Sama-sama, aku pikir program ini bakal gagal karena terlalu banyak birokrasi yang harus diatasi. Mereka berencana membuat struktur koordinator pelaksana MBG di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, tapi aku yakin itu akan memperlambat prosesnya. Dan apa dengan kebutuhan pasokan bahan pangan yang semakin meningkat? Mereka harus mengetahuinya dulu sebelum bisa membuat rencana!
ini program mbg kayak apa aja? sih, pemerintah mau ngajak tiga kementerian koordinator & 13 lembaga lain buat konsultasi tentang program makan bergizi gratis buat balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. kalau aku lihat, ada 19 standar operasional prosedur (sop) yang harus diikutin, plus distribusi menu dan semua itu . tapi apa sih targetnya? mau ngajak seluruh masyarakat miskin di Indonesia tahun depan? atau hanya balita, ibu hamil, dan ibu menyusui? dan siapa nanti yang bertanggung jawab buat mengatur semuanya? aku penasaran kan
Pertemuan ini seru banget! Saya penasaran dengan rencana pembentukan struktur koordinator pelaksana MBG di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, nih. Mungkin kalau kita lihat dari sudut pandang pengguna program, bagaimana aspek kebersihan dapur dan kualitas sanitasi yang pasti akan menjadi pertanyaan utama. Bagaimana caranya untuk memastikan semua dapur SPPG bisa menyiapkan makanan bergizi gratis yang berkualitas?
Kabar gembira banget kalau program MBG bisa jadi nyata, tapi masih banyak hal yang harus disiapkan, misalnya pasokan bahan pangan yang semakin meningkat, kita harus siap dengan strategi untuk mengatasi itu.
Saya rasa perlu kita lakukan pengawasan agar program ini tidak hanya sekedar proyek, tapi bisa jadi program yang nyata dan berkelanjutan di masa depan. Kita juga harus memastikan bahwa program ini bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat, tidak ada yang terlunkir dari kesempatan ini.
Dan saya rasa sangat penting agar kita bisa meningkatkan kualitas menu MBG, tidak hanya sekedar nasi dan sayur, tapi bisa jadi menu yang lebih seimbang dan bergizi. Kita harus bekerja sama dengan seluruh stakeholders, termasuk masyarakat, koperasi produksi, dan pemerintah untuk membuat program ini sukses.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini memang wajib banget, lho! Apalagi kalau kita pikirkan kalau banyaknya anak-anak di Indonesia yang masih banyak kekurangan gizi... Tapi apa yang bikin aku curiga adalah kalau program ini nggak cukup efektif karena terlalu banyak peraturan dan prosedur yang harus dilakukan. Sepertinya itu akan membuat kita lepu banget dalam mengimuni program ini... Kalau kita mau program MBG sukses, mending fokus pada implementasinya aja, bukan cuma cara-cara cari-cari saja...
Saya penasaran dengan rencana pembentukan struktur koordinator pelaksana MBG di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, nih. Mungkin kalau kita lihat dari sudut pandang pengguna program, bagaimana aspek kebersihan dapur dan kualitas sanitasi yang pasti akan menjadi pertanyaan utama. Bagaimana caranya untuk memastikan semua dapur SPPG bisa menyiapkan makanan bergizi gratis yang berkualitas? 
