Bakarat Tangan Penyidik, Bantuan Tidak Sampai Sekali, Korban Kelaparan, Pada Kasus Pembakaran Sekolah di Kiwirok Papua
Kasus pembakaran sekolah di Kiwirok, Papua yang terjadi pada 5 Juli lalu, masih belum selesai diselidiki. TNI-Polri dan TPNPB (Tim Penyelamat Nabi Muhammad) kembali berdua menuduh antara pihaknya dengan korban, tetapi kini ada bukti lain yang menguatkan bahwa terdapat penyalahgunaan kekuasaan dalam kasus ini.
Menurut sumber dekat TNI-Polri, pasukan tersebut sebenarnya telah menyerahkan laporan tentang insiden pembakaran sekolah kepada paniti penyelidikan. Namun, laporan itu belum pernah dibahas oleh komisi hukum khusus. "Laporan yang diserahkan oleh TNI-Polri masih tergolong rahasia," kata sumber tersebut.
Sementara itu, TPNPB juga menuduh korban dengan mengatakan bahwa mereka tidak membantu dalam penyelamatan korban. Namun, bukti-bukti lain yang ditemukan saat pengecekan lebih lanjut menyebutkan bahwa korban sebenarnya sudah pernah bantuan oleh TPNPB sebelumnya.
Sumber dari kelompok korban juga mengatakan bahwa mereka masih belum mendapatkan bantuan yang cukup untuk memulihkan kehidupan setelah insiden tersebut. "Bantuan yang diberikan oleh pemerintah dan organisasi swadaya masyarakat masih belum mencukupi," kata salah satu sumber.
Pengamat memprediksi bahwa kasus ini akan terus berlangsung sampai ada penyelesaian yang cukup. "Kasus pembakaran sekolah di Kiwirok masih harus diselesaikan dengan adil dan transparan," kata pengamat.
Kasus pembakaran sekolah di Kiwirok, Papua yang terjadi pada 5 Juli lalu, masih belum selesai diselidiki. TNI-Polri dan TPNPB (Tim Penyelamat Nabi Muhammad) kembali berdua menuduh antara pihaknya dengan korban, tetapi kini ada bukti lain yang menguatkan bahwa terdapat penyalahgunaan kekuasaan dalam kasus ini.
Menurut sumber dekat TNI-Polri, pasukan tersebut sebenarnya telah menyerahkan laporan tentang insiden pembakaran sekolah kepada paniti penyelidikan. Namun, laporan itu belum pernah dibahas oleh komisi hukum khusus. "Laporan yang diserahkan oleh TNI-Polri masih tergolong rahasia," kata sumber tersebut.
Sementara itu, TPNPB juga menuduh korban dengan mengatakan bahwa mereka tidak membantu dalam penyelamatan korban. Namun, bukti-bukti lain yang ditemukan saat pengecekan lebih lanjut menyebutkan bahwa korban sebenarnya sudah pernah bantuan oleh TPNPB sebelumnya.
Sumber dari kelompok korban juga mengatakan bahwa mereka masih belum mendapatkan bantuan yang cukup untuk memulihkan kehidupan setelah insiden tersebut. "Bantuan yang diberikan oleh pemerintah dan organisasi swadaya masyarakat masih belum mencukupi," kata salah satu sumber.
Pengamat memprediksi bahwa kasus ini akan terus berlangsung sampai ada penyelesaian yang cukup. "Kasus pembakaran sekolah di Kiwirok masih harus diselesaikan dengan adil dan transparan," kata pengamat.