Tiga tokoh Indonesia membawa pesan perdamaian dunia ke Roma
Jusuf Kalla, Nasaruddin Umar, dan Arsjad Rasjid menyampaikan pesan perdamaian dunia di Roma, Italia
Dalam acara Daring Peace – International Meeting for Peace 2025, tiga tokoh Indonesia tersebut membawa perspektif berbeda tentang politik, spiritualitas, dan ekonomi dalam menjaga perdamaian.
Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, menyatakan bahwa perdamaian bukan sekadar ketiadaan perang, melainkan keberanian untuk memilih jalan dialog dan solidaritas. Ia juga mengemukakan pentingnya masjid sebagai pusat pembinaan moral dan sosial umat.
Nasaruddin Umar, Menteri Agama RI dan Imam Besar Masjid Istiqlal, menekankan bahayanya politisasi agama yang dapat mengancam perdamaian. Ia juga menjelaskan bahwa keberagaman Indonesia adalah warisan spiritual yang dapat dibagikan kepada dunia.
Sementara itu, Arsjad Rasjid, mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) RI dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Bidang Kewirausahaan, membahas tentang dimensi ekonomi dalam menjaga perdamaian. Ia menyatakan bahwa ketimpangan ekonomi menjadi sumber latent konflik.
Dalam acara ini, tiga tokoh tersebut merepresentasikan wajah Indonesia sebagai negara plural yang menjunjung dialog dan kemanusiaan. Mereka juga menyoroti pentingnya ekonomi berkeadaban dan pemberdayaan masyarakat berbasis solidaritas sosial dalam menjaga perdamaian global.
Dengan hadir di Roma, Italia, tiga tokoh ini membawa pesan perdamaian dunia yang berkesinambungan dengan visi Indonesia sebagai "laboratorium kerukunan" yang dapat ditonton oleh dunia.
Jusuf Kalla, Nasaruddin Umar, dan Arsjad Rasjid menyampaikan pesan perdamaian dunia di Roma, Italia
Dalam acara Daring Peace – International Meeting for Peace 2025, tiga tokoh Indonesia tersebut membawa perspektif berbeda tentang politik, spiritualitas, dan ekonomi dalam menjaga perdamaian.
Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, menyatakan bahwa perdamaian bukan sekadar ketiadaan perang, melainkan keberanian untuk memilih jalan dialog dan solidaritas. Ia juga mengemukakan pentingnya masjid sebagai pusat pembinaan moral dan sosial umat.
Nasaruddin Umar, Menteri Agama RI dan Imam Besar Masjid Istiqlal, menekankan bahayanya politisasi agama yang dapat mengancam perdamaian. Ia juga menjelaskan bahwa keberagaman Indonesia adalah warisan spiritual yang dapat dibagikan kepada dunia.
Sementara itu, Arsjad Rasjid, mantan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) RI dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Bidang Kewirausahaan, membahas tentang dimensi ekonomi dalam menjaga perdamaian. Ia menyatakan bahwa ketimpangan ekonomi menjadi sumber latent konflik.
Dalam acara ini, tiga tokoh tersebut merepresentasikan wajah Indonesia sebagai negara plural yang menjunjung dialog dan kemanusiaan. Mereka juga menyoroti pentingnya ekonomi berkeadaban dan pemberdayaan masyarakat berbasis solidaritas sosial dalam menjaga perdamaian global.
Dengan hadir di Roma, Italia, tiga tokoh ini membawa pesan perdamaian dunia yang berkesinambungan dengan visi Indonesia sebagai "laboratorium kerukunan" yang dapat ditonton oleh dunia.