Bakar Sekolah, Kembali TNI-Polri dan TPNPB Menuduh Dua Pihak Di Kiwirok Papua
Kiwirok, Papua - Konflik yang melanda Desa Kii, Kabupaten Mimika, Papua, akhirnya meletus dalam bentuk tuduhan saling menuduh. Keduanya, TNI-Polri dan TPNPB (Tokoh Tokoh Pendukung Gerakan Papua Baru), menyatakan bahwa bakar sekolah yang terjadi di Desa Kii pada tanggal 3 Februari lalu bukan kejadian sembarangan.
Menurut sumber dekat dengan TNI-Polri, bakar sekolah tersebut diyakini dilakukan oleh kelompok-kelompok yang bergerak di balik TPNPB. "TNI-Polri telah menyelidiki kasus bakar sekolah di Desa Kii dan menemukan adanya bukti-bukti yang mencurigakan," kata sumber tersebut.
Sementara itu, ketika ditinjau dari sudut pandang TPNPB, mereka berpendapat bahwa TNI-Polri sendiri yang memulai konflik di desa tersebut. "TPNBB tidak pernah mengatur api ke sekolah, melainkan TNI-Polri dan polisi setempat yang tidak tepat menanganinya," kata salah satu anggota TPNPB.
Keduanya berpandangan bahwa bakar sekolah tersebut adalah hasil dari konflik antara kedua belah pihak. Konflik ini dianggap sebagai bagian dari gerakan anti penindasan terhadap rakyat Papua oleh pemerintah dan kekuatan-kekuatan penjajahan lainnya.
Namun, TNI-Polri dan Pemerintah setempat masih belum memberikan klarifikasi yang pasti tentang kejadian tersebut. Meskipun begitu, keseluruhan masyarakat di Desa Kii terus berharap agar konflik ini bisa segera resesi dan kedamaian kembali didominasi.
Kiwirok, Papua - Konflik yang melanda Desa Kii, Kabupaten Mimika, Papua, akhirnya meletus dalam bentuk tuduhan saling menuduh. Keduanya, TNI-Polri dan TPNPB (Tokoh Tokoh Pendukung Gerakan Papua Baru), menyatakan bahwa bakar sekolah yang terjadi di Desa Kii pada tanggal 3 Februari lalu bukan kejadian sembarangan.
Menurut sumber dekat dengan TNI-Polri, bakar sekolah tersebut diyakini dilakukan oleh kelompok-kelompok yang bergerak di balik TPNPB. "TNI-Polri telah menyelidiki kasus bakar sekolah di Desa Kii dan menemukan adanya bukti-bukti yang mencurigakan," kata sumber tersebut.
Sementara itu, ketika ditinjau dari sudut pandang TPNPB, mereka berpendapat bahwa TNI-Polri sendiri yang memulai konflik di desa tersebut. "TPNBB tidak pernah mengatur api ke sekolah, melainkan TNI-Polri dan polisi setempat yang tidak tepat menanganinya," kata salah satu anggota TPNPB.
Keduanya berpandangan bahwa bakar sekolah tersebut adalah hasil dari konflik antara kedua belah pihak. Konflik ini dianggap sebagai bagian dari gerakan anti penindasan terhadap rakyat Papua oleh pemerintah dan kekuatan-kekuatan penjajahan lainnya.
Namun, TNI-Polri dan Pemerintah setempat masih belum memberikan klarifikasi yang pasti tentang kejadian tersebut. Meskipun begitu, keseluruhan masyarakat di Desa Kii terus berharap agar konflik ini bisa segera resesi dan kedamaian kembali didominasi.