Toba Pulp Lestari Bantah Tuduhan Jadi Penyebab Bencana Sumatera

Toba Pulp Lestari Bantah Tuduhan Jadi Penyebab Bencana Sumatera, Berikan Data yang Akurat

Direktur dan Corporate Secretary PT Toba Pulp Lestari, Anwar Lawden, menegaskan bahwa operasional perusahaan tidak terkait dengan tuduhan penyebab bencana ekologi yang disuarakan sejumlah kelompok masyarakat sipil. Tuduhan ini dilontarkan oleh Sekretariat Bersama Gerakan Ekumenis (Keadilan Ekologi Sumatera Utara) pada 10 November 2025.

Menurut Anwar, seluruh kegiatan hutan tanaman industri (HTI) milik perusahaan telah melalui penilaian High Conservation Value (HCV) dan High Carbon Stock (HCS) oleh pihak ketiga untuk memastikan penerapan prinsip pengelolaan hutan lestari. Dari total areal konsesi 167.912 hektare, hanya sekitar 46.000 hektare yang dikembangkan sebagai tanaman eucalyptus, sementara sisanya dipertahankan sebagai kawasan lindung dan konservasi.

Selama lebih dari tiga dekade beroperasi, perusahaan juga mengklaim terus menjaga komunikasi terbuka melalui dialog, sosialisasi, dan program kemitraan dengan pemerintah, masyarakat hukum adat, tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil.

Anwar menegaskan bahwa perseroan menghormati penyampaian aspirasi publik, namun mengharapkan informasi yang disampaikan didasarkan pada data yang akurat dan dapat diverifikasi. Perseroan tetap membuka ruang dialog konstruktif untuk memastikan keberlanjutan yang adil dan bertanggung jawab di areal PBPH.

Toba Pulp Lestari juga telah mengirim surat permohonan audiensi kepada Gubernur Sumatera Utara untuk menjelaskan posisi korporasi. Perusahaan menyatakan telah terus berkomunikasi dengan pemerintah dan masyarakat tentang kegiatan operasionalnya.

Pada tahun 2018, perusahaan melakukan reemaja pabrik yang diklaim meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan melalui teknologi lebih ramah lingkungan. Audit menyeluruh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2022-2023, menyetujui bahwa perusahaan "TAAT" terhadap seluruh regulasi dan tidak ditemukan pelanggaran lingkungan maupun sosial.

Menanggapi tuduhan deforestasi, Toba Pulp menegaskan bahwa pemanenan dan penanaman kembali dilakukan sesuai tata ruang, Rencana Kerja Umum (RKU), dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang ditetapkan pemerintah. Sistem tanam panen berkelanjutan diterapkan sehingga jeda antara pemanenan dan penanaman kembali maksimal hanya satu bulan, sesuai dokumen Amdal dan dilaporkan melalui pemantauan lingkungan.

Dari keseluruhan konsesi, perusahaan mengalokasikan sekitar 48.000 hektare sebagai area konservasi dan kawasan lindung. Perseroan menjaga keanekaragaman hayati di dalamnya.

Toba Pulp Lestari juga membantah adanya gugatan hukum berulang dari masyarakat maupun kasus hukum dengan masyarakat adat. Perusahaan terus mengupayakan dialog yang konstruktif dengan seluruh masyarakat dan telah mendorong upaya-upaya kemitraan sebagai solusi bersama.

