Keputusan Bunga The Fed dan Kebijakan Pemerintah Akan Menjadi Penggerak Sentimen Hari Ini
Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah usai kabar kurang baik dari Morgan Stanley Capital International (MSCI). Namun, rupiah berhasil menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Keberadaan The Fed dan kebijakan pemerintah akan menjadi penggerak sentimen hari ini. Ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan berlangsung hari ini, membuat dolar AS berada dalam tekanan.
Rupiah terapresiasi 0,06% ke posisi Rp16.600/US$, setelah dibuka stagnan di level Rp16.610/US$. Pergerakan rupiah sejalan dengan penantian pelaku pasar akan hasil pembicaraan dagang AS dengan China serta keputusan kebijakan moneter terbaru dari Federal Reserve (The Fed).
Para investor tetap berhati-hati lantaran kemungkinan hasil kesepakatan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut masih belum pasti. Dari pasar obligasi, imbal hasil SUrat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun melandai ke 6,00% pada perdagangan kemarin.
Sementara itu, IHSG diperkirakan akan mulai rebound hari ini mengingat penantian kabar baik dari bank sentral Amerika Serikat (AS). Sejumlah saham yang menjadi pemberat utama indeks adalah PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Astra Internasional Tbk (ASII), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net sell) sebanyak Rp470,3 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp4,3 triliun foreign sell dan Rp3,8 triliun foreign buy. Sebagaimana diketahui, sejumlah saham terancam didepak dari MSCI akibat aturan baru free float indeks MSCI yang diluncurkan.
Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah usai kabar kurang baik dari Morgan Stanley Capital International (MSCI). Namun, rupiah berhasil menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Keberadaan The Fed dan kebijakan pemerintah akan menjadi penggerak sentimen hari ini. Ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan berlangsung hari ini, membuat dolar AS berada dalam tekanan.
Rupiah terapresiasi 0,06% ke posisi Rp16.600/US$, setelah dibuka stagnan di level Rp16.610/US$. Pergerakan rupiah sejalan dengan penantian pelaku pasar akan hasil pembicaraan dagang AS dengan China serta keputusan kebijakan moneter terbaru dari Federal Reserve (The Fed).
Para investor tetap berhati-hati lantaran kemungkinan hasil kesepakatan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut masih belum pasti. Dari pasar obligasi, imbal hasil SUrat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun melandai ke 6,00% pada perdagangan kemarin.
Sementara itu, IHSG diperkirakan akan mulai rebound hari ini mengingat penantian kabar baik dari bank sentral Amerika Serikat (AS). Sejumlah saham yang menjadi pemberat utama indeks adalah PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Astra Internasional Tbk (ASII), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net sell) sebanyak Rp470,3 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp4,3 triliun foreign sell dan Rp3,8 triliun foreign buy. Sebagaimana diketahui, sejumlah saham terancam didepak dari MSCI akibat aturan baru free float indeks MSCI yang diluncurkan.