TNI AL Gagalkan Penyelundupan Bahan Baku Narkoba dari Malaysia

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Narkoba dari Malaysia, Eksistensi Terutama Ekstasi dan Kokain di Dampi Riau

Dalam operasi yang dilaksanakan oleh TNI Angkatan Laut (Lanal) Bintan, Kepulauan Riau, terdeteksi sejumlah besar narkoba berupa ekstasi dan kokain yang dieksport dari Malaysia. Penyelundupan ini menarik perhatian karena adanya beberapa pelaku baru yang menjadi kurir narkoba di antara mereka.

Pada dini hari kemarin, sebuah speed boat yang mencurigakan terdeteksi melintas di perairan Selat Riau. Tim patroli dari Lanal Bintan berhasil menghentikan kegiatan tersebut dan mendapatkan informasi bahwa pengiriman narkoba ini dilakukan oleh seorang berinisial MM, di Pantai Kampung Teluk Rumania, Johor, Malaysia.

Saat ditembak, terdeteksi sebuah speed boat dengan muatan yang mencurigakan. Ketika diteliti lebih lanjut, ditemukan serbuk dan kristal ekstasi dalam bentuk 8 kantong, dengan rincian jenis dan beratnya adalah 3,8 kg untuk serbuk merah, 872 gram untuk abu-abu, dan 2,6 kg untuk serbuk putih yang diduga kokain. Jumlah total dari penumpang tersebut adalah sekitar 9,4 kilogram.

Selain itu, juga ditemukan sebuah alat cetak pil ekstasi serta paket sabu-sabu beserta alat hisap yang digunakan untuk mengonsumsi narkoba ini. Penyelundupan ini dilakukan atas ajakan dari seorang berinisial FR yang saat ini sedang menjalani penjara di Lapas Tanjungpinang.

Dalam operasi tersebut, ditemukan bahwa terdapat dua pelaku baru yang menghadiri kegiatan tersebut. Mereka adalah MM dan AG yang pertama kali melakukan kegiatan narkoba seperti ini.

Penyelundupan narkoba ini merupakan bagian dari upaya TNI Lanal untuk mengurangi aksi ekstasi di wilayah Dampi Riau.
 
Ini kayaknya bikin kita jadi bangga banget ya dengan lembaga keamanan kita, bisa melawan aksi narkoba yang serius dari Malaysia. Makasih atas usaha TNI Lanal, mereka benar-benar berdedikasi untuk menjaga keselamatan kita semua. Dan kayaknya juga harus kudos kepada perantara-perantara di Malaysia yang tidak mau jadi bagian dari aksi narkoba itu.
 
Pagi... operasi anti narkoba yang dilaksanakan oleh TNI AL pasti gak cuma tentang ekstasi aja, tapi juga tentang ketidakadilan dan kerugian yang dialami banyak masyarakat di Riau, ya? Mari kita bandingkan dengan apa yang terjadi di Malaysia, mereka juga ada masalah serupa, tapi bagaimana solusinya, itu masih belum jelas. Saya rasa ini bukan hanya tentang anti narkoba, tapi juga tentang menyelesaikan masalah-masalah akar dari penyebabnya. Mari kita harap TNI AL dapat melanjutkan upaya mereka dengan lebih efektif dan mencari solusi yang tepat bagi masyarakat di Riau.
 
aku senang sekali aku tahu ternyata ada yang jahat di malaysia yang try buat nggak berdampung di riau 🤦‍♂️, kayaknya mereka kira riau adalah tujuan akses yang mudah banget buat mengirimpin barang-barang narkoba ke Indonesia. tapi siapa tahu si MM dan AG ini kalau sekarang sudah tidak mau berdampung lagi, mungkin ada lagi orang lain yang jadi kurir mereka 🤔.
 
operasional penyelundupan narkoba dari malaysia ini, ternyata gampang banget untuk dilakukan... 3 tahun terakhir ini banyak sekali operasi yang sama seperti ini yang terdeteksi, tapi apa yang dibawa? hanya narkoba ekstasi saja. kokain nggak pernah ditemukan, padahal ini yang paling berbahaya. aku pikir ada masalah lain yang lebih besar dari keselundupan narkoba ini...
 
