TNI AD Terkait Bencana Banjir di Sibolga dan Tapteng, Pasca Operasi Evakuasi Warga
Kemudian, dalam upaya menangani bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, TNI AD melalui Kodim 0211/Tapteng telah mengerahkan seluruh personelnya untuk membantu evakuasi warga yang terdampak. Dengan menyiagakan satuan jajarannya untuk mempercepat proses evakuasi, membantu penanganan darurat, dan mendukung pemulihan wilayah terdampak. Selain itu, Kodim juga telah memberikan perhatian penuh terhadap bencana yang terjadi di Sibolga dan Tapteng.
Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama bagi Kodim 0211/Tapteng, maka mereka terus menyiagakan satuan jajarannya untuk mempercepat proses evakuasi, membantu penanganan darurat, dan mendukung pemulihan wilayah terdampak. Evakuasi diprioritaskan bagi anak-anak, lansia, serta warga yang tinggal di area berisiko tinggi. Tim kesehatan Kodim juga turut memberikan pertolongan pertama kepada warga yang mengalami luka maupun kondisi darurat.
Berdasarkan pendataan awal, di Kota Sibolga tercatat lima warga meninggal dunia, tiga mengalami luka berat maupun ringan, dan enam lainnya masih dalam pencarian. Sementara itu, di Kabupaten Tapanuli Tengah terdapat empat korban meninggal tanpa laporan korban hilang. Kerugian materiil juga cukup signifikan, yaitu 72 rumah di Sibolga mengalami kerusakan, tujuh meter jalan terdampak, serta tiga kendaraan rusak.
Operasional penanganan di lapangan masih menghadapi hambatan akibat terputusnya akses jalan menuju Sibolga dan Tapteng, serta lumpuhnya jaringan listrik, telepon, dan internet. Operasional Bandara FL. Tobing di Pinang Sori juga belum dapat dipastikan karena kendala komunikasi.
Di tengah keterbatasan tersebut, Kodim 0211/Tapteng tetap melakukan penyisiran wilayah rawan seraya mengantisipasi potensi banjir susulan. Koordinasi lintas instansi diperkuat untuk mempercepat proses evakuasi, distribusi logistik darurat, dan pencarian warga yang belum ditemukan.
Hingga saat ini, personel TNI bersama BPBD, Basarnas, Pemerintah Daerah, dan para relawan masih terus melakukan evakuasi warga serta pembersihan puing dan pohon tumbang.
Kemudian, dalam upaya menangani bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara, TNI AD melalui Kodim 0211/Tapteng telah mengerahkan seluruh personelnya untuk membantu evakuasi warga yang terdampak. Dengan menyiagakan satuan jajarannya untuk mempercepat proses evakuasi, membantu penanganan darurat, dan mendukung pemulihan wilayah terdampak. Selain itu, Kodim juga telah memberikan perhatian penuh terhadap bencana yang terjadi di Sibolga dan Tapteng.
Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama bagi Kodim 0211/Tapteng, maka mereka terus menyiagakan satuan jajarannya untuk mempercepat proses evakuasi, membantu penanganan darurat, dan mendukung pemulihan wilayah terdampak. Evakuasi diprioritaskan bagi anak-anak, lansia, serta warga yang tinggal di area berisiko tinggi. Tim kesehatan Kodim juga turut memberikan pertolongan pertama kepada warga yang mengalami luka maupun kondisi darurat.
Berdasarkan pendataan awal, di Kota Sibolga tercatat lima warga meninggal dunia, tiga mengalami luka berat maupun ringan, dan enam lainnya masih dalam pencarian. Sementara itu, di Kabupaten Tapanuli Tengah terdapat empat korban meninggal tanpa laporan korban hilang. Kerugian materiil juga cukup signifikan, yaitu 72 rumah di Sibolga mengalami kerusakan, tujuh meter jalan terdampak, serta tiga kendaraan rusak.
Operasional penanganan di lapangan masih menghadapi hambatan akibat terputusnya akses jalan menuju Sibolga dan Tapteng, serta lumpuhnya jaringan listrik, telepon, dan internet. Operasional Bandara FL. Tobing di Pinang Sori juga belum dapat dipastikan karena kendala komunikasi.
Di tengah keterbatasan tersebut, Kodim 0211/Tapteng tetap melakukan penyisiran wilayah rawan seraya mengantisipasi potensi banjir susulan. Koordinasi lintas instansi diperkuat untuk mempercepat proses evakuasi, distribusi logistik darurat, dan pencarian warga yang belum ditemukan.
Hingga saat ini, personel TNI bersama BPBD, Basarnas, Pemerintah Daerah, dan para relawan masih terus melakukan evakuasi warga serta pembersihan puing dan pohon tumbang.