Pasar keuangan dunia mengeksplorasi titik balik di tengah perubahan besar dari The Fed. Pemangkasan suku bunga ini menyebabkan efek yang tak terduga pada perdagangan akhir pekan lalu, dengan IHSG melemah namun rupiah menguat.
Pasar keuangan Indonesia diperkirakan akan tetap volatile dalam beberapa hari terakhir ini, menjelang keputusan penting dari The Fed. Bursa saham merah tetapi rupiah menguat di pasar valuta asing seiring dengan cadangan devisa Bank Indonesia yang meningkat.
Kenaikan rupiah juga didukung oleh melemahnya dolar AS di pasar global, yang menyebabkan pelaku pasar semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC pekan depan. Namun, efek ini masih belum terlihat jelas dalam perdagangan akhir pekan lalu.
Pasar obligasi juga mengalami perubahan yang signifikan, dengan imbal hasil SBN stagnan di 6,19% pada perdagangan terakhir pekan lalu. Imbal hasil ada di level terendah sejak 16 November 2025 menandai SBN tengah diburu investor sehingga harga naik dan imbal hasil melandai.
Dalam beberapa hari terakhir ini, mayoritas sektor perdagangan bergerak di zona hijau, dengan penguatan terbesar dicatatkan oleh sektor utilitas dan konsumer non primer. Sementara itu, sektor kesehatan, energi, dan konsumer primer tercatat mengalami koreksi.
Perubahan ini juga didukung oleh melemahnya dolar AS di pasar global, yang menyebabkan pelaku pasar semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC pekan depan.
Pasar keuangan Indonesia diperkirakan akan tetap volatile dalam beberapa hari terakhir ini, menjelang keputusan penting dari The Fed. Bursa saham merah tetapi rupiah menguat di pasar valuta asing seiring dengan cadangan devisa Bank Indonesia yang meningkat.
Kenaikan rupiah juga didukung oleh melemahnya dolar AS di pasar global, yang menyebabkan pelaku pasar semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC pekan depan. Namun, efek ini masih belum terlihat jelas dalam perdagangan akhir pekan lalu.
Pasar obligasi juga mengalami perubahan yang signifikan, dengan imbal hasil SBN stagnan di 6,19% pada perdagangan terakhir pekan lalu. Imbal hasil ada di level terendah sejak 16 November 2025 menandai SBN tengah diburu investor sehingga harga naik dan imbal hasil melandai.
Dalam beberapa hari terakhir ini, mayoritas sektor perdagangan bergerak di zona hijau, dengan penguatan terbesar dicatatkan oleh sektor utilitas dan konsumer non primer. Sementara itu, sektor kesehatan, energi, dan konsumer primer tercatat mengalami koreksi.
Perubahan ini juga didukung oleh melemahnya dolar AS di pasar global, yang menyebabkan pelaku pasar semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC pekan depan.