Setidaknya lima gempa bumi susulan telah terjadi di daerah Talaud, Sulawesi Utara, setelah gempa bumi magnitudo 7,6 yang mengguncang laut sekitar Melonguane pada pagi ini. Gempa-gempa tersebut terdeteksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelum pukul 10 WIB.
Gempa pertama, dengan magnitudo 4,8, terjadi pada pukul 09:42 WIB. Kemudian, gempa berkekuatan M4,8 dengan episentrum sekitar 331 km timur laut Melonguane dan kedalaman 89 km di bawah permukaan bumi terdeteksi pada pukul 10:10 WIB.
Kemudian, terjadi gempa berkekuatan M4,9 dengan episentrum 297 km barat laut Melonguane dan kedalaman 10 km di bawah permukaan bumi pada pukul 10:17 WIB. Selang beberapa menit kemudian, terdeteksi gempa berkekuatan M5,1 dengan episentrum sekitar 328 km timur laut Melonguane dan kedalaman 10 km di bawah permukaan bumi pada pukul 10:23 WIB.
Gempa berkekuatan M5,6 terjadi pada pukul 10:32 WIB dengan episentrum sekitar 352 km timur laut Melonguane dan hiposentrum pada kedalaman 81 km di bawah permukaan bumi. Gempa-gempa ini diduga merupakan gempa susulan dari gempa berkekuatan M 7,6 sebelumnya.
Selain itu, BMKG juga menyatakan telah terjadi tsunami minor imbas gempa di Talaud. Terdeteksi tsunami minor pada Melonguane dengan tinggi gelombang 11 cm pada pukul 09:06 WIB, Ganalo dengan ketinggian 5 cm pada pukul 09:09 WIB, Beo dengan ketinggian 5 cm pada pukul 09:12 WIB, dan Essang dengan ketinggian gelombang 17 cm pada pukul 09:08 WIB.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyatakan bahwa masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pemerintah Provinsi/Kab/Kota yang berada pada status 'Awas' diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi menyeluruh, pada status "Siaga" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi, dan pada status 'Waspada' diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
Gempa pertama, dengan magnitudo 4,8, terjadi pada pukul 09:42 WIB. Kemudian, gempa berkekuatan M4,8 dengan episentrum sekitar 331 km timur laut Melonguane dan kedalaman 89 km di bawah permukaan bumi terdeteksi pada pukul 10:10 WIB.
Kemudian, terjadi gempa berkekuatan M4,9 dengan episentrum 297 km barat laut Melonguane dan kedalaman 10 km di bawah permukaan bumi pada pukul 10:17 WIB. Selang beberapa menit kemudian, terdeteksi gempa berkekuatan M5,1 dengan episentrum sekitar 328 km timur laut Melonguane dan kedalaman 10 km di bawah permukaan bumi pada pukul 10:23 WIB.
Gempa berkekuatan M5,6 terjadi pada pukul 10:32 WIB dengan episentrum sekitar 352 km timur laut Melonguane dan hiposentrum pada kedalaman 81 km di bawah permukaan bumi. Gempa-gempa ini diduga merupakan gempa susulan dari gempa berkekuatan M 7,6 sebelumnya.
Selain itu, BMKG juga menyatakan telah terjadi tsunami minor imbas gempa di Talaud. Terdeteksi tsunami minor pada Melonguane dengan tinggi gelombang 11 cm pada pukul 09:06 WIB, Ganalo dengan ketinggian 5 cm pada pukul 09:09 WIB, Beo dengan ketinggian 5 cm pada pukul 09:12 WIB, dan Essang dengan ketinggian gelombang 17 cm pada pukul 09:08 WIB.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyatakan bahwa masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pemerintah Provinsi/Kab/Kota yang berada pada status 'Awas' diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi menyeluruh, pada status "Siaga" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi, dan pada status 'Waspada' diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.