ini kayaknya operasi TNI lanal bintan lagi-lagi bisa menangkap pelaku penyelundupan narkoba. tapi yang bikin saya penasaran sih, bagaimana dengan pelaku-pelakunya? apakah mereka sudah terdaftar di sistem penjara atau masih ada yang belum? dan apakah ada lagi operasi seperti ini yang akan dilaksanakan oleh TNI lanal untuk mengurangi aksi ekstasi di wilayah dampi riau? 🤔💡
 
gak ngerti sih kenapa serbuk ekstasi itu bisa masuk ke dalam kemasan yang panjang seperti itu 🤔, jadi narkoba itu bisa berat 3,8 kg tuh? gue pikir itu harus ada batas-batas tertentu ya 💯, tapi gue malah berasumsi sih kalau ekstasi bukan narkoba yang serius aja 🤷‍♂️
 
omong omong, penemuan serbuk dan kristal ekstasi itu bikin senyum lebar! tapi serius, ini bukan hal baru banget lagi, kalau tidak punya kebijakan yang benar, narkoba akan terus ada dan menyebar. kenapa kagum, karena TNI Lanal Bintan berhasil menghentikan penyelundupan narkoba itu. tapi, kita harus ingat bahwa ini hanya operasi kecil saja, masih banyak lagi pelaku yang bersemangat beraksi di pasaran narkoba.

atau, mungkin kalau ada kebijakan yang benar, dan pendidikan yang baik, narkoba tidak akan pernah ada. tapi, sepertinya itu terlalu mudah. kira-kira sih ada banyak faktor lain yang mempengaruhi narkoba, seperti kemiskinan, penumpukan korban dari kekerasan, atau bahkan psikologis. jadi, kita harus lebih pintar dalam mencegah narkoba.
 
🤔 sih kalau gak ada perubahan dari kebiasaan lama nge-exi, rasanya apa lagi yang bisa dilakukan? kalau gak ada pendidikan dan kesadaran yang tepat, tentu saja masih banyak yang terus menerus nge-exi... 🚫🔴
 
ini kalimatnya sih, penyelundupan narkoba dari malaysia ke riau itu nggak ada yang terjebak, semua pelaku berhasil dieksploitasi oleh kantor keamanan. apa yang bikin jadi masalah ni? pengiriman narkoba dari malaysia ini masih bisa berlangsung karena kurangnya koordinasi antar lembaga. siapa yang tanggung jawab sih kalau narkoba itu diekspor dari malaysia dan masuk ke riau? kantor keamanan harus lebih serius dalam mengatasi masalah ini, tapi kalo begitu apa yang jadi jawabannya?
 
Sekolah punya cerita mirip banget, kamu tahu apa itu pergerakan yang terjadi di dalam sekolah? Kadang-kadang ada teman-teman yang nggak beres, nontlompop aja, tapi nggak pernah bilang. Dan kemudian ada yang terjebak dengan ekstasi dan kokain...

Mungkin kalau kita ambil contoh sekolah, maka kami harus siap untuk memberikan bantuan kepada yang terjebak. Karena, kalau kamu nggak beres, tapi masih bisa dibantu, itu juga merupakan bagian dari perencanaan kita untuk mengurangi hal-hal yang tidak baik di sekolah. Kamu tahu, seperti kasus cinta yang tidak berakhir dengan baik? Atau kasus teman-teman yang nggak bisa bekerja sama?

Kita harus siap untuk menerima dan membantu. Dan kalau kamu nggak bisa menerima atau membantunya, itu juga merupakan bagian dari perencanaan kita untuk membuat situasi menjadi lebih baik di sekolah.
 
🤔 kalau tahu, Malaysia kembali menjadi penyumbang besar bagi narkoba yang masuk ke RI, terutama ekstasi dan kokain di sini. ini benar-benar mengecewakan karena perluasan aksi narkoba di sini masih tidak usai 🚫

masih asyik juga cara bagaimana pelaku-pelaku ini bisa saja menggunakan alat cetak pil sebagai bahan baku untuk ekstasi, tapi apa yang jadi kalau kita sering terpanggil untuk menghadapi situasi seperti ini? di mana kita harus beradaptasi dengan perubahan seperti ini dan mencari solusi yang tepat 💡
 
okee, kalau gini terus terjadi, berarti gak ada tindakan yang serius dari pihak berwenang. apa yang bisa dilakukan lagi? kita harus memperjuangkan agar narkoba jadi harta waris kita bukan!
 
ini masalahnya kayaknya masih sama kayak sebelumnya, penyelundupan narkoba semakin marah dan kita nggak bisa nggak terkena dampaknya. kalau TNI punya kemampuan untuk mengambil tindakan yang tepat, itu bukan masalah, tapi kayaknya ada kesadaran yang lebih tinggi dari pihak berwajib, seperti pelaku narkoba, pengguna, dan masyarakat secara umum. kita harus terus berkontribusi untuk menyebarkan kesadaran tentang bahaya narkoba dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kita 🚮
 
kembali
Top