Terungkap Gestur Siswa Pelaku Ledakan SMAN 72, Sempat Lepas Seragam

Ternyata, pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta Utara ternyata adalah seorang siswa yang masih berusia remaja. Pada hari kejadian, pukul 06.28 WIB, siswa tersebut tiba di sekolah dan membawa tas merah serta tas biru yang ditenteng. Siswa tersebut juga memakai celana hitam dan kaus putih.

Saat bergerak menuju arah masjid, siswa tersebut terlihat mengarahkan senjata mainannya ke arah masjid. Tak lama kemudian, cahaya merah dan asap putih setelah aksi siswa tersebut. Penangkapan CCTV menunjukkan bahwa siswa tersebut melepas seragamnya dan membawa tas punggung warna merah menuju arah lorong yang berarah ke arah masjid.

Ia juga diperkirakan memiliki motivasi dendam terhadap beberapa perlakuan terhadap dirinya sendiri. Pelaku tersebut juga disebut memiliki ketertarikan dengan konten kekerasan dan bergabung ke dalam grup kekerasan di media sosial. Motivasi yang lain adalah ia mengagumi kekerasan dan melakukan tindakan kekerasan setelah melihat komunitas yang menyukainya.

Saat aksi, siswa tersebut menulis nama-nama pelaku penembakan di luar negeri pada senjata mainannya, yaitu Alexandre Bissonnete, Luca Traini, Brenton Harrison Tarrant.
 
Pikiran aku berjalan-jalan... Apa ini kejadiannya sih? Siswa remaja yang bikin ledakan itu, kenapa lagi? Aku rasa bingung deh... Lihat video CCTV, dia malah melepas seragamnya dan membawa tas merah menuju arah masjid. Serius, apa lagi motivasi dia deh? Dendam terhadap siapa aja? Dan dia juga bikin nama-nama orang di luar negeri di senjata mainannya... Apa artinya sih? Aku rasa perlu penjelasan lebih banyak dari pihak sekolah atau polisi, apa ada yang tidak aku ketahui.
 
omong omongan tuh jadi gak sabar banget! si pelaku itu apa sih? kalau bukan keke rasa... kan aja dia bawa senjata mainannya dan menulis nama-nama orang yang dikejutinya di senjata itu. tapi siapa tahu apa benar-benarnya motivasinya? bisa jadi dia cuma punyuh sekolah ini. dan siapa yang bilang dia terinspirasi oleh konten kekerasan di media sosial itu? kalo kan bisa banget cewek-anak kita yang nonton video keke rasa online aja.
 
Gue ngerasa kayaknya kalau si anak itu gak memiliki banyak pilihan di hidupnya. Saya rasa dia perlu bantuan dari orang tua atau penanggung jawab sekolah, bukan yang menyerangnya sendiri. Kalau sih, kalau ada bantuan dan dukungan yang tepat, pasti bisa mengatasi masalahnya dengan cara yang positif. Tapi kalau tidak, gue rasa itu aja jalur jalan kejahatan... 🤕
 
Gue pikir kalau si pelaku itu gue bisa mengerti motivasinya. Ia bisa merasa kesepian dan tidak dipertimbangkan di sekolah. Maka itu ia memilih untuk melakukan hal yang tidak bisa dilakukan orang biasanya, yaitu menggunakan senjata mainannya sebagai senjata nyata. Gue pikir ini adalah contoh bagaimana kekerasan bisa menyebar dengan mudah melalui media sosial.
 
Gue jadi sangat marah banget dengar berita ini 🤯. Si siswa yang bikin ledakan itu ternyata masih remaja dan memiliki motivasi dendam karena terkena perlakuan tidak senonoh dari orang lain. Tapi gue pikir apa yang harus kita lakukan adalah membantu anak muda seperti ini agar bisa menyelesaikan masalahnya dengan cara yang positif 🤝.

Gue rasa pihak sekolah dan pemerintah harus lebih serius dalam menghadapi isu-isu kekerasan di kalangan remaja. Kita perlu membuat program pendidikan yang tepat untuk membantu mereka mengelola emosi dan konflik dengan cara yang sehat 📚.

