Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan tiga hal yang tidak boleh berubah meski terjadi efisiensi anggaran. Pada pertama, program Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk 717.513 siswa di Jakarta tidak boleh berkurang satu rupiah pun. KJP merupakan program yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang memang kurang beruntung di DKI Jakarta dan bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pada kedua, program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggu (KJMU) dengan jumlah mahasiswa 16.920 orang tidak boleh dikurangi. KJMU memberikan harapan bagi mahasiswa yang lahir dari keluarga kurang beruntung memiliki kesempatan belajar dan mengangkat ekonomi keluarganya.
Pada ketiga, dana Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk pegawai ASN di DKI Jakarta tidak boleh berubah. Pihaknya ingin membuat mereka nyaman dalam kepemimpinan dan tidak memotong TPP atau mengurangi tunjangan bagi pegawai ASN. Besaran nilai TPP untuk beberapa lapisan pejabat juga telah ditentukan.
Pada kedua, program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggu (KJMU) dengan jumlah mahasiswa 16.920 orang tidak boleh dikurangi. KJMU memberikan harapan bagi mahasiswa yang lahir dari keluarga kurang beruntung memiliki kesempatan belajar dan mengangkat ekonomi keluarganya.
Pada ketiga, dana Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk pegawai ASN di DKI Jakarta tidak boleh berubah. Pihaknya ingin membuat mereka nyaman dalam kepemimpinan dan tidak memotong TPP atau mengurangi tunjangan bagi pegawai ASN. Besaran nilai TPP untuk beberapa lapisan pejabat juga telah ditentukan.