Tragedi di Saung: Kematian Terapis Muda Dijelajahi
Puluhan polisi masih sedang menggelutkan kepala atas kecelakaan kematian seorang terapis berusia 14 tahun yang ditemukan mati di sebuah saung pariwisata di Desa Cibaru, Kabupaten Bandung Barat. Menurut sumber polisi, korban ditemukan oleh pemilik saung pada hari Selasa lalu saat melakukan pemeriksaan.
Korban identifikasi sebagai Rizqullah, seorang terapis yang baru saja bergabung dengan spa tersebut beberapa minggu yang lalu. Menurut sang ayah, Rizqullah bekerja sebagai terapis untuk menghilangkan stres dan kelelahan pada tamu spa.
"Rizqullah baru saja bergabung di spa ini beberapa minggu yang lalu. Saya tidak bisa membayangkan bahwa anak saya bisa meninggal seperti ini," ujar Ayah Rizqullah, yang masih dalam keadaan shock.
Polisi telah menyebutkan bahwa beberapa tamu spa juga memiliki riwayat pernah melaporkan masalah dengan pelayanan di sana. "Kami sedang menginvestigasi apa pun yang terkait dengan kematian korban ini. Kami juga akan memeriksa manajemen spa untuk mengetahui apakah ada kesalahan dalam pengelolaannya," ujar Kepala Polda Bandung, Drs. I Gusti Nyoman Suartha.
Pengelolaan spa tersebut masih belum dapat dihubungi saat kami berbicara. Namun, beberapa saksi mata yang hadir pada hari kejadian mengakui bahwa terjadi kesalahan dalam pengelolaan spa tersebut. "Saya melihat salah satu staf spa tidak melakukan tugasnya dengan baik. Mereka tidak memantau kondisi tamu secara menyeluruh," ujar seorang saksi.
Polda Bandung berjanji akan menyelesaikan kasus ini dan memberikan kepastian bagi keluarga korban serta masyarakat yang terkena dampak dari kecelakaan ini.
Puluhan polisi masih sedang menggelutkan kepala atas kecelakaan kematian seorang terapis berusia 14 tahun yang ditemukan mati di sebuah saung pariwisata di Desa Cibaru, Kabupaten Bandung Barat. Menurut sumber polisi, korban ditemukan oleh pemilik saung pada hari Selasa lalu saat melakukan pemeriksaan.
Korban identifikasi sebagai Rizqullah, seorang terapis yang baru saja bergabung dengan spa tersebut beberapa minggu yang lalu. Menurut sang ayah, Rizqullah bekerja sebagai terapis untuk menghilangkan stres dan kelelahan pada tamu spa.
"Rizqullah baru saja bergabung di spa ini beberapa minggu yang lalu. Saya tidak bisa membayangkan bahwa anak saya bisa meninggal seperti ini," ujar Ayah Rizqullah, yang masih dalam keadaan shock.
Polisi telah menyebutkan bahwa beberapa tamu spa juga memiliki riwayat pernah melaporkan masalah dengan pelayanan di sana. "Kami sedang menginvestigasi apa pun yang terkait dengan kematian korban ini. Kami juga akan memeriksa manajemen spa untuk mengetahui apakah ada kesalahan dalam pengelolaannya," ujar Kepala Polda Bandung, Drs. I Gusti Nyoman Suartha.
Pengelolaan spa tersebut masih belum dapat dihubungi saat kami berbicara. Namun, beberapa saksi mata yang hadir pada hari kejadian mengakui bahwa terjadi kesalahan dalam pengelolaan spa tersebut. "Saya melihat salah satu staf spa tidak melakukan tugasnya dengan baik. Mereka tidak memantau kondisi tamu secara menyeluruh," ujar seorang saksi.
Polda Bandung berjanji akan menyelesaikan kasus ini dan memberikan kepastian bagi keluarga korban serta masyarakat yang terkena dampak dari kecelakaan ini.