Selain itu, perusahaan juga menegaskan bahwa pemanfaatan lahan pertanian di Sumatera harus diterapkan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
 
πŸ˜‚ aku pikir gak mungkin ada yang tidak tahu tentang operasional Toba Pulp Lestari 🀯. apa yang bikin banyak orang khawatir adalah deforestasi, tapi kalau kamu lihat data yang dipublikasikan oleh perusahaan itu sendiri, kayaknya ada beberapa penjelasan yang jelas πŸ“. aku pikir penting juga untuk melihat dari perspektif perusahaan, karena gak semua orang punya informasi yang sama tentang hal ini πŸ€”. tapi kalau kamu masih khawatir, aku rasa bisa banget meminta informasi yang akurat dan tidak berdasar pada tuduhan πŸ‘€.
 
klo udah tau notis ini, aku pikir kalau toba pulp lestari jujur2 aja, operasional mereka benar-benar tidak terkait dengan bencana ekologi. tapi apa yang bikin perusahaan ini ragu-ragu? kalau udah ada data yang akurat, kenapa perlu terus berdiskusi dan memberikan jelas? aku pikir ini penting banget agar masyarakat bisa percaya dengan kegiatan mereka.
 
Makasih ya informasi ini! Toba Pulp Lestari memang punya banyak program untuk melindungi lingkungan, seperti area konservasi dan kawasan lindung. Sudah 3 dekade mereka terus berkomunikasi dengan pemerintah dan masyarakat, dan auditnya juga selalu menunjukkan bahwa mereka taat pada regulasi lingkungan πŸŒ³πŸ‘. tapi apa yang saya lihat, yang penting adalah mereka terus berusaha untuk meningkatkan keberlanjutan dan bertanggung jawab dalam operasional perusahaan mereka πŸ’‘πŸ’ͺ.
 
yaahh πŸ€”, kalau gini sih operasional Toba Pulp Lestari jangan sama2 dengan penyebab bencana ekologi... tapi apa sih yang sebenarnya terjadi di sana? πŸŒ³πŸ‘€ perusahaan ini tahu2 bukannya harus berkomunikasi dengan masyarakat dan pemerintah tentang kegiatan operasionalnya... tapi gimana kalau mereka udah lakukan semuanya dengan benar? 😊 bisa bukti-bukti apa sih yang bisa dijadikan sebagai dasar tuduhan ini? πŸ€”
 
Aku rasa kalau mereka benar-benar tidak tahu apa yang terjadi di lapangan, ya? Mereka bilang sudah melalui penilaian HCV dan HCS, tapi siapa tahu kayakanya bukti-bukti itu hanya untuk membenarkan diri sendiri aja... πŸ™ƒοΈ Dan kalau ada kesalahpahaman, mereka langsung ajukan audiensi kepada Gubernur, apa sih? Kalau sebenarnya mereka sudah terlalu banyak melakukan kesalahan, mungkin sudah waktunya untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang lebih realistis... 😏
 
Wahhh, ini gampang banget untuk dibebengkengi... siapa sih yang mau jujur soal keberadaan Toba Pulp Lestari? Semua data di sini tidak bisa diverifikasi, kalo gini berarti korupsi lagi di Sumatera Utara. 46.000 hektare eucalyptus itu apa sih? Sembunyikan dari mata umum, tapi masih punya banyak biaya. Kita harus lebih teliti soal kebenaran informasi yang disebarkan oleh perusahaan-perusahaan ini... πŸ’”
 
gak bisa dipernah sih kalau mereka tidak tega ngerespons tuduhan2 tuh, tapi coba kita lihat data apa aja yang ada, kalau konsesi 167.912 hektare tuh udah melalui penilaian HCV dan HCS, artinya sudah ada standar2 keamanan lingkungan yang diikuti. tapi kemudian mereka bilang ada area konservasi dan lindung, sih? mungkin kita butuh melihat lebih dekat lagi.
 
Maksudnya kalau mereka bilang Toba Pulp Lestari bukan penyebab bencana Sumatera, itu pasti ada alasan yang logis ya... πŸ€” Mereka bilang sudah melakukan penilaian High Conservation Value dan High Carbon Stock untuk memastikan pengelolaan hutan lestari. Artinya mereka sudah coba semua cara untuk tidak membuat kerusakan lingkungan. Lalu, mengapa masyarakat harus bingung-bingungan? πŸ€·β€β™‚οΈ Perlu diawasi aja sih bagaimana mereka berkomunikasi dengan masyarakat dan pemerintah ya...
 