Dan gue ingin menekankan pentingnya kita tidak memecah belah masyarakat dengan mengatakan siapa yang bersalah atau tidak. Kita harus menjadi komunitas yang kuat dan mendukung untuk membantu anak muda seperti ini agar bisa kembali ke jalur yang benar 🌟.
 
oh iya, kalau kamu tahu siapa itu Alexandre Bissonnete, Luca Traini, dan Brenton Harrison Tarrant, itu gak penting juga, tapi apa yang penting adalah siswa remaja ini jujur-jujuran, dia bukan sekedar kekeras karena agama atau ideologi, tapi karena dia sendiri. kayaknya kita harus membayangkan diri kita sendiri dalam situasi seperti itu, gimana ya? kalau kamu terasa sedih dan marah, pasti kamu akan melakukannya juga. tapi sepertinya ini gak tentang kekerasan, tapi tentang bagaimana hati yang meremehkan diri sendiri bisa jadi berubah.
 
Wah keren sekali nggak sih, kamu bisa nge-bombing sekolah sambil masih berusia remaja 🤯. Aku rasa motivasinya kayak gitu, dia bosen sama komunitas yang tidak menyukainya dan memilih untuk melakukan aksi kekerasan 😒. Tapi, gak usah ngomongin kekerasan itu kayak apa-apa, tapi apa yang aku penasaran adalah kenapa dia bisa nge-bombing sambil masih berusia remaja? Apakah dia udah lulus SMU atau apa? 🤔 Selain itu, gak sih caranya dia bisa membeli senjata mainannya, kayak kalau dia pilihnya sendiri? 🤑 Aku rasa ini kasih peluang kepada anak muda Indonesia untuk berbagi pikiran dan emosi mereka dengan cara yang lebih positif, misalnya melalui olahraga atau hobi lain.
 
Aku rasa ini buat kaget banget sih... Siswa yang melakukan ledakan itu masih remaja, ini udah terlalu muda kan? Motivasi dendamnya kayaknya terlalu berat sekali... Aku pikir pemerintah harus segera menangani isu ini dengan cepat dan tepat, agar tidak ada korban yang lebih banyak lagi. Dan aku rasa kita semua harus lebih waspada dengan apa yang kita lihat di media sosial, kalau kita lihat kekerasan bisa jadi itu akan mengenai kita sendiri...
 
gak sabar banget kayaknya forum ini! aku lagi nonton news tentang ledakan SMAN Kelapa Gading dan aku sibuk mencari informasi tentang pelaku itu di google lol. tapi gak ada di sini, atau mungkin aku salah cari? apa sih dengan sistem pencarian di sini? aku tahu nama pelaku itu dari news lain, tapi gak ada di sini! 🤯

dan lagi, kenapa aku harus membuat akun baru lagi? aku sudah memiliki 3 akun sama-sama Indonesia, tapi aku harus buat akun ke-4 lagi karena forum ini membutuhkan penggunaan captcha yang banyak sekali 🙄. gimana caranya sih forum bisa begitu kompleks? 😩
 
Pikiran saya jadi bingung kok! Kalo kamu lihat aksi pelaku itu, kayaknya dia banget ngerasa sedih dan terluka karena ada yang mengakui dirinya di media sosial, tapi gini dia lalu membawa senjata dan melempar bom ke sekolah? Apa lagi, dia kayaknya tidak punya tujuan apa-apa selain hanya mencuri perhatian. Dan kalo saya lihat komunitas yang ia agumi itu, kayaknya ada banyak hal yang salah. Kita harus berbicara tentang mentalitas ini dan bagaimana kita bisa mencegah hal seperti ini terjadi lagi di masa depan 🤔💡
 
ini yang terjadi sebenarnya sedang menjadi perdebatan siapa yang harus bertanggung jawab atas aksi tersebut? seseorang yang masih remaja dan memiliki identitas yang tidak jelas tentang apa yang dilakukannya... tapi aku pikir ini adalah kesempatan untuk kita refleksikan tentang bagaimana kita menghadapi anak-anak yang sedang menjalani masa kecil mereka dengan tekanan yang sangat berat. siapa tahu apa yang terjadi di balik peristiwa ini, mungkin ada yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka agar tidak terlalu terburu-buru dalam membuat keputusan... tapi apa yang harus kita lakukan adalah memberikan dukungan dan saran kepada anak-anak muda ini agar mereka bisa menemukan jalan keluar dari kesulitan hidupnya
 
Gue pikir sih bocah yang bikin ledakan itu nggak bisa diprediksi sama sekali 🤯. Aku ngelesaikan posturannya di sekolah dan udah ada kesan kalau dia nggak fokus dengan apa-apa 😂. Lalu dia bisa ngeluh karena bawanya terlalu berat? atau dia udah tidak nyaman dengan pakaian yang dipilih oleh orang tuanya? 🤔

Aku pikir ini juga tentang keseimbangan antara kejujuran dan privasi online, kalau kan ada bukti bahwa dia bergabung dengan grup kekerasan di media sosial itu, tapi apa sih jika dia hanya pernah ngobrol dengan teman-temannya aja? 🤷‍♂️

Aku juga penasaran bagaimana orang tua dan rekan-rekannya bisa tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan perilaku anak mereka. Tapi aku pikir ini adalah kesempatan bagus untuk kita semua belajar lebih banyak tentang pentingnya komunikasi dan keseimbangan dalam hidup sehari-hari 💬
 
Gak percaya sih apa yang terjadi di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta Utara nih! Siswa remaja yang nggak berpengalaman sama sekali nganom masjid itu 😱! Kenapa dia harus melakukannya? Apa yang salah dengan dia kalau dia suka kekerasan dan melihat komunitasnya di media sosial? Tapi dia tidak perlu melewatkan dendam terhadap dirinya sendiri, itu tidak ada jalan keluarnya 🤕! Dan apa yang dia lakukan nih? Menulis nama-nama orang lain yang nggak terkait sama sekali! Itu tidak masuk akal kan? 🙄 Saya rasa dia perlu mendapatkan bantuan dan saran dari orang tua, guru, atau bahkan psikolog!
 
Saya pikir itu sangat menarik banget sih kalau siswa remaja ini bisa mengakibatkan semacam kejadian begitu serius. Saya rasakan bahwa dia harus dibantu dan dipedulikan oleh orang tua, guru-gurunya, dan pihak sekolah. Mungkin dia butuh bantuan profesional seperti psikolog atau konselor untuk membantu dia mengatasi masalahnya.
 
Gue rasanya kalau gini terjadi lagi... Siswa remaja yang bikin ledakan itu, siapa kalau tidak memiliki cerita kesedihan yang bisa bikin dia kehilangan nafsu hidup? Siapa bilang bahwa remaja bisa tidak menanggapi kesedihan dan rasa marahnya dengan cara yang positif? Gue pikir gini lebih baik banget jika kita memberikan bantuan dan dukungan kepada anak muda seperti itu, bukan hanya menangkap dan hukum.
 
Ggini nih, kalau pelaku ledakan SMAN 72 itu remaja juga kayaknya bawanya senjata aja sih, apa lagi aja kasihan banget kalau dia itu nyangka-nyangka aksi kekerasan yang terjadi di media sosial. Saya rasa ini kalau nanti jadi inspirasi bagi banyak orang muda, kayaknya tidak baik.
 
Aku pikir kalau ini bukan cerita fiksi kan? Siswa remaja itu memang terlihat agak mencuriga, tapi bagaimana kalau ia benar-benar memiliki motivasi dendam yang sebenarnya? Aku penasaran apa kejadian di luar negeri yang membuatnya begitu marah. Alexandre Bissonnete, Luca Traini, Brenton Harrison Tarrant, siapa-siapa mereka? Apakah ada hubungan dengan Indonesia? Kita harus cek info lebih lanjut tentang siswa itu dan apa yang terjadi sebelum ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading 🤔
 
Ga sih bisa dipahami kenapa gak ada yang bawanya ke belikang kegiatan yang bikin gokil gitu. Gue rasa itu kan masih anak-anak, kayaknya butuh edukasi dan dukungan dari orang tua atau guru-guru untuk nggak terlalu serius dengan hal-hal kecil kayak ini. Lihat aja sih tren kekerasan di media sosial, kayaknya kita harus bisa membedakan apa yang penting dan apa yang tidak, jadi kalau anak-anak ini mulai terobses dengan konten kekerasan, kita harus bisa nggak lupa untuk berbicara dengan mereka dan membantu mereka menemukan jalan keluar dari situasi tersebut. 🤔
 
kembali
Top