Jumlah pekerja migran dari Indramayu dan Cirebon meningkat, bukanlah masalah kecil yang bisa diabaikan. Menurut Data terbaru, pekerja migran asal Kabupaten Indramayu mencapai 9.531 orang pada Semester I 2025, sedangkan Kabupaten Cirebon memiliki 5.070 orang. Maksudnya adalah bahwa kebutuhan lapangan kerja di daerah tersebut perlu diperluas agar tidak ada warga yang terpaksa bekerja di luar daerah.
Dalam perspektif Bupati Cirebon, Imron, pemerintah daerah telah menyiapkan beberapa program untuk memberikan alternatif bagi calon pekerja migran. Program tersebut meliputi pelatihan peningkatan keterampilan, pendampingan penempatan kerja lokal, serta pembinaan bagi keluarga pekerja migran.
Namun, perlu diingat bahwa keberadaan program-program tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah yang lebih mendalam. Untuk itu, pengembangan kawasan industri di daerah menjadi salah satu langkah untuk memperkuat penyerapan tenaga kerja lokal. Contohnya, kawasan industri yang sedang dibangun di Losarang, Indramayu, berpotensi memberikan peluang baru bagi masyarakat sekitar jika dimanfaatkan dengan optimal.
Maksudnya adalah bahwa pemerintah daerah dan pihak swasta harus bekerja sama untuk mengembangkan kawasan industri yang memiliki potensi besar. Dengan demikian, warga dapat memiliki lebih banyak pilihan bekerja di daerah sendiri, bukan hanya bergantung pada pekerjaan migran.
Menurut Legislator Jabar, Daddy Rohanady, kebutuhan lapangan kerja yang terus meningkat harus diantisipasi dengan baik. Ia menekankan bahwa perusahaan perlu membuka informasi kebutuhan keterampilan secara jelas, sehingga warga dapat menyiapkan diri dengan lebih tepat.
Jadi, tingginya jumlah pekerja migran dari Indramayu dan Cirebon bukanlah masalah kecil yang bisa diabaikan. Pemerintah daerah dan pihak swasta harus bekerja sama untuk mengembangkan kawasan industri dan memberikan alternatif bagi calon pekerja migran.
Dalam perspektif Bupati Cirebon, Imron, pemerintah daerah telah menyiapkan beberapa program untuk memberikan alternatif bagi calon pekerja migran. Program tersebut meliputi pelatihan peningkatan keterampilan, pendampingan penempatan kerja lokal, serta pembinaan bagi keluarga pekerja migran.
Namun, perlu diingat bahwa keberadaan program-program tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah yang lebih mendalam. Untuk itu, pengembangan kawasan industri di daerah menjadi salah satu langkah untuk memperkuat penyerapan tenaga kerja lokal. Contohnya, kawasan industri yang sedang dibangun di Losarang, Indramayu, berpotensi memberikan peluang baru bagi masyarakat sekitar jika dimanfaatkan dengan optimal.
Maksudnya adalah bahwa pemerintah daerah dan pihak swasta harus bekerja sama untuk mengembangkan kawasan industri yang memiliki potensi besar. Dengan demikian, warga dapat memiliki lebih banyak pilihan bekerja di daerah sendiri, bukan hanya bergantung pada pekerjaan migran.
Menurut Legislator Jabar, Daddy Rohanady, kebutuhan lapangan kerja yang terus meningkat harus diantisipasi dengan baik. Ia menekankan bahwa perusahaan perlu membuka informasi kebutuhan keterampilan secara jelas, sehingga warga dapat menyiapkan diri dengan lebih tepat.
Jadi, tingginya jumlah pekerja migran dari Indramayu dan Cirebon bukanlah masalah kecil yang bisa diabaikan. Pemerintah daerah dan pihak swasta harus bekerja sama untuk mengembangkan kawasan industri dan memberikan alternatif bagi calon pekerja migran.