Pencarian Korban Longsor di Cilacap Terjaga Kinerja Dengan Ekskavator Yang Lebih Banyak
Pada hari keempat operasi pencarian korban longsor, tim SAR gabungan menambah jumlah ekskavator dari 10 unit menjadi 21 unit untuk mempercapat proses pencarian korban. Operasi ini diawali di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, Minggu (16/11/2025).
Kemunculan kebeningan tanah di Desa Cibeunying, Kabupaten Majenang, Jawa Tengah, tidak hanya menciptakan bahaya bagi warga lokal, tapi juga membuat sulit sekali pencarian korban longsor yang dilancarkan oleh tim SAR gabungan.
Dalam peristiwa yang melibatkan lebih dari 150 orang, 12 orang ditemukan hidup dan 4 meninggal dunia dalam kecelakaan longsor di Desa Cibeunying. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Universitas Padjadjaran (RSUP) Padang menjalani pengobatan.
Pihak berwenang mengatakan bahwa tim SAR gabungan melakukan pencarian korban longsor menggunakan ekskavator yang jumlahnya lebih banyak untuk mempercapat proses pencarian korban. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasi pencarian dan memberikan kemudahan bagi petugas untuk menemukan korban yang masih hidup.
Sementara itu, kehadiran longsor di wilayah tersebut terjadi karena pencahayaan yang tidak memadai. Hal ini membuat warga sulit melihat arah di mana benda-benda bergerak dan mengalami kesulitan dalam mencari tempat berlindung.
"Kami sangat berterima kasih kepada pihak berwenang dan masyarakat yang telah membantu tim SAR gabungan dalam pencarian korban longsor. Kami juga meminta agar masyarakat tetap waspada dan siap untuk melaporkan kejadian longsor di daerah terkena dampak," kata Kepala Tim SAR Gabungan.
Pihak berwenang juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana alam.
Pada hari keempat operasi pencarian korban longsor, tim SAR gabungan menambah jumlah ekskavator dari 10 unit menjadi 21 unit untuk mempercapat proses pencarian korban. Operasi ini diawali di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap, Minggu (16/11/2025).
Kemunculan kebeningan tanah di Desa Cibeunying, Kabupaten Majenang, Jawa Tengah, tidak hanya menciptakan bahaya bagi warga lokal, tapi juga membuat sulit sekali pencarian korban longsor yang dilancarkan oleh tim SAR gabungan.
Dalam peristiwa yang melibatkan lebih dari 150 orang, 12 orang ditemukan hidup dan 4 meninggal dunia dalam kecelakaan longsor di Desa Cibeunying. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Universitas Padjadjaran (RSUP) Padang menjalani pengobatan.
Pihak berwenang mengatakan bahwa tim SAR gabungan melakukan pencarian korban longsor menggunakan ekskavator yang jumlahnya lebih banyak untuk mempercapat proses pencarian korban. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasi pencarian dan memberikan kemudahan bagi petugas untuk menemukan korban yang masih hidup.
Sementara itu, kehadiran longsor di wilayah tersebut terjadi karena pencahayaan yang tidak memadai. Hal ini membuat warga sulit melihat arah di mana benda-benda bergerak dan mengalami kesulitan dalam mencari tempat berlindung.
"Kami sangat berterima kasih kepada pihak berwenang dan masyarakat yang telah membantu tim SAR gabungan dalam pencarian korban longsor. Kami juga meminta agar masyarakat tetap waspada dan siap untuk melaporkan kejadian longsor di daerah terkena dampak," kata Kepala Tim SAR Gabungan.
Pihak berwenang juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana alam.