Cina Klaim Penguncian Radar Tembakan ke Jet Tempur Jepang Sesuai Aturan, Malaysia dan Indonesia Paling Parah Terkena Dampak Banjir dan Tanah Longsor
Pada Senin 8 Desember 2025, Cina mengklaim tindakan angkatan laut yang mengarahkan radar pengendali tembakan ke jet-jet tempur Jepang sesuai dengan hukum internasional. Hal ini ditegaskan juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Cina Zhan Xiaogang dalam keterangan pers seperti dikutip Antara.
Sementara itu, korban tewas akibat banjir parah dan tanah longsor di seluruh Asia telah melampaui 1.700 jiwa hingga Ahad, dengan ratusan orang masih hilang. Banjir, tanah longsor, badai, dan siklon yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menimbulkan malapetaka di Malaysia, Sri Lanka, India, dan Thailand, dengan Indonesia menjadi negara yang paling parah terkena dampaknya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia menyatakan bahwa banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera saja telah menewaskan 916 orang, dengan 274 orang masih hilang dan sekitar 4.200 orang luka-luka. Operasi penyelamatan sedang berlangsung.
Selain itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyoroti bentrokan yang kembali terjadi antara pasukan Kamboja dan Thailand di perbatasan kedua negara pada Ahad hingga Senin 8 Desember 2025. Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang telah tewas atau terluka.
Pada Oktober lalu, pemimpin Kamboja dan Thailand menandatangani kesepakatan damai di sela KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, yang disaksikan langsung oleh Anwar selaku Ketua ASEAN saat itu dan Presiden AS Donald Trump.
Pada Senin 8 Desember 2025, Cina mengklaim tindakan angkatan laut yang mengarahkan radar pengendali tembakan ke jet-jet tempur Jepang sesuai dengan hukum internasional. Hal ini ditegaskan juru bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Cina Zhan Xiaogang dalam keterangan pers seperti dikutip Antara.
Sementara itu, korban tewas akibat banjir parah dan tanah longsor di seluruh Asia telah melampaui 1.700 jiwa hingga Ahad, dengan ratusan orang masih hilang. Banjir, tanah longsor, badai, dan siklon yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menimbulkan malapetaka di Malaysia, Sri Lanka, India, dan Thailand, dengan Indonesia menjadi negara yang paling parah terkena dampaknya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia menyatakan bahwa banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera saja telah menewaskan 916 orang, dengan 274 orang masih hilang dan sekitar 4.200 orang luka-luka. Operasi penyelamatan sedang berlangsung.
Selain itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyoroti bentrokan yang kembali terjadi antara pasukan Kamboja dan Thailand di perbatasan kedua negara pada Ahad hingga Senin 8 Desember 2025. Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mereka yang telah tewas atau terluka.
Pada Oktober lalu, pemimpin Kamboja dan Thailand menandatangani kesepakatan damai di sela KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, yang disaksikan langsung oleh Anwar selaku Ketua ASEAN saat itu dan Presiden AS Donald Trump.