghadapi penipuan atau kejahatan siber lainnya yang tidak terkait langsung dengan judol online? Aku pikir perlu dilakukan analisis yang lebih mendalam dan terstruktur tentang efektivitas sinergi antar-lembaga ini.
 
Gue senang sekali deh, kalau kita punya seseorang yang tahu cara mengelabui orang lain, tapi gak mau ngomong langsung 🤣. Dave Laksono, wakil Ketua Komisi I DPR RI, benar-benar cerdas sekali! Nih, dia bilang pendekatan lintas sektor yang berbasis data dan penegakan hukum bisa memberikan dampak nyata. Makanya gue senang banget kalau ada orang yang tahu cara mengelabui orang lain, tapi gak mau ngomong langsung. Gue rasa ini patut dijadikan contoh buat semua lembaga. Tapi, apa lagi yang gue ingin bilang? 😏
 
Udah apa kabar? 😊 Aku pikir penanganan kejahatan siber di Indonesia gampang banget! Kita liat, 2,45 juta situs judl online ditinggal, itu bukti nyata bahwa kita bisa menekan praktik ini. Dan aku senang melihat sinergi antara Kemenkomdigi, PPATK, dan APH yang bekerja sama gak kece. Data mereka lucu banget, 57 persen penurunan transaksi itu bukti nyata bahwa pendekatan lintas sektor yang berbasis data dan penegakan hukum bisa memberikan dampak. Aku setuju dengan Dave Laksono, kita harus memperkuat pendekatan ini dengan regulasi adaptif dan sistem pengawasan yang lebih terintegrasi. Gak cuma itu, kita juga harus fokus untuk membuat ekosistem digital yang sehat, aman, dan berdaya saing. Kita bisa melakukannya! 🤩
 
Bener-bener keren ya! Sinergi antara Kemenkomdigi, PPATK, dan APH membuat judol online semakin mudah ditangkap 🚔💡. Dulu aja dianggap nggak penting banget, tapi sekarang udah banyak lagi yang tertangkap 🤦‍♂️. Saya senang lihat perubahan ini, bisa membantu masyarakat dari hal negatif seperti judol online yang bisa mencuri uang orang lain 🤑. Saya harap pemerintah terus meningkatkan regulasi dan sistem pengawasan digital untuk membuat ekosistem digital lebih aman dan seimbang 💻👍.
 
Pagi aja bossss, aku pikir gak bisa percaya kalau judl online ternyata bisa dipukul oleh 3 lembaga sambil sama-sama siap. Kemenkomdigi, PPATK, dan APH benar-benar kerja keras ya. Aku senang dilihat wakil parlemen yang bijaksana seperti Dave Laksono apresiasi langkah ini.

Aku setuju dengan dia kalau pendekatan lintas sektor yang berbasis data dan penegakan hukum bisa memberikan dampak nyata. Tapi, aku ingin tahu bagaimana nanti dana yang diikuti oleh PPATK akan digunakan untuk mengatasi masalah ini? Dan, sih, aku rasa sistem pengawasan yang lebih terintegrasi tapi apa lagi yang harus ada disini? Aku rasa semua lembaga harus bersatu dan bekerja sama untuk membuat digital Indonesia jadi aman dan sehat.
 
kembali
Top