Penguatan Keamanan Siber Harus Dilakukan, Demi Mencegah Teror Bom di Sekolah
Sebuah serangan teror bom terhadap sekolah internasional di Jakarta Utara (Jakut) dan Tangerang Selatan telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Dalam skema yang sama, dua sekolah lainnya juga diteror. Kejadian ini membuat legislator Fraksi PDI Perjuangan, Dede Indra Permana Soediro, meminta penguatan keamanan siber dari Polri agar dapat melakukan deteksi dini atas berbagai teror di dunia digital.
Menurut Dede, ancaman teror bom terhadap institusi pendidikan internasional merupakan serangan terhadap rasa aman publik yang tidak bisa ditoleransi. "Teror, meski tanpa ledakan, tetap melukai rasa aman publik," katanya.
Dalam pernyataannya, Dede meminta negara hadir guna memastikan tidak ada ruang sekecil apapun bagi ancaman penebar ketakutan di tengah masyarakat. Menurutnya, penegakan hukum yang cepat dan tegas sangat penting untuk memberikan efek jera terhadap pelaku teror dan penyebar ketakutan publik.
Pada saat bersamaan, Dede menyampaikan apresiasi atas kesigapan Polri merespons ancaman terhadap masyarakat, seperti teror bom baru-baru ini. Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi profesionalitas dan kecepatan Polri dalam menangani ancaman teror bom tanpa menimbulkan kepanikan publik.
Saat ini, penyelidikan masih sedang berlangsung untuk menemukan identitas pelaku serta motif. Namun, Polisi menduga bahwa pelaku berada di luar negeri dan saat ini tengah melakukan pendalaman identitas serta motif. Polda Metro Jaya menegaskan situasi Jakarta dan sekitarnya tetap aman dan terkendali, serta meminta masyarakat tidak panik.
Dalam menghadapi ancaman teror bom di sekolah internasional, penguatan keamanan siber menjadi prioritas utama. Dengan melakukan deteksi dini atas berbagai teror di dunia digital, Polri dapat membantu mencegah terjadinya serangan teror yang lebih parah.
Sebuah serangan teror bom terhadap sekolah internasional di Jakarta Utara (Jakut) dan Tangerang Selatan telah menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Dalam skema yang sama, dua sekolah lainnya juga diteror. Kejadian ini membuat legislator Fraksi PDI Perjuangan, Dede Indra Permana Soediro, meminta penguatan keamanan siber dari Polri agar dapat melakukan deteksi dini atas berbagai teror di dunia digital.
Menurut Dede, ancaman teror bom terhadap institusi pendidikan internasional merupakan serangan terhadap rasa aman publik yang tidak bisa ditoleransi. "Teror, meski tanpa ledakan, tetap melukai rasa aman publik," katanya.
Dalam pernyataannya, Dede meminta negara hadir guna memastikan tidak ada ruang sekecil apapun bagi ancaman penebar ketakutan di tengah masyarakat. Menurutnya, penegakan hukum yang cepat dan tegas sangat penting untuk memberikan efek jera terhadap pelaku teror dan penyebar ketakutan publik.
Pada saat bersamaan, Dede menyampaikan apresiasi atas kesigapan Polri merespons ancaman terhadap masyarakat, seperti teror bom baru-baru ini. Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi profesionalitas dan kecepatan Polri dalam menangani ancaman teror bom tanpa menimbulkan kepanikan publik.
Saat ini, penyelidikan masih sedang berlangsung untuk menemukan identitas pelaku serta motif. Namun, Polisi menduga bahwa pelaku berada di luar negeri dan saat ini tengah melakukan pendalaman identitas serta motif. Polda Metro Jaya menegaskan situasi Jakarta dan sekitarnya tetap aman dan terkendali, serta meminta masyarakat tidak panik.
Dalam menghadapi ancaman teror bom di sekolah internasional, penguatan keamanan siber menjadi prioritas utama. Dengan melakukan deteksi dini atas berbagai teror di dunia digital, Polri dapat membantu mencegah terjadinya serangan teror yang lebih parah.