Berdasarkan pernyataan sang Dalai Lama sendiri, kelangsungan garis keturunan yang telah berusia berabad-abad tidak bisa dilakukan dengan cara penentuan yang dipimpin oleh pemerintah Tiongkok. Pada bulan Juli 2025, ribuan orang berkumpul di Dharamsala, India untuk merayakan ulang tahun ke-90 Dalai Lama ke-14.
Namun, Beijing tidak akan menyerah setelah wafatnya Dalai Lama. Upaya-upa mereka untuk mengendalikan pemilihan penggantinya merupakan pembalikan filosofis yang mendalam, yang menunjukkan bahwa hal yang sakral dapat diinterpretasikan ulang sebagai masalah kepengarangan negara.
Pada Buddhisme Tibet, para Dalai Lama dianggap sebagai reinkarnasi Avalokiteshvara, Bodhisattva Welas Asih dan santo pelindung Tibet. Sebagai makhluk yang tercerahkan, mereka secara sadar memilih kelahiran kembali untuk melayani umat manusia, masing-masing membawa jejak spiritual para pendahulu mereka.
Dalam tradisi suci ini, pengenalan muncul dari ritual: arah asap dari kremasi mendiang lama, atau burung-burung yang berputar-putar di atas sebuah desa, dapat menunjukkan di mana reinkarnasi telah muncul. Seorang anak yang diidentifikasi sebagai kandidat kemudian diuji: dihadapkan dengan benda-benda, beberapa milik mendiang Dalai Lama, yang lainnya ditempatkan sebagai umpan, ia harus mengenali apa yang dulunya miliknya.
Upaya PKT untuk menunjuk Dalai Lama berikutnya merupakan pembalikan filosofis yang mendalam, yang menunjukkan bahwa hal yang sakral dapat diinterpretasikan ulang sebagai masalah kepengarangan negara.
Namun, Beijing tidak akan menyerah setelah wafatnya Dalai Lama. Upaya-upa mereka untuk mengendalikan pemilihan penggantinya merupakan pembalikan filosofis yang mendalam, yang menunjukkan bahwa hal yang sakral dapat diinterpretasikan ulang sebagai masalah kepengarangan negara.
Pada Buddhisme Tibet, para Dalai Lama dianggap sebagai reinkarnasi Avalokiteshvara, Bodhisattva Welas Asih dan santo pelindung Tibet. Sebagai makhluk yang tercerahkan, mereka secara sadar memilih kelahiran kembali untuk melayani umat manusia, masing-masing membawa jejak spiritual para pendahulu mereka.
Dalam tradisi suci ini, pengenalan muncul dari ritual: arah asap dari kremasi mendiang lama, atau burung-burung yang berputar-putar di atas sebuah desa, dapat menunjukkan di mana reinkarnasi telah muncul. Seorang anak yang diidentifikasi sebagai kandidat kemudian diuji: dihadapkan dengan benda-benda, beberapa milik mendiang Dalai Lama, yang lainnya ditempatkan sebagai umpan, ia harus mengenali apa yang dulunya miliknya.
Upaya PKT untuk menunjuk Dalai Lama berikutnya merupakan pembalikan filosofis yang mendalam, yang menunjukkan bahwa hal yang sakral dapat diinterpretasikan ulang sebagai masalah kepengarangan negara.