Gue penasaran siapa yang bisa mengatakan kalau Toba Pulp Lestari itu melakukan deforestasi? Gue ingat waktu itu perusahaan ini masih menggunakan mobil-dragon untuk mengirimkan kertas, kayak gini sudah ada teknologi yang lebih baik banget! Dan kalau ada yang bilang mereka tidak berkomunikasi dengan masyarakat, gue rasa itu bisa dibantah dengan akses internet yang sudah ada sejak 2000an, siapa lagi yang belum punya internet? Gue malah percaya bahwa Toba Pulp Lestari itu benar-benar sedang berusaha untuk membuat kemitraan yang baik dan bertanggung jawab di daerah PBPH.
 
πŸ€” Gue pikir siapa pun yang mau mengaku tidak terkait dengan apa pun pasti akan menjadi korban! 🚨 Tapi, perusahaan ini benar-benar sudah melakukan semua proses pengelolaan hutan lestari sejak awal. Mereka memastikan bahwa kegiatan HTI mereka tidak hanya tidak merusak lingkungan, tapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem. 🌳 Sama-sama, kita harus berhati-hati dengan tuduhan yang tidak pasti dan mengutamakan kebenaran! πŸ’‘
 
ini tapi sih kayaknya yang salah adalah komunikasi yang tidak jelas... misalnya kalau ada tuduhan ganti ganti kata, kok gak ada bukti nih? tapi di sini ada banyak bukti nih bahwa mereka sudah melakukan penilaian HCV dan HCS untuk memastikan keberlanjutan. dan di tahun 2018, audit dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga menyetujui bahwa perusahaan "TAAT" terhadap seluruh regulasi. tapi gak ada yang menjelaskan secara spesifik apa yang salah dengan mereka... kayaknya perlu ada komunikasi yang lebih jelas dan transparan nih 😐
 
Tadi aku lihat artikel tentang Toba Pulp Lestari yang dituduh jadi penyebab bencana ekologi di Sumatera. Aku pikir ini masih bisa dipertimbangkan karena mereka sudah melakukan penilaian HCV dan HCS untuk memastikan penerapan prinsip pengelolaan hutan lestari 😊. Tapi aku juga ragu-ragu karena mereka mengaku telah terus berkomunikasi dengan pemerintah dan masyarakat, tapi kemudian ada tuduhan deforestasi yang masih keluar πŸ€”.

Aku ingin tahu apa asalnya tuduhan ini? Ada bukti atau data yang dapat diverifikasi? Aku tidak melihat adanya bukti bahwa perusahaan Toba Pulp Lestari benar-benar tidak bertanggung jawab dalam pengelolaan hutan mereka πŸ€·β€β™‚οΈ. Aku ingin lebih banyak informasi tentang ini sebelum aku bisa memberikan pendapat yang lebih pasti 😊.

Aku pikir penting untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan seperti Toba Pulp Lestari berkomunikasi dengan masyarakat dan pemerintah secara terbuka dan jujur, agar kita dapat memahami apa yang sebenarnya terjadi di lapangan 🌳.
 
oh iya ya, ini bikin aku gak sabar banget! perusahan ini jadi target tuduhan ganti rugi dari masyarakat sipil, tapi apa benarnya? mereka bilang punya penilaian HCV dan HCS dari pihak ketiga, sih. tapi masyarakat ariyoh, harus ada bukti yang lebih pasti! aku pikir ini seperti main judi, masyarakat mau menyerang tanpa basa-basi. tapi perusahaan ini jujur berkomunikasi dengan pemerintah dan masyarakat, apa lagi? kalau mereka lihat ada kesalahan, tidak apa-apa, buat kesalahan itu diatasi. tapi siapa yang mau membuang tembok? aku pikir ini sama seperti konflik perubahan iklim, kita harus berdiskusi, bukan menuduh satu sama lain!
 
kembali
Top