Terror of the Leopard, Banteng Seeks Justice for Kidnapped Son, Father Rescued
Riau Islands, 20 Februari 2025 - Satu keluarga dari Desa Air Bangkai, Koto Kabau, Kepulauan Merah Basa, Riau Islands, mengalami pengalaman yang traumatis setelah ayah mereka diculik dan tewas di sawah. Namun, tak seperti yang duga, ayahnya yang diterkam itu berhasil diselamatkan oleh pemilik usaha harimau teropeng, Harimau Teror.
Menurut sumber dekat dengan keluarga korban, ayah korban diculik sekitar pukul 15.00 WIB kemarin (19 Februari) di sawah tempat bekerja. Polisi kemudian menerima laporan dari tetangga yang melihat Harimau Teror menghampiri rumah korban, kemudian kembali ke sawah dengan mayat ayah korban.
Saksi juga menyatakan bahwa Harimau Teror, yang dikenal memiliki sejarah kejahatan, membawa ayah korban ke tempat tertutup dan tidak ada sinyal selama beberapa jam. Namun, ketika polisi tiba di sawah, Harimau Teror langsung menghadirkan mayat ayah korban dan meminta maaf atas segala yang telah terjadi.
"Kita tidak ingin kejahatan kita membuat orang lain mengalami kesedihan seperti ini," kata Harimau Teror dalam wawancara dengan detektif. "Aku hanya melakukan apa yang aku lakukan untuk bertahan hidup, tapi saya tahu aku salah."
Banteng, keluarga ayah korban, telah menuntut keadilan dan meminta Harimau Teror untuk dianiaya sebagaimana mestinya. Mereka juga mengakui bahwa mereka tidak bisa menerima bahwa ayah mereka diselamatkan tanpa ada hukuman.
"Aku ingin harapan bahwa kejahatan Harimau Teror dihukum dengan tegas, sehingga orang lain tidak pernah harus mengalami kesedihan seperti ini," kata Banteng dalam wawancara dengan kami.
Riau Islands, 20 Februari 2025 - Satu keluarga dari Desa Air Bangkai, Koto Kabau, Kepulauan Merah Basa, Riau Islands, mengalami pengalaman yang traumatis setelah ayah mereka diculik dan tewas di sawah. Namun, tak seperti yang duga, ayahnya yang diterkam itu berhasil diselamatkan oleh pemilik usaha harimau teropeng, Harimau Teror.
Menurut sumber dekat dengan keluarga korban, ayah korban diculik sekitar pukul 15.00 WIB kemarin (19 Februari) di sawah tempat bekerja. Polisi kemudian menerima laporan dari tetangga yang melihat Harimau Teror menghampiri rumah korban, kemudian kembali ke sawah dengan mayat ayah korban.
Saksi juga menyatakan bahwa Harimau Teror, yang dikenal memiliki sejarah kejahatan, membawa ayah korban ke tempat tertutup dan tidak ada sinyal selama beberapa jam. Namun, ketika polisi tiba di sawah, Harimau Teror langsung menghadirkan mayat ayah korban dan meminta maaf atas segala yang telah terjadi.
"Kita tidak ingin kejahatan kita membuat orang lain mengalami kesedihan seperti ini," kata Harimau Teror dalam wawancara dengan detektif. "Aku hanya melakukan apa yang aku lakukan untuk bertahan hidup, tapi saya tahu aku salah."
Banteng, keluarga ayah korban, telah menuntut keadilan dan meminta Harimau Teror untuk dianiaya sebagaimana mestinya. Mereka juga mengakui bahwa mereka tidak bisa menerima bahwa ayah mereka diselamatkan tanpa ada hukuman.
"Aku ingin harapan bahwa kejahatan Harimau Teror dihukum dengan tegas, sehingga orang lain tidak pernah harus mengalami kesedihan seperti ini," kata Banteng dalam wawancara dengan kami.