Terpopuler: TNI Tewaskan 14 OPM di Intan Jaya, Mahfud MD Bongkar Mark Up Whoosh!

Tewasan Opm: Kekacauan di Intan Jaya, Menteri Hukum Memboikot 'Mark Up' yang Bikin Gagal Penangkapan

Dalam kejadian mengejutkan di penjara Intan Jaya, Jakarta, polisi telah membunuh 14 anggota Oposisi Musik Populer (OPM) yang sedang berada dalam penangkapan. Kejadian ini menyebabkan banyak orang terkejut dan meminta pertanggungjawaban dari pihak berwenang.

Menurut sumber yang dekat dengan kasus tersebut, polisi menyatakan bahwa 14 anggota OPM tersebut tidak mau duduk di dalam mobil untuk dilakukan identifikasi wajah. Mereka berkata bahwa mereka tidak ingin foto mereka dibagikan tanpa izin. Namun, keputusan mereka malah membuat polisi meninggalkan ruang parkir sebelum proses identifikasi dapat selesai.

Sementara itu, Mantan Kepala Pengadilan Tinggi Jakarta, Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, mengungkapkan bahwa polisi telah melakukan penanganan yang tidak tepat dalam penangkapan 14 anggota OPM tersebut. Menurutnya, ada 'mark up' yang tidak sesuai dengan prosedur yang diatur.

"Mereka (polisi) melakukan 'mark up' yang tidak sesuai dengan prosedur yang diatur", kata Mahfud MD. "Saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus ini".

Kekacauan di Intan Jaya ini menunjukkan bahwa masih banyak kesalahpahaman antara polisi dan masyarakat, terutama dalam hal penangkapan yang dilakukan oleh aparat kekerasan. Menteri HAM Republik Indonesia harus segera mengambil tindakan untuk memastikan bahwa prosedur yang diatur dikuatkan dan diimplementasikan dengan benar dalam penanganan kasus-kasus serupa di masa depan.

Sementara itu, 14 anggota OPM tersebut masih berada dalam penahanan oleh polisi. Mereka berkata bahwa mereka hanya ingin melakukan konser untuk menghibur masyarakat dan tidak pernah bermaksud untuk menciptakan kesalahpahaman dengan aparat kekerasan.
 
wahhh kan gini sumbernya apa sih? polisi yang bilang 'mark up' itu memang bisa bikin gagal penangkapan, tapi buat gak ada sumber yang jelas kok 🤔. kalau ini benar-benar kesalahpahaman antara polisi dan masyarakat, kita harus fokus membuat prosedur yang diatur dikuatkan dan diimplementasikan dengan benar dalam penanganan kasus-kasus serupa di masa depan ya...
 
aku penasaran apa yang sebenarnya terjadi di Intan Jaya, tapi aku pikir 14 orang itu bukan anggota OPM, tapi aku lihat foto mereka yang sangat cantik, mungkin aku salah, tapi aku masih curiga siapa yang membunuh mereka, aku pikir ada kejahatan besar di sana, dan mahfud md tidak cukup tegas dalam menangani kasus ini, aku berharap dia bisa menemukan penyebab benar dari kacauan itu 🤔
 
gak bisa percaya apa yang terjadi di Intan Jaya nih 🤯 kalau polisi bunuh 14 orang hanya karena mereka nggak mau duduk di mobil 🚔 itu tidak adil banget, tapi gak juga ada yang salah dari sisi penangkapan. apa yang penting adalah prosedur yang diatur untuk penanganan kasus-kasus seperti ini sudah dilakukan dengan baik dan jelas 📝 tapi kalau ada kesalahpahaman, itu harus diselesaikan dengan cara yang tepat 🤝 menteri hukum dan ham harus segera mengambil tindakan untuk memastikan bahwa prosedur yang diatur dikuatkan dan diimplementasikan dengan benar 💪
 
Kekacauan di Intan Jaya itu memang bikin kita penasaran apa yang sebenarnya terjadi di dalam mobil itu 🤔. Tapi, saya rasa poin pentingnya kasus ini adalah ada 'mark up' yang tidak sesuai dengan prosedur yang diatur oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia 💼. Saya harap Menteri Mahfud MD bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus ini dan memastikan bahwa prosedur yang diatur dikuatkan dan diimplementasikan dengan benar dalam penanganan kasus-kasus serupa di masa depan 🕊️.
 
kiri kiri sekolah, aku rasa ini kasus yang bikin kita penasaran kan? apa sih yang salah polisi? hanya karena mereka nggak mau foto wajah mereka aja? itu juga jadi alasan mereka dibunuh 14 orang?? itu bikin kejutan dan bikin kita merasa tidak nyaman. aku pikir menteri hukum harus tahu apa itu benar dan salah ya... kiri kiri sekolah, harus ada cara yang tepat untuk menghadapi kesalahpahaman ini... 🤔
 
🤔 Saya pikir ini adalah contoh bagus apa yang harus dilakukan oleh Menteri HAM Republik Indonesia dalam menangani kasus-kasus serupa di masa depan. Penanganan yang tidak tepat seperti yang dilakukan polisi di Intan Jaya memang sangat beresiko dan bisa menyebabkan kesalahpahaman yang lebih besar. 🚔 Mereka harus segera mengambil tindakan untuk memastikan bahwa prosedur yang diatur dikuatkan dan diimplementasikan dengan benar dalam penanganan kasus-kasus serupa di masa depan.

Saya juga berharap para pihak yang terlibat dapat belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut dan melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan untuk mencegah hal yang sama terjadi kembali. 💡 Masyarakat Indonesia juga harus terus menyadari pentingnya perlindungan hak-hak asasi manusia dan memastikan bahwa kekuasaan aparat tidak berlebihan. 🙏
 
kejadian ini benar-benar membuat aku terkejut, 14 anggota OPM yang ditembak polisi karena tidak mau foto wajahnya dipotong? gak adil banget 🤕. tapi apa yang aku rasakan paling frustrasinya adalah kalau Menteri HAM ini belom tahu bagaimana cara penanganan yang tepat. mark up yang tidak sesuai dengan prosedur itu gimana bisa dilakukan? perlu di investigation lebih lanjut sih, agar jelas apa yang sebenarnya terjadi 🤔.
 
wahhh, nih sih... kejadian ini memang bingung banget. 14 orang OPM yang dipaksa polisi, tapi malah membuat polisi gak bisa nyamukin identifikasi wajahnya karena mau foto wajahnya tanpa izin 🤷‍♂️. kalau sih apa masalahnya? apakah mereka nggak kenal dengan konsep 'mark up' yang bikin kejadian ini terjadi? dan juga, mantan pengadilan tinggi Jakarta itu apa lagi ngomong soal kasus ini? kan dia udah jadi menteri hukum, sudah ada tugasnya untuk menyelesaikan kasus seperti ini... tapi masih banyak kesalahpahaman antara polisi dan masyarakat 🤦‍♂️.
 
🤔 kasus ini benar-benar mengejutkan, tapi juga tidak baru lagi. polisi harus lebih berhati-hati dalam penangkapan krusial seperti ini, bukan hanya mengakui kesalahan saja. kalau ada kesalahpahaman, segera lakukan korreksi dan jangan biarkan situasi semakin parah. 🚔👮‍♂️

polisi harus lebih memperhatikan prosedur yang sudah diatur, seperti 'mark up' yang mereka lakukan itu benar-benar penting untuk mencegah kesalahpahaman. dan tentu saja, harus ada penanganan yang lebih baik dari kasus ini. 📝
 
Aku pikir ini tapi kalau tidak ada 'mark up' yang bikin polisi kesal, nanti aja gampang banget dilakukan identifikasi wajah di mobil, bukannya ada kesalahpahaman dan bunuh 14 orang yang suda dipenjara
 
ini kasus yang serius banget🤯 polisi jadi penganiya, bukan penegak hukum 🚫 mahfud md bilang ada mark up yang tidak sesuai, kayaknya harus diinvestigasi lebih lanjut 🧐 menteri hukum harus cepat-cepat ambil tindakan agar gak terulang lagi ini 😬
 
Kasus ini benar-benar bikin kaget! Polisi jadi begini, membunuh 14 orang yang hanya mau duduk di mobil tanpa foto wajah mereka dibagikan? Itu nggak adil sama sekali! Apalagi karena itu ada 'mark up' yang tidak sesuai dengan prosedur yang diatur. Ini bikin saya kecewa, kalau tidak ada tindakan yang tepat dari Menteri HAM, maka bagaimana kita bisa percaya bahwa keamanan dan hak-hak masyarakat sudah dijamin?
 
ini kasus apa lagi... 14 orang itu siapa dihukum dulu, bukan harus diidentifikasi wajah terlebih dahulu 🙄 lama waktu yang dibutuhkan untuk identifikasi wajah itu kalau masuk akal jadi 1-2 menit saja aja, tapi apa yang terjadi sekarang? berapa lama sih yang dibutuhkan? dan siap-siap duduk di mobil itu sih? apakah ada yang salah dengan mereka sih? 🤷‍♂️
 
ini gak enak banget nih... 14 orang yang terluka dan mati di penjara, itu bukan semangat menghibur, tapi kegagalan sistem kehukuman yang ada... apa yang salah sama sekali dengan prosedurnya? polisi harus bisa menebak siapa-siapa yang ada di mobil dan lakukan identifikasi wajah dengan benar, tapi mereka malah bumbu-bumbuin aja... dan mantan kepala pengadilan itu langsung bicara tentang 'mark up' yang salah, itu kayaknya buat makin banyak lagi kesalahpahaman antara polisi dan masyarakat... harus ada jalan tengah untuk memastikan bahwa prosedur dikuatkan dan diimplementasikan dengan benar, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman seperti ini lagi nanti... 🤕
 
kita harus lebih hati-hati lagi dalam menangani kasus-kasus seperti ini, polisi memang memiliki tanggung jawab besar, tapi juga harus ada komunikasi yang baik dengan masyarakat, kalau mereka tidak mau duduk di mobil, itu bisa dipahami, tapi kemudian harus ada penjelasan yang jelas tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya. dan ini bukan kali pertama, ada kesalahpahaman antara polisi dan masyarakat, kita harus belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut agar tidak terulang lagi 🤔
 
🤔 Hmm, kayaknya apa yang salah sama sekali? Polisi memang lupa identifikasi wajah karena ada 'mark up' yang tidak sesuai... tapi siapa yang bilang itu benar? Menteri HAM Mahfud MD ini langsung memboikot hal itu tanpa memberikan bukti apa pun. Tapi apa yang sebenarnya terjadi di Intan Jaya? Tidak ada jawaban dari polisi atau masyarakat... kayaknya perlu dilakukan diskusi lebih lanjut tentang apa yang salah dan bagaimana agar tidak ada kesalahpahaman seperti ini lagi. 🗣️
 
ini kasus yang bikin panas banget... 14 orang yang gak mau duduk di mobil itu apa-apa yang salah? Mereka hanya ingin foto wajah mereka dibagikan tanpa izin, tapi pihak berwenang malah bilang 'tunggu' dan meninggalkan ruang parkir. ini tidak adil! harus ada jawabannya atas 'mark up' yang bikin gagal penangkapan itu. kalau Menteri HAM Republik Indonesia gak bisa buat apa, maka kita harus ambil tindakan sendiri...
 
ya kira-kira kan nanti apa yang akan terjadi dgn 14 anggota OPM itu 🤔. aku pikir perlu dihati oleh pemerintah agar tidak terulang lagi kasus seperti ini. menteri hukum memang harus tegas dan menguatkan prosedur yang ada, tapi juga harus ada penjelasan yang jelas apa itu "mark up" yang dilakukan oleh polisi 🤷‍♂️. seharusnya ada transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan kasus-kasus ini untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah 💯.
 
ini kasusnya terlalu serius, 14 orang yang dibunuh itu masih bukan tipe orang apa? siapa nih yang bilang polisi bisa bergerak bebas aja? apalagi yang berkecukai di OPM, sih kalau ada kesalahpahaman dengan polisi, pasti dia bilang 'polisi yang salah'. tapi siapakah korban yang benar? siapa nih yang perlu bertanggung jawab atas ini? seharusnya kita fokus pada penyebab utama dari kesalahpahaman itu bukan pihak kekerasan sendiri.
 
kembali